1904

Menghadapi Ancaman Siber: Strategi Mitigasi Untuk Infrastruktur Kritis

Oleh: Arki Rifazka (Direktur Eksekutif APJII)

Di tengah pesatnya perkembangan digital, ancaman keamanan siber mengintai lebih serius dari sebelumnya.

Terutama bagi sektor infrastruktur kritis, serangan siber bukan hanya risiko teoritis tetapi realitas yang berpotensi menghancurkan.

Dalam tinjauan ini, akan dibahas isu keamanan siber yang dihadapi oleh sektor industri pada tahun 2023, menelaah dampaknya yang luas, dan mengeksplorasi solusi konkret untuk memitigasi risiko tersebut.

Pada tahun 2023, serangan ransomware mengalami peningkatan signifikan, dengan varian LOCKBIT memimpin dengan 175 serangan, disusul oleh ALPHV/BlackCat dan varian lainnya.

Tidak hanya menjadi pengganggu aktivitas operasional, serangan ini telah menyebabkan kerugian finansial yang besar, dengan biaya rata-rata pelanggaran data di sektor industri global mencapai 4.73 juta dolar AS.

Dalam bayang-bayang ancaman siber yang kian meningkat, sektor industri menghadapi konsekuensi serius yang meluas ke berbagai aspek operasional dan keuangan mereka. 

Pertama dan paling merusak adalah kehilangan kepercayaan konsumen yang mendasar, sering kali mengakibatkan penurunan reputasi dan loyalitas pelanggan yang susah payah dibangun selama bertahun-tahun.

Ini diikuti oleh gangguan operasional yang akut, di mana serangan tersebut menimbulkan hambatan pada produksi dan layanan, sehingga menciptakan kerugian waktu dan sumber daya yang signifikan. 

Keuangan perusahaan juga tergerus secara langsung, baik melalui uang tebusan maupun karena kerugian operasional, yang kemudian menguras cadangan finansial.

Proses pemulihan sistem informasi pasca-serangan pun tidak murah, memerlukan investasi tambahan yang sering kali tidak terduga.

Dan terakhir, nilai saham dan perusahaan bisa jatuh, merugikan kepercayaan investor serta menurunkan valuasi perusahaan dalam jangka panjang.

Namun, terdapat peta jalan, yang dapat dimulai atau diikuti, untuk mengarah pada keamanan siber yang lebih tangguh.

Perusahaan bisa memulai dengan memperbarui infrastruktur keamanannya, mengadopsi sistem deteksi intrusi yang menggunakan kecerdasan buatan untuk mendeteksi ancaman lebih dini dan lebih akurat.

Edukasi pegawai juga merupakan kunci sebab pelatihan keamanan yang rutin dapat mengubah pegawai menjadi lini pertahanan pertama yang efektif. 

Yang tidak kalah pentingnya adalah menyusun protokol tanggap darurat yang standar, memastikan bahwa semua pihak siap dan responsif saat insiden keamanan terjadi.

Investasi dalam penelitian dan pengembangan keamanan siber akan memastikan bahwa perusahaan tetap selangkah lebih maju dalam menghadapi ancaman yang terus berinovasi.

Dan akhirnya, kolaborasi lintas sektor dengan pemerintah dan industri lain sangat penting untuk membentuk aliansi intelijen keamanan yang solid dan dapat dipercaya.

Studi menunjukkan bahwa teknologi canggih seperti AI dapat memotong waktu deteksi ancaman dari bulan menjadi hari.

Pelatihan pegawai berdampak positif pada kemampuan individu dalam mengenali dan melaporkan aktivitas mencurigakan.

Protokol tanggap darurat yang solid mengurangi waktu dan biaya pemulihan dari serangan. Investasi dalam R&D keamanan menghasilkan alat-alat yang lebih canggih untuk memproteksi aset digital.

Kolaborasi antarsektor memperkuat daya tangkis terhadap ancaman yang kompleks dan koordinasi. Solusi ini beroperasi secara sinergis: kecerdasan buatan yang terus belajar untuk mengenali dan mencegah serangan siber sebelum terjadi, pelatihan berkelanjutan bagi pegawai yang berperan sebagai lini pertahanan manusia, dan protokol yang siaga untuk tindakan cepat pasca-serangan.

Kolaborasi antarsektor memperluas cakupan intelijen keamanan dan memperkuat kerangka kerja keamanan yang berlapis.

Saat ini, tindakan yang cepat dan terkoordinasi menjadi sangat penting. Serangan siber telah berkembang menjadi ancaman yang tak hanya merusak secara finansial tetapi juga berpotensi mengancam nyawa manusia, mengingat ketergantungan kita yang meningkat pada teknologi dalam kehidupan sehari-hari.

Inisiatif ini tidak sekadar perlindungan aset; ini adalah soal mempertahankan fondasi kehidupan modern yang aman dan berfungsi. Oleh karena itu, sektor industri harus berinisiatif dan menerapkan strategi keamanan siber yang kuat, adaptif, dan lintas sektor demi masa depan yang lebih aman.


Seize the opportunity to showcase your solutions, network with industry leaders, and stay at the forefront of Indonesia’s digital revolution.

0

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *