chat GPT

Berikut ini 4 Perbedaan ChatGPT dengan Google Bard

Teknologi AI menjadi perhatian warga dunia saat ini, terutama ChatGPT dengan Google Bard. Kedua produk ini sedang bersaing di pasar chatbot AI.

Sebagai sesama mesin kecerdasan buatan, keduanya memiliki perbedaan dalam mengeksekusi perintah. Google Bard dianggap memiliki respon lebih natural daripada ChatGPT. Sementara ChatGPT lebih unggul dalam elaborasi ide, terutama pembuatan konten.

Menurut Pakar AI dari Universitas Gajah Mada, Dr Eng Ir Sunu Wibirama jika pasar ChatGPT tidak sebesar Google. Hal ini karena ChatGPT bekerja sama dengan Microsoft dari sisi mesin pencari. Diprediksi, Bard lebih mendominasi karena sudah terintegrasi dengan Google. 

Google menjadi mesin pencari yang banyak digunakan hampir perangkat ponsel pintar Android. Dengan begitu, Google Bard terintegrasi dengan aplikasi di perangkat pintar.

Perbedaan ChatGPT dan Google Bard

Perbedaan ChatGPT dengan Google Bard

Sumber data merupakan perbedaan dasar antara ChatGPT dan Google Bard. Bard memanfaatkan data dari mesin pencari Google, sehingga dapat memberikan informasi terkini. Sedangkan, ChatGPT memakai data pada sebelum akhir tahun 2021 yang menghasilkan keterbatasan informasi.

Google Bard memakai Language Model for Dialogue Application (LaMDA) untuk memberi respon berdasarkan informasi terkini.

ChatGPT memakai model Generative Pre-training Transformer (GPT) untuk melatih data sebelum akhir tahun 2021. Terutama untuk versi ChatGPT 4. Sementara ChatGPT 5 yang direncanakan rilis pada tahun 2024 mendatang.

Bagaimana dengan perbedaan antara ChatGPT dan Google Bard lainnya?

1. Memberi respon terhadap perintah (prompt)

Kedua model AI memakai arsitektur transformator, jaringan saraf yang memproses input secara berurutan. ChatGPT dilatih pada kumpulan data teks dari internet yang sangat besar.

LaMDA dilatih pada Infiniset, kumpulan data yang fokus pada percakapan. Artinya, LamDa dilatih untuk memahami konteks. Tim Google mengelompokan topik tingkat tinggi ke dalam kluster untuk menginformasikan pilihan model saat merespon prompt.

Dengan kata lain, tanggapan LaMDA otentik dan meniru ucapan manusia. Serta dapat mengganti konteks saat pengguna mengganti subjek.

2. Informasi yang dihasilkan

Google Bard dipakai untuk menanyakan berbagai topik, serupa dengan ChatGPT.

Bard mengambil respon dari internet, memakai data real time. Jauh berbeda dengan ChatGPT yang memakai data tahun 2021.

Sebagai ilustrasi, Bard mampu meringkas buku yang terbit tahun 2023 beserta ulasannya. Jauh dengan ChatGPT yang tidak mampu memberi respon.

Tampilan Google Bard
Tampilan ChatGPT

Bard mampu menampilkan informasi terkait peristiwa terkini. Walaupun masih ada potensi kesalahan-kesalahan informasi.

ChatGPT cocok untuk fungsi tekstual seperti menulis artikel, email, maupun menemukan ide konten. Walaupun seringkali memberikan jawaban umum.

3. Pengalaman pengguna atau customer experience

Google Bard punya antarmuka yang ramah pengguna. Terlihat lebih bagus dengan teks format yang lebih mudah dipindai.

ChatGPT memiliki teks lebih tebal namun dapat mengedit prompt setelah memasukan perintah. Dan konfirmasi kembali lewat mesin pencari.

4. Bard merupakan bagian dari Google, ChatGPT menjadi milik Bing

Sesuai namanya, Bard menjadi bagian dari Google Search yang sudah terintegrasi. Bard mampu mensintesis informasi ke dalam format sederhana untuk menyempurnakan proses pencarian. 

AI mampu mengolah topik yang rumit menjadi konten yang mudah dicerna. Sangat bagus untuk pembuatan konten maupun search engine optimization.

Sementara, Microsoft sudah mengintegrasikan bagian dari model GPT-4 tweak OpenAI ke dalam Bing untuk menawarkan pengalaman seperti pemakaian ChatGPT. Namun, pengguna harus menunggu dalam daftar tunggu untuk mendapatkannya.

Manakah yang terbaik : Google Bard VS ChatGPT

Pada dasarnya, pemakaian ChatGPT maupun Google Bard didesain untuk permasalahan berbeda.

ChatGPT lebih cocok untuk meringkas dan menghasilkan teks atau konten. Google Bard lebih sesuai untuk mencari informasi yang relevan. Namun, keduanya masih dalam tahap pengembangan untuk menjadi AI yang lebih baik.

Anda dapat mencari tahu tentang pengertian Artificial Intelligence untuk memiliki pemahaman dasar tentang teknologi ini. Selanjutnya, kunjungi DTICX 2023 untuk menambah wawasan terkait AI dan penggunaannya di Industri.

Digital Transformasion Indonesia Conference & Expo diselenggarakan pada tanggal 26-27 Juli 2023 di Grand Ballroom JIEXPO Convertion Centre & Theatre, Jakatra.

google Bard

Google Bard : Artificial Intellegence Untuk Saingi ChatGPT

Google Bard pertama kali diumumkan ke publik pada tanggal 6 Februari berdasarkan pernyataan CEO Google, Sundar Pichai. Bard merupakan layanan obrolan AI yang didukung Google’s Language Model for Dialogue Application atau LaMDA.

Pada kanal YouTube, Google pun telah merilis video tentang teknologi Bard. Hingga saat ini, Bard sudah dapat digunakan di US dan UK.

Google Bard lahir karena melihat kesuksesan ChatGPT. Yang mana ingin mengubah persepsi masyarakat kalau Google sudah kalah persaingan.

Pengertian Google Bard

Google Bard

Bard adalah chatbot Google eksperimental yang didukung moel Bahasa besar LaMDA. Ini merupakan AI Generatif yang mampu menerima dan melakukan tugas berbasis teks sampai membuat format konten. Sepintas, Google Bard menyerupai ChatGPT.

Pengguna Bard dapat mencari topik berdasarkan informasi di internet serta memberikan tautan untuk menggali informasi lebih dalam.

Cara kerja Google Bard

Saat ini, hanya penguji beta yang terpilih yang dapat memakai Bard. Secara prinsip, penggunaan sama seperti dengan Chat GPT dengan memasukan prompt dan tekan Enter.

Setelah memasukan prompt, chatbot akan memberikan respon berdasarkan permintaan dan pertanyaan Anda. Secara aktif, Google memperbaharui kemampuan chatbot untuk menyediakan cara berinteraksi yang menarik.

Google Bard memakai LaMDA yang dibangun di atas Transformer, yang mana arsitektur jaringan Google yang diciptakan dan open source di tahun 2017. GPT-3, model Bahasa Chat GPT pun dibangun di atas Transformer.

Awal mula Bard

Mulanya, Bard akan memakai versi ringan dari LaMDA, karena membutuhkan sedikit daya komputasi dan dapat meningkatkan lebih banyak pengguna. Selain LaMDA, Bard memakai semua informasi dari web untuk memberi respon.

Pemakaian LaMDA bertolak belakang dengan Sebagian besar chatbot AI sekarang ini. ChatGPO dan Bing Chat memakai LLM dalam seri GPT.

Kapan Google Bard Rilis

Sundar Pichai CEO Google
Sundar Pichai CEO Google

Mulanya, Google Bard pertama kali diumumkan pada 6 Februari 2023. Hal ini diumumkan langsung oleh Sundar Pichai. Saat itu, belum ada informasi tentang tanggal rilis.

Banyak opini mengatakan Google mulai tertekan dengan keberhasilan Chat GPT di pasaran. Serta desakan merilis Bard dalam keadaan belum siap.

Sampai pada tanggal 21 Maret 2023, Goggle merilis akses menuju Google Bard. Setiap orang yang ingin menggunakan harus masuk dalam waiting list terlebih dahulu.

Fitur Google Bard

Kemampuan Bard meliputi pemahaman natural language, machine learning, dan kemampuan menghasilkan konten.

Berikut merupakan fitur yang diberikan Bard

  • Google Bard adalah chatbot yang didesain menstimulasi percakapan teks yang menyerupai manusia.
  • Chatbot memberikan pengalaman percakapan yang lancar dengan memadukan kekuatan, kecerdasan, dan kreativitas.
  • Bard AI mengumpulkan data dari pengguna untuk menginformasikan hasil respon pengumpulan data.
  • ChatBot memakai versi ringan dari LaMDA untuk pengujian awal.
  • LaMDA dapat memahami nuansa dan kompleksitas bahasa manusia serta menghasilkan respon yang relevan secara kontekstual dan koheren.
  • Bard AI memakai kemampuan LaMDA untuk menghasilkan respon berkualitas tinggi berdasarkan input yang masuk.
  • Dapat beradaptasi dengan berbagai konteks dan topik. Sehingga menjadikan Bard alat untuk mengumpulkan informasi dan komunikasi.
  • Meningkatkan kinerja dengan mengumpulkan feedback dan memasukan ke dalam algoritma pembelajaran.
  • Mampu menangani berbagai topik obrolan santai sampai pembahasan yang lebih kompleks
  • User-friendly, mudah digunakan, dan cocok untuk semua kalangan.
  • Terintegrasi dengan berbagai platform seperti website, messaging apps untuk memperlancar percakapan.
  • Membantu bisnis dan organisasi meningkatkan pelayanan dengan memberi respons yang cepat dan akurat.
  • Membantu mencari informasi berupa data maupun fakta tentang topik tertentu.
  • Terintegrasi dengan teknologi AI lainnya seperti natural language processing dan machine learning.
  • Gaya bahasa chatbot dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis maupun organisasi. Dengan demikian, dapat menjadi solusi yang adaptif dan scalable.
  • Kinerja Bard AI dapat dipantau melalui metrik time response, akurasi, kepuasan pelanggan untuk meningkatkan keefektifan dan efisiensi secara real time.
  • Bard AI memanfaatkan algoritma machine learning untuk meningkatkan pembuatan bahasa dari waktu ke waktu. Lebih banyak interaksi dan memproses banyak data, membuat chatbot makin memahami input pengguna dan menghasilkan respon yang relevan.
  • Mampu menangani berbagai bahasa untuk bisnis dan organisasi dengan basis pengguna internasional.
  • Kemampuan generasi bahasa Bard AI dalam menyesuaikan gaya formal dan kasual agar sesuai dengan brand voice dan personality bisnis atau organisasi.
  • Mampu menangani domain tertentu dengan memanfaatkan model yang sudah dilatih maupun pengumpulan data.
  • Dapat menerima berbagai jenis input seperti teks, suara, atau gambar untuk mengumpulkan informasi.
  • Dapat terintegrasi dengan teknologi lain seperti CRM, perangkat lunak otomasi, perangkat lunak otomasi pemasaran, sampai platform analitik. Ini dapat memberikan pandangan dan perilaku pengguna lebih holistic.
  • Pembuatan bahasa Bard AI dapat menambahkan sumber lain daya seperti media social, artikel berita, dan review produk untuk memperluas wawasan.
  • Mampu digunakan untuk customer support, sales, marketing, hingga SDM.
  • Menangani percakapan dialog seperti negosiasi, persuasi maupun resolusi konflik yang memanfaatkan pemrosesan natural language dan sistem manajemen dialog.
  • Pengujian A/B atau algoritma multi-strategi untuk mengidentifikasi strategi dan respon pembuatan bahasa yang paling efektif.

Cara menggunakan Google Bard

Anda ingin tahu bagaimana cara menggunakan Google Bard? Penggunaan Bard memunkinkan Anda membuat aplikasi untuk berinteraksi dengan pelanggan, analisis data, serta melakukan otomasi tugas.

Berikut ini adalah berbagai langkah cara menggunakan Google Bard

1. Membuat akun

Membuat akun di situs resmi Bard AI memungkinkan mengakses ke semua proyek Anda. Dengan demikian, pengelolaan proyek makin efisien.

2. Menjelajahi fitur

Setelah membuat akun, jelajahi semua fitur yang tersedia di Bard AI seperti NLP, machine learning, dan algoritma visi komputer untuk melihat proses otomasi maupun analisis data lebih akurat.

3. Sambungkan pada sumber dan layanan data

Salah satu kemampuan Bard AI adalah menghubungkan berbagai sumber dan layanan menjadi salah satu sistem kohesif dari data base seperti Salesforce maupun Oracle Cloud.

4. Pengembangan aplikasi dan layanan

Setelah terhubung dengan berbagai layanan, mulai mengembangkan aplikasi berdasarkan kebutuhan pengguna. Anda dapat memakai model machine learning dan NLP untuk mengembangkan solusi cerdas tanpa banyak intervensi manual.

5. Penerapan dan pemantauan kinerja

Terapkan aplikasi ini ke platform cloud agar dapat diakses kapanpun melalui browser. Pantau kinerja metrik dengan cermat secara realtime untuk memastikan semua berjalan lancar sembari meningkatkan area potensial yang diperlukan.

Tinggal tunggu waktu saja sampai Google Bard masuk pasar Asia, khususnya Indonesia. Sembari menunggu, Anda dapat berlangganan DTI newsletter untuk mendapatkan konten tentang transformasi digital.