DTI - How AI reduces your workplace stress

Bagaimana AI Mengurangi Stress di Tempat Kerja Anda?

Photo credit: Freepik

Industri manufaktur dianggap sebagai salah satu indikator utama pembangunan suatu bangsa. Kualitas dan kuantitas sumber daya manusia dalam industri manufaktur berperan penting terhadap kinerja perusahaan. Mereka bahkan diyakini sebagai aset terpenting perusahaan. Dengan demikian, tenaga kerja di industri manufaktur telah menjadi variabel penting bagi manajemen perusahaan untuk memaksimalkan pendapatan.

Namun demikian, tidak sedikit masalah muncul dalam proses kerja industri manufaktur. Sejumlah masalah bahkan cukup kompleks dan sulit diselesaikan secara konvensional. Kehadiran teknologi AI (Artificial Intelligence) dalam industri manufaktur memberi angin segar. Pasalnya, pemanfaatan teknologi AI terbukti efektif dalam memaksimalkan proses kerja industri manufaktur itu sendiri, hingga akhirnya berdampak baik pada pengurangan stres di tempat kerja.

Dampak kondisi lingkungan kerja yang buruk 

Lingkungan kerja yang buruk akan meningkatkan risiko ketidaknyamanan, baik terhadap suasana kerjanya, atasan, rekan kerja, ataupun sistem yang berlaku. Mengutip International Journal of Environmental Research and Public Health, lingkungan kerja yang buruk berdampak pada kondisi kesejahteraan karyawan. Hal tersebut bahkan bisa memengaruhi keseimbangan kondisi fisik dan mental mereka. 

Di samping itu, lingkungan kerja yang buruk juga meningkatkan intensitas stres karyawan, sehingga memengaruhi produktivitas mereka. Kondisi stres karyawan yang diabaikan dalam jangka panjang pun berpengaruh pada performa perusahaan. Oleh karena itu, manajemen perusahaan perlu dengan sigap mencari solusi untuk mencegah terbentuknya lingkungan kerja yang buruk.

Penyebab utama stres di tempat kerja dalam manufaktur

Pada dasarnya, penyebab utama stres di tempat kerja dalam industri manufaktur cukup beragam. Namun, dengan memahami faktor penyebab utama stres di tempat kerja, diharapkan agar kondisi tersebut bisa dicegah semaksimal mungkin. Hal-hal yang sering kali menyebabkan stres di industri manufaktur adalah sebagai berikut:

1. Tingginya tuntutan kerja

Perusahaan manufaktur memiliki kuota produksi yang sangat besar seiring dengan besarnya permintaan pasar. Kondisi kerja yang seperti ini tentu sering kali tampak menakutkan, terutama bagi karyawan mereka sendiri. Ketika menghadapi situasi tuntutan kerja yang tinggi, di sinilah kemudian muncul perasaan stres yang berlebihan.

2. Jam kerja yang panjang

Di Indonesia, terdapat penerapan sistem shift kerja pada industri manufaktur. Sayangnya, karyawan tetap harus menjalani jam kerja yang panjang. Selain menuntut secara fisik, jam kerja yang panjang dan tidak teratur juga berdampak pada aspek kehidupan lainnya, seperti sulitnya menjaga keseimbangan kehidupan kerja yang sehat. Lebih lanjut, jika dilihat dari dekat, karyawan di perusahaan manufaktur melakukan tugas berulang-ulang dalam satu hari kerja. Kondisi ini juga bisa memicu kejenuhan yang menyebabkan stres di tempat kerja.

3. Job insecurity

Job insecurity bisa menimbulkan stres di tempat kerja. Job insecurity ini terdiri dari berbagai penyebab. Mulai dari aturan yang tidak jelas dan berubah-ubah, kurangnya transparasi dari pihak manajemen, tidak adanya jenjang karier, hingga risiko kehilangan pekerjaan akibat PHK (Pemutusan Hubungan Kerja). Faktor-faktor tersebut tidak diragukan lagi membuat stres di tempat kerja.

4. Tidak adanya kesempatan pengembangan diri

Tuntutan produksi yang tinggi pada industri manufaktur membuat karyawan sulit mendapat kesempatan untuk mengembangkan diri. Faktanya, mereka terus menerus dihadapkan pada pekerjaan monoton yang berulang setiap harinya. Sementara itu, keterampilan di bidang lain justru terabaikan. Hal ini sangat sering terjadi dalam perusahaan manufaktur, di mana karyawan biasanya merasa kurang mengembangkan keterampilan mereka.

5. Lingkungan kerja yang buruk

Dalam pekerjaan yang menuntut fisik, kondisi lingkungan yang buruk bisa menimbulkan ketidaknyamanan dalam bekerja, termasuk workstation yang dirancang dengan buruk hingga membuat frustrasi dan menyebabkan munculnya stres di tempat kerja.

Bagaimana AI mengurangi stres di tempat kerja Anda?

Teknologi AI (Artificial Intelligence) merupakan kecerdasan buatan yang meniru kecerdasan manusia dan menerapkannya dalam sebuah sistem. Tujuan penerapan AI dalam sistem mesin industri manufaktur adalah agar mesin tersebut dapat beroperasi dan bertindak menyelesaikan pekerjaan yang biasa dilakukan manusia. Teknologi AI mampu mengurangi stres di tempat kerja dengan cara-cara berikut:

1. Mengautomasi tugas berulang

Tugas karyawan industri manufaktur dalam produksi besar bisa terbantukan berkat teknologi AI. Dalam hal ini, AI bisa dimanfaatkan untuk mengautomasi tugas-tugas berulang. Dengan demikian, karyawan tidak lagi merasa jenuh melakukan pekerjaan berulang selama produksi. Hasilnya, tingkat stres di tempat kerja bisa berkurang secara signifikan. 

2. Pengenalan emosi dan stres melalui sensor

Teknologi AI dibekali sensor yang mampu mengenali emosi dan stres. Hal ini didukung dengan algoritma yang ditanamkan pada sistem untuk bisa memahami konsep visual. Melalui teknologi ini, stres di tempat kerja bisa lebih diminimalisir.

3. Risiko kesalahan manusia lebih sedikit

Selama proses produksi manufaktur, manusia bisa saja melakukan kesalahan (human error). Kesalahan tersebut tentu akan berpengaruh pada proses produksi secara keseluruhan. Melalui pemanfaatan teknologi AI, risiko kesalahan manusia bisa dihindari karena pekerjaan diselesaikan berdasarkan input pada sistem mesin.

Tuntutan pekerjaan yang tinggi selama proses manufaktur sering menyebabkan karyawan stres di tempat kerja. Dengan adanya teknologi AI, maka seluruh proses kerja bisa berjalan lebih optimal. Produktivitas pun meningkat dan mendatangkan keuntungan lebih besar bagi perusahaan.

1

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *