robotic process automation

Robotic Process Automation (RPA) : Pengertian, Cara Kerja, dan Keuntungan

Robotic Process Automation (RPA) adalah salah satu alasan dibalik pertumbuhan industri keuangan dan perbankan beberapa tahun terakhir.

Berdasarkan Gartner, pada tahun 2020, banyak organisasi menerapkan RPA untuk menjawab tantangan nasabah di tengah pembatasan sosial. Pada artikel ini akan membahas pengertian robotic process automation beserta manfaatnya dalam industri keuangan.

Pengertian Robotic Process Automation

Robotic Process Automation

Robotic Process Automation adalah software untuk mengerjakan back office secara otomatis. Bentuknya meliputi ekstraksi data, memasukan form, hingga memindahkan file.

Teknologi ini memadukan API dan interaksi user interface (UI) untuk melakukan pekerjaan repetitif antara organisasi bisnis dan produktivitas. Dengan pengembangan yang meliputi proses manusia, alat RPA menyelesaikan eksekusi otomon dari berbagai aktivitas di seluruh sistem software yang tidak terkait.

Bentuk otomasi ini memakai software berbasis aturan untuk melakukan proses bisnis dalam jumlah besar. Serta membebaskan sumber daya manusia dari pekerjaan repetitif.

RPA memungkinkan para pembuat keputusan mempercepat proses transformasi digital dan menghasilkan Return of investment (ROI) yang lebih tinggi.

Cara kerja RPA

Software RPA dapat beroperasi dengan melibatkan kapasitas utama sebagai berikut

  1. Membuat skrip otomatisasi dengan kemampuan low-code
  2. Terintegrasi dengan aplikasi enterprise
  3. Memadukan administrasi yang meliputi konfigurasi, pemantauan, dan keamanan

Teknologi RPA dapat mengakses informasi melalui sistem yang terintegrasi melalui integrasi front-end. Ini memungkinkan platform otomasi berperilaku seperti pekerjaan manusia.

Sedangkan, koneksi backend ke database dan layanan web perusahaan dapat membantu melakukan otomasi. Kunci dari RPA adalah integrasi front-end yang cepat dan sederhana.

Keuntungan menerapkan RPA

RPA memiliki berbagai keuntungan yang didapatkan jika mengimplementasikan dengan baik

Lebih sedikit pengkodean

RPA tidak mengharuskan pengembang untuk konfigurasi. Pemakaian fitur drag-and-drop di user interface memudahkan pemakaian bagi staf non-teknis.

Penghematan biaya yang cepat

RPA mampu mengurangi beban kerja tim. Staf dapat dialokasikan melalui pekerjaan prioritas lain yang membutuhkan input manusia. Dengan demikian perusahaan dapat meningkatkan meningkatkan produktivitas dan ROI.

Menaikkan kepuasan pelanggan

Hadirnya bot dan chatbot mampu bekerja sepanjang waktu. Keuntungannya dapat mengurangi waktu tunggu pelanggan. Ini berdampak dengan tingginya tingkat kepuasan pelanggan.

Meningkatkan moral karyawan

Dengan mengangkat beban kerja yang berulang, RPA memungkinkan orang untuk fokus pada pengambilan keputusan yang lebih strategis. Pergeseran kerja ini memiliki efek positif pada kebahagiaan karyawan.

Akurasi dan kepatuhan yang lebih baik

Anda dapat memprogram robot RPA untuk mengikuti alur kerja tertentu. Dengan ini, Anda dapat mengurangi kesalahan manusia, terutama yang membutuhkan akurasi dan standar kepatuhan.

RPA dapat memberikan jejak audit untuk memantau kemajuan dan menyelesiakan masalah lebih cepat.
Tetap mempertahankan sistem yang sudah ada

Perangkat lunak RPA tidak mengganggu sistem apapun. Sebab, pada dasarnya bot bekerja pada lapisan yang sudah ada. Jadi, Anda dapat mengimplementasikan bot dalam situasi yang tidak membutuhkan application programming interface (API) maupun sumber daya untuk pengembangan integrasi.

Penggunaan RPA dan Artificial Intelligence

Seringkali, RPA disalahartikan dengan artificial intelligence, padahal keduanya berbeda. AI menggabungkan otomasi kognitif, machine learning, natural language processing, reasoning, pembuatan hipotesis dan analisis.

Bot RPA hanya mengikuti proses yang sudah ditentukan oleh penggguna. Sementara, bot AI memakai machine learning untuk mengenali pola data, terutama data tidak terstruktur.

Dengan kata lain, AI mensimulasi kecerdasan manusia dan RPA mereplikasi tugas yang dilakukan manusia. Sementara itu penggunaan kecerdasan buatan dan alat RPA meminimalkan kebutuhan intervensi manusia.

RPA dan AI saling melengkapi. AI membantu RPA mengotomasi tugas secara lengkap dan penggunaannya lebih kompleks. RPA memungkinkan menindaklanjuti wawasan AI lebih cepat daripada menunggu implementasi manual.

Contoh kasus penggunaan RPA

Finansial

Berdasarkan laporan Forrester, pasar layanan RPA mengalami pertumbuhan mencapai USD 12 Miliar pada tahun 2023. 36% dari semua kasus penggunaan berada di bidang keuangan dan akuntansi.

Saat ini, banyak bank besar menggunakan solusi otomatisasi RPA untuk mengerjakan tugas seperti riset pelanggan, pembukaan rekening, menjawab pertanyaan konsumen, hingga anti pencucian uang.Bank

menyebarkan ribuan bot untuk mengotomatiskan entri data volume tinggi secara manual. Proses ini membutuhkan tugas berbasis aturan namun sudah diotomatisasi dengan RPA.

Asuransi

Agen asuransi tidak lepas dari pekerjaan repetitif. Makanya dibutuhkan proses otomasi untuk mempercepat tugasnya. Contohnya adalah pemakaian RPA untuk proses klaim, kepatuhan aturan, manajemen kebijakan, dan penjamin emisi.

Ritel

Hadirnya e-commerce menjadikan RPA sebagai komponen integral dari industri ritel modern untuk meningkatkan operasional dan pengalaman pengguna.

Kemunculan aplikasi e-commerce melibatkan manajemen hubungan pelanggan, manajemen gudang dan pesanan, menanggapi umpan balik pelanggan, dan mendeteksi penipuan.

Kesehatan

Akurasi dan kepatuhan menjadi hal penting dalam industri kesehatan. Beberapa rumah sakit memakai software RPA untuk mengoptimalkan manajemen informasi, resep, proses klaim asuransi, hingga siklus pembayaran. Dengan ini, rumah sakit dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

dove unilever

Unilever Menerapkan Robot dan AI dalam Produk Kecantikan

Unilever memakai teknologi machine learning pada tahun 1950 an. Sekarag, perusahaan FMCG tersebut melibatkan AI untuk testing dan pengembangan produk.

Kolaborasi ini hasil kerja sama Unilever dengan Alibaba Cloud. Unilever memakai teknologi kecerdasan buatan berbasis cloud dari Alibaba Cloud. Pengunaan dapat mengoptimalkan omnichannel sampai pengumpulan permintaan online dan offline.

Analisa cerdas menjadi solusi Alibaba Cloud untuk membantu membaca pola dan perilaku konsumen Unilever. Dengan begitu, nantinya dapat menentukan keputusan bisnis kedepannya.

Kerjasama Unilever dan Alibaba Cloud memudahkan proses pengenalan perilaku konsumen

Alibaba Cloud
Alibaba Cloud

Fang Jun, VP Data dan Digital Unilever China mengatakan solusi ini dapat mengoptimalkan proses pembelian di Taobao dan Tmail.

Teknologi Alibaba Cloud dapat menerjemahkan sesuai wawasan konsumen. Dampak dari penjualan adalah memperluas penawaran produk di masa depan.

Perubahan pola pembeli membuat pentingnya pemahaman pelilaku konsumen. Pemakaian teknologi Alibaba Cloud memastikan pelanggan memiliki nilai tambah melalui kampanye yang relevan dengan komsumen.

Teknologi dari Alibaba meliputi machine learning dan Artificial Intelligence antara lain : Dataphin, PaaS terpadu untuk pemrosesan dan manajemen informasi cerdas; DB Analytic, Online Analytical Processing (OLAP) terkait layanan database cloud untuk memproses informasi secara realtime; dan Quick BI, analisis bisnis untuk menghasilkan keputusan bisnis.

Unilever mendirikan perusahaan di Liverpool pada tahun 2017

Universitas Liverpool
Universitas Liverpool

Pabrik inovasi bahan (MIF) dibangun Unilever pada tahun 2017. Bangungan ini memiliki luas 120.000 kaki. Pengerjaan ini hasil kerja sama dengan University of Liverpool, dengan lebih dari 250 peneliti.

Pabrik tersebut memakai robot dan AI untuk menguji dan mengembangkan produk dalam lima tahun terakhir. Pada tahun 2022, produk yang dikembangkan teknologi MIF mendorong sepertiga dari penjualan produk.

Produk tersebut antara lain Dove Intensive Repair Shampoo and Conditioner, Living Proof Perfect Hair Day Dry Shampoo dan Hourglass Cosmetics Red 0 Lispic.

Memakai nama dari selebriti dunia

Robot Shirley milik Unilever
Robot Shirley milik Unilever

Robot tersebut memakai nama arits yaitu Ariana, Shirley, dan Gwen. Kehadiran robot ini digunakan untuk proses produksi. untuk melakukan proses produksi.

Force Brush merupakan sikat rambut dengan sensor gaya, suhu, dan suara. Unilever memakai untuk pengembangan Dove Intensive Repair Conditioner dan pengujian penguraian kekusutan rambut.

Sikat rambut mampu mengumpulkan ratusan titik data selama menyikat rambut. Informasi ini berpotensi menjadi pengembangan formula produk.

Sementara, Robot Ariana menyiapkan sampel rambut untuk pengujian laboratorium. Dr. Paul Jenkins, Direktur Penelitian Global Kecantikan mengatakan Robot yang digunakan laboratorium memiliki kemampuan tiga sampai empat orang dalam tugas yang sama.

Robot Shirley, dapat mencuci rambut sebanyak 120 kali dalam 24 jam.

Robot Gwen dapat menguji 96 tabung produk Unilever dalam 24 jam. Pengujian ini untuk menyempurnakan volume dan kepadatan busa produk melalui proses penggabungan air. Semua robot dapat melakukan tugas empat kali daripada manusia.

Manfaat penggunaan robot dalam laboratorium

Robot unilever
Robot dari unilever

Unilever memakai robot di laboratorium karena dapat melakukan tugas tanpa takut cedera. Selain itu, dapat memanipulasi kelembaban, agitas, kecepatan, dan kekuatan dalam eksperiman dan uji coba produk.

Dengan memakai AI, poin data dapat direferensi silang di antara eksperimen untuk menggali potensi produk baru.

“Kami memakai AI untuk efisiensi pemrosesan. Penggunaan ini untuk memahami input dari konsumen yang didapatkan secara aktif dan media sosial. Kami menggunakannya dalam penelitian apakah perlu menggunakan robot.

Unilever berinvestasi dalam robotika, AI, dan komputasi kuantum sebagai kunci inovasi kecantikan selanjutnya” Ujar Dr. Sam Samaras, VP Global Sains dan Teknologi Divisi Kecantikan dan Kebugaran Unilever.

Perusahaan pun membawa lebih banyak robot stationary untuk menghubungkan komputer kuantum yang dapat diaplikasikan pada bisnis. Komputer kuantum adalah area computer science yang mampu memproses penyelesaian masalah lebih kompleks.

Unilever merupakan salah satu anggota GAPMMI

GAPMMI
Ketua Umum GAPMMI Adhi S. Lukman dalam acara konferensi pers industri mamin di Hannover Messe 2023

Unilever terdaftar sebagai anggota Gabungan Pengusaha Makanan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI). GAPMII bermula dari ikrar berberapa pengusaha pada tanggal 20 Desember 1975 yang diprakarsai oleh RM. Sabarno Ibnu Harjanto.

GAPMMI sendiri berdiri pada 15 April 1976. Berdirinya PMII didasarkan kesadaran akan untuk memajukan dunia usaha pangan di Indonesia.

Penggunaan robot dan AI pada Unilever adalah salah satu bentuk transformasi digital dalam industri FMCG. Dampak yang dirasakan adalah makin banyak inovasi produk melalui pola perilaku konsumen.

Anda mencari wawasan terkait transformasi digital industri FMGC? Kunjungi DTI-CX pada 26-27 Juli 2023.