DTI - Tantangan Pengadaan di Industri Manufaktur

Tantangan Pengadaan di Industri Manufaktur

Photo credit: Life of Pix (pexels)

Pandemi Covid-19 telah membawa perubahan yang besar bagi kehidupan kita. Banyak orang merasa kehilangan dan mengalami kerugian. Khususnya bagi sektor bisnis dan industri, pandemi telah membawa berbagai dampak buruk. Beberapa dari mereka terpaksa gulung tikar karena bisnis yang terus menurun.

Namun, situasi berbeda dialami oleh industri manufaktur di Indonesia walaupun tetap ada tantangan yang harus dihadapi, terutama dari segi pengadaan. Bagaimana industri manufaktur di Indonesia bertahan di tengah pandemi? 

Industri manufaktur masih berdaya di tengah merebaknya varian Omicron

Sebetulnya, industri manufaktur Indonesia sempat mengalami kemunduran saat Covid-19 varian Delta merebak.

Namun, selama Januari hingga Oktober 2021 lalu, nilai ekspor industri ini mengalami peningkatan sebesar 35,53% atau setara dengan USD 143,76. Kontribusi yang dihasilkan dari industri ini adalah sebesar 77,16% dari total nilai ekspor.

Penerimaan pajak dari industri manufaktur juga tercatat menjadi yang terbesar sepanjang Januari hingga Oktober 2021, yakni sebanyak 29,8%.

Akhir tahun lalu, Menteri Perindustrian optimis bahwa industri di Indonesia akan terus mengalami peningkatan. Hal ini terbukti dengan data dari Kemenkeu (Kementerian Keuangan) Indonesia yang mengatakan bahwa kinerja produksi di sektor manufaktur mengalami kemajuan. Industri manufaktur Indonesia konsisten mencetak angka PMI (Purchasing Managers’ Index) yang tinggi. 

Pada Februari 2022, PMI industri manufaktur mencapai 51,2. Selain itu, industri manufaktur di Indonesia juga mengalami ekspansi selama enam bulan terakhir. Hal ini tentunya merupakan sebuah pencapaian yang baik, apalagi di tengah kasus Covid-19 varian Omicron.

Produktivitas sektor industri tetap dijaga dengan baik agar bisa terus berjalan

Seiring dampak pandemi yang semakin berkurang, industri manufaktur Indonesia mengalami ekspansi selama tiga bulan berturut-turut. Permintaan procurement atau pengadaan pun terus naik selama masa ekspansi. Kegiatan pembelian bahan baku di sektor industri tetap kuat di tengah masa penyebaran varian Omicron. 

Meski demikian, pemerintah dan penggerak industri tak boleh lengah dengan keadaan dunia saat ini. Produktivitas industri manufaktur harus tetap dijaga dengan baik. Dinamika ekonomi global dapat memengaruhi tingkat permintaan dan meningkatkan risiko gangguan harga komoditas. Meski saat ini industri manufaktur mengalami kenaikan permintaan pengadaan, namun bila tantangan procurement tak diatasi dengan baik, maka akan bermasalah di kemudian hari.

Mengatasi procurement challenges yang sering terjadi

Proses pengadaan atau procurement dalam industri manufaktur pastinya tidak mudah dan kompleks. Hal ini dikarenakan terlibatnya ratusan hingga jutaan komoditas atau bahan baku dari pemasok, apalagi jika pemasok bahan baku berasal dari negara lain. Lantas, apa saja tantangan pengadaan yang sering terjadi dalam industri manufaktur?

1. Risiko harga

Dinamika ekonomi global menjadi salah satu penyebab terjadinya kenaikan harga komoditas atau bahan baku. Akibat dunia yang terus bergejolak, harga pasar juga akan terus berubah. Para pemegang kebijakan di industri manufaktur akan mengalami kesulitan untuk melakukan penganggaran.

Padahal, proses menetapkan anggaran biasanya sudah dilakukan berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun sebelumnya. Tanpa perencanaan yang tepat, pihak procurement akan mengalami kesulitan dan berdampak bagi keseluruhan industri.

Itulah kenapa industri manufaktur membutuhkan sistem yang otomatis dan terintegrasi dengan data pengadaan ke dalam satu lokasi terpusat. Industri manufaktur harus mengintegrasikan kurva harga pasar dengan data dari ERP (Enterprise Resource Planning), MRP (Material Requirement Planning), akuntansi, dan sistem lain untuk memberikan kemampuan penganggaran yang akurat dan tepat.

Solusi ini memungkinkan pemilik kebijakan di industri manufaktur untuk melihat cakupan secara real-time. Industri pun dapat menetapkan rencana dan mempertahankan kebijakan tata kelola perusahaan dengan baik. 

2. Dark purchase

Dark purchase adalah biaya procurement yang terjadi di luar proses pembelian normal. Hal ini terjadi bila seseorang yang memiliki otoritas justru lalai memberikan anggaran dengan benar.

Masalah lain dapat terjadi ketika seseorang dengan sengaja mencoba menyembunyikan pembelian. Menjaga visibilitas atas pengeluaran sangatlah penting untuk menghindari dark purchase terjadi.

Industri manufaktur harus membuat proses procurement semudah mungkin. Dengan menyederhanakan proses pengadaan, maka perusahaan bisa dengan lebih mudah memperbaiki masalah nantinya. 

3. Data yang tidak akurat

Sulit bagi industri manufaktur mendapatkan kejelasan dan risiko bila data yang dibutuhkan disimpan dalam beberapa sistem. Data yang tidak akurat akan sangat berefek pada proses pengadaan industri.

Solusi dari masalah ini adalah dengan mengelola perencanaan, keuangan dan risiko dalam satu platform. Dengan begitu, perusahaan dapat mengungkap risiko tersembunyi, membuat keputusan yang lebih tepat, dan segera mengambil tindakan bila ada kesalahan. Industri juga dapat mengevaluasi bagaimana perubahan yang memengaruhi laba dan memprediksi dampaknya.

4. Penundaan yang tidak terduga

Dalam dunia bisnis yang saling membutuhkan, delay atau penundaan pasti akan dialami oleh perusahaan apa pun, termasuk industri manufaktur. Bisa saja perusahaan kehabisan stok maupun barang hilang atau rusak dalam perjalanan. Hal ini adalah masalah yang tidak bisa diprediksi. Namun, industri harus siap dengan kemungkinan tersebut 

Solusi terbaik untuk masalah ini adalah menjaga hubungan baik dengan vendor. Perusahaan dapat mempelajari kemungkinan stok habis dengan cepat. Selain itu, semakin banyak Anda berkomunikasi dengan vendor, semakin kecil kemungkinan masalah yang timbul dari kesalahpahaman.Anda ingin mempelajari lebih lanjut proses pengadaan di industri manufaktur?

Perdalam pengetahuan Anda melalui DTI Expo (Digital Transformation Indonesia Expo) 2023. Hadiri pameran transformasi digital ini dengan mencari tahu lebih banyak informasinya dari sini.

1

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *