Digital Transformation Indonesia
Seiring kemajuan teknologi, ancaman keamanan siber telah menjadi topik utama yang tidak bisa diabaikan, khususnya di sektor industri manufaktur yang terus berkembang. Menurut data terkini, insiden keamanan siber yang paling umum di sektor ini adalah serangan malware, yang mencakup 37% dari total kejadian.
Dalam beberapa tahun terakhir, industri manufaktur telah berubah menjadi medan pertempuran baru dalam dunia maya. Sektor yang secara historis bergantung pada kekuatan mesin dan tangan manusia kini tersandung pada kenyataan pahit bahwa mereka adalah target empuk bagi para pelaku kejahatan siber.
Di tengah kemajuan teknologi yang pesat, dunia digital kini tidak hanya menjadi medan pertumbuhan ekonomi tetapi juga arena pertempuran baru dalam bentuk serangan siber.
Perusahaan di Indonesia terus menghadapi tantangan keamanan siber yang kian kompleks dan berkembang.
Phishing, yang merupakan taktik penipuan online dimana pelaku kejahatan mencoba mendapatkan informasi sensitif seperti username, password, dan detail kartu kredit dengan menyamar sebagai entitas terpercaya dalam komunikasi elektronik, telah menjadi salah satu bentuk kejahatan siber yang paling cepat berkembang di negara ini. Dengan peningkatan serangan mencapai 15.050 kasus hanya dalam bulan Februari 2023, kita melihat sebuah ‘tsunami’ kejahatan siber yang mengancam keamanan digital kita.
Indonesia sedang aktif dalam menerapkan transformasi digital, didukung oleh jumlah populasi yang mayoritas berusia muda dan lebih responsif terhadap teknologi.
Hal ini telah membawa kemajuan yang signifikan dalam dunia bisnis di Indonesia, meskipun belum mencapai tingkat beberapa negara maju yang lebih tradisional.