wepik-export-20240417032644Drg1

Ancaman Siber di Industri Manufaktur: Menavigasi Lanskap Digital yang Berbahaya

Oleh: Arki Rifazka (Direktur Eksekutif APJII)

Dalam beberapa tahun terakhir, industri manufaktur telah berubah menjadi medan pertempuran baru dalam dunia maya.

Sektor yang secara historis bergantung pada kekuatan mesin dan tangan manusia kini tersandung pada kenyataan pahit bahwa mereka adalah target empuk bagi para pelaku kejahatan siber.

Fenomena ini tidak hanya menjadi sebuah topik hangat di antara para ahli keamanan IT, tetapi juga harus menjadi perhatian utama bagi manajer pabrik, operator lini produksi, hingga CEO perusahaan.

Permasalahan ini bermula dari kenyataan bahwa banyak proses manufaktur kini terdigitalisasi. Sistem Otomasi dan Kontrol Industri (ICS) yang mengatur perakitan dan produksi, serta jaringan perangkat Internet of Things (IoT) yang memonitor dan mengoptimalkan operasi, semuanya terhubung.

Keterkoneksi ini, sementara memberikan efisiensi dan kemampuan analitik yang luar biasa, juga membuka pintu bagi penjahat siber untuk melakukan serangan yang dapat menghentikan produksi, mengacaukan logistik, dan bahkan menimbulkan bahaya fisik.

Dampaknya melampaui gangguan sementara. Ketika serangan berhasil, bisa terjadi kehilangan data pelanggan atau rahasia perdagangan yang bisa menarik perusahaan ke dalam pusaran gugatan hukum dan hilangnya kepercayaan konsumen.

Selain itu, keharusan untuk mematuhi regulasi keamanan data seperti GDPR di Eropa, atau HIPAA di Amerika Serikat, menambah tingkat kerumitan dan kebutuhan untuk keamanan data yang lebih ketat.

Untuk menghadapi tantangan ini, ada beberapa solusi yang sudah terbukti efektif. Namun, sebelum itu, kita harus mengerti apa itu ‘backup offline’ dan ‘redundansi sistem’.

Backup offline berarti menyimpan salinan data di media yang tidak terhubung ke jaringan, sehingga tidak bisa diakses oleh penyerang siber. Redundansi sistem berarti memiliki sistem ganda atau lebih yang bisa mengambil alih fungsi jika satu sistem gagal.

Audit keamanan secara berkala merupakan seperti pemeriksaan kesehatan bagi sistem IT perusahaan. Ini melibatkan pengecekan sistem oleh para ahli untuk mencari kelemahan yang mungkin bisa dimanfaatkan oleh penjahat siber.

Asuransi siber, di sisi lain, berfungsi seperti asuransi kesehatan untuk kerugian finansial yang diakibatkan oleh serangan siber, menanggung biaya pemulihan dan kerugian lain yang terkait.

Mengenai manajemen krisis dan reputasi, ini adalah tentang memiliki strategi untuk berkomunikasi dengan pelanggan, mitra bisnis, dan masyarakat umum saat terjadi serangan.

Perusahaan harus menjelaskan apa yang terjadi, bagaimana mereka menanganinya, dan apa yang dilakukan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

Keamanan informasi berlapis mengacu pada penerapan berbagai metode pertahanan, bukan hanya satu, untuk melindungi dari serangan.

Bayangkan sistem keamanan sebagai sebuah kastil dengan dinding, parit, dan penjaga—semakin banyak lapisan pertahanan, semakin sulit bagi penjahat untuk masuk.

Kemudian ada pendidikan dan kesadaran siber, yang berarti melatih karyawan tentang cara mengenali dan menangani potensi serangan siber.

Kebanyakan serangan berhasil karena seseorang di dalam organisasi tanpa sadar membantu penjahat, mungkin dengan mengklik link yang terinfeksi atau menggunakan kata sandi yang lemah.

Menerapkan semua rekomendasi ini bukan lagi pilihan, tetapi sebuah kebutuhan. Dengan serangan siber yang semakin canggih, dan regulasi yang semakin ketat, perusahaan yang tidak serius menghadapi isu keamanan siber bisa menghadapi konsekuensi yang merusak bisnis mereka secara keseluruhan.

Menjadi penting untuk melihat keamanan siber bukan sebagai biaya, tapi sebagai investasi dalam kelangsungan bisnis—sebuah asuransi yang tidak hanya melindungi aset dan data, tetapi juga memelihara kepercayaan yang telah dibangun dengan susah payah dengan pelanggan dan mitra.

Dalam pertarungan melawan kejahatan siber, tidak ada jalan pintas. Harus ada komitmen dari semua lini, mulai dari lantai pabrik hingga ruang rapat direksi, untuk membangun keamanan yang tangguh dan responsif.

Saatnya bagi industri manufaktur untuk meningkatkan pertahanan mereka dan mengamankan masa depan digital yang aman dan berkelanjutan.


Seize the opportunity to showcase your solutions, network with industry leaders, and stay at the forefront of Indonesia’s digital revolution.

0
Tags: No tags

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *