Memecahkan 5 Tantangan di Industri Layanan Finansial

Memecahkan 4 Tantangan di Industri Layanan Finansial

Photo credit: pixabay (pexels)

Di era digital ini, sektor layanan finansial harus mulai melakukan transformasi digital agar tetap dapat mengikuti perkembangan dan menjawab tantangan zaman. Meski demikian, hal ini tentu tidak mudah dilakukan, apalagi jika mengingat transformasi digital sejalan dengan risiko ancaman kejahatan siber.

Walau demikian, industri layanan finansial harus terus berani memecahkan masalah yang ada. Apa saja tantangan yang dihadapi sektor layanan finansial dan bagaimana menghadapinya? Simak artikelnya di bawah ini!

1. Mempertahankan customer satisfaction

Bekerja di industri layanan finansial tidaklah mudah. Pasalnya, banyak orang dari berbagai latar belakang yang berbeda akan bergantung pada layanan ini, mulai dari masyarakat yang melek finansial hingga mereka yang tidak. Belum lagi, perkembangan zaman juga akan mengubah perspektif pelanggan kelak. 

Sektor layanan finansial harus menyadari bahwa mempertahankan customer satisfaction atau kepuasan pelanggan sangat diperlukan. Tujuannya agar mereka tetap setia menggunakan jasa layanan finansial yang diberikan. Layanan finansial harus bisa memahami apa yang diinginkan pelanggan dengan memahami serta mempelajari preferensi mereka. 

2. Tetap up-to-date dengan perkembangan teknologi

Industri layanan finansial harus bisa tetap up to date dengan perkembangan teknologi. Pasalnya, teknologi mampu menjawab masalah yang dihadapi. Misalnya, dalam lingkup mempertahankan pengalaman pelanggan, penerapan artificial intelligence (AI) dapat membantu penyedia jasa untuk lebih memahami apa yang dibutuhkan oleh pelanggan. Mesin akan membantu pekerjaan manusia lebih mudah dengan membaca data yang dikumpulkan. 

Tak hanya membacanya, AI juga bisa mengolah, mendeteksi, dan mengambil keputusan berdasarkan sajian data yang dimiliki. Dengan begitu, penyedia jasa bisa dengan mudah memahami dan mempertahankan pengalaman pelanggan.

3. Memperkuat sistem cybersecurity 

Permasalahan yang muncul bersamaan dengan perkembangan digital adalah meningkatnya ancaman kejahatan siber. Anda pasti sudah sering mendengar kasus dana yang lenyap begitu saja dari rekening seseorang padahal ia tidak melakukan transaksi. Penyedia layanan finansial harus menyadari bahwa saat ini, kejahatan pun semakin canggih.

Untuk itulah, industri keuangan harus bisa menyediakan pelatihan yang berkaitan dengan cybersecurity. Kebocoran data, fraud, phishing adalah tiga hal yang sangat menjadi kekhawatiran industri finansial. Memperkuat sistem keamanan siber akan sangat dibutuhkan untuk menjawab tantangan tersebut. Penyedia jasa harus terus meningkatkan sistem keamanan agar bisa menghindari ancaman.   

Baca juga: 4 Ancaman Keamanan Siber bagi Industri Keuangan

4. Bersaing dengan fintech

Saat ini, layanan finansial yang berbasis teknologi sudah semakin banyak. Untuk sektor perbankan, bank digital menjadi lebih digemari khususnya oleh mereka yang membutuhkan kemudahan serta ketepatan saat melakukan transaksi. Oleh sebab itu, bank konvensional juga harus mampu bersaing dengan kehadiran penyedia jasa yang lebih modern ini.

Bersaing tak melulu soal perlawanan. Bank konvensional bisa berkolaborasi dengan kehadiran teknologi finansial yang ada saat ini. Seperti yang saat ini kita pahami, banyak bank konvensional yang berani memberikan layanan digital di bawah nama bank yang baru. Pelayanan yang baru tersebut merupakan wujud dari kolaborasi yang terjadi antara bank konvensional dengan teknologi finansial.

Industri layanan finansial akan terus menghadapi tantangan dalam dunia perbankan. Agar industri ini bisa tetap bertahan, transformasi digital adalah jawaban yang tepat. Dengan memanfaatkan teknologi yang ada, banyak permasalahan bisa terselesaikan. Namun, penyedia jasa juga harus tetap waspada akan ancaman kejahatan di bidang keuangan yang terus meningkat dan semakin canggih.

5

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *