person-working-html-computer

Sigap Adopsi Teknologi, Blue Bird Dukung Transformasi Digital di Sektor Transportasi

Transportasi merupakan salah satu sektor yang sangat relevan dalam mengadopsi teknologi digital.
Perkembangan menuju era digital ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pengguna layanan transportasi, melainkan juga membawa dampak positif dalam hal efisiensi waktu.

pengertian disaster recovery

Pengertian Disaster Recovery, Cara Kerja, dan Manfaatnya

Disaster recovery merupakan sebuah langkah pencegahan yang efektif untuk melindungi data penting. Sebab, di masa depan potensi keburukan yang mengganggu keamanan data akan selalu terjadi. Terutama pada perangkat lunak agar data tidak hilang begitu saja.

Bagaimana pengertian disaster recovery dan penerapan plan untuk keamanan data Anda. Berikut ini ulasannya

Disaster recovery

Mengamankan data cloud dengan disaster recovery

Disaster recovery merupakan konsep keamanan untuk melindungi semua system, aplikasi, maupun komponen IT dari potensi bencana di masa depan, Bencana yang dimaksud meliputi bencana alam sampai dengan serangan siber.

Dengan kata lain, disaster recovery dilakukan untuk proteksi data dari ancaman di masa depan yang tidak dapat diprediksi. Jika seandainya, perusahaan mengalami serangan yang merusak system dan mengancam data maka tersedia system cadangan supaya aktivitas operasional perusahaan dapat Kembali berjalan.

Target disaster recovery dapat diukur dengan Recovery Point Objective (RPO) dan Recovery Time Objectives (RTO). Untuk proses pemulihan data yang terlindung meliputi prosedur dan kebijakan organisasi agar dapat pulih dengan cepat pasca kejadian bencana.

Cara kerja disaster recovery

Disaster recovery

Membuat cadangan data dan system ke tempat berbeda dari data center utama merupakan bentuk sederhana dari disaster recovery. Apabila terjadi bencana pada data, perusahaan masih bisa beroperasi dengan memakai data cadangan.

Terdapat beberapa Langkah dalam memahami cara kerja disaster recovery, antara lain.

Duplikasi data

Duplikasi data penting perusahaan tidak hanya dilakukan di satu tempat saja. Jika terjadi kerusakan di salah satu pusat data, masih ada data yang tersimpan aman di tempat lain.

Semua data yang terdapat di primary side akan diduplikasi dan tersimpan di secondary site. Tempat penyimpanan data dapat dilakukan secara virtual dan tempat fisik.

Mengaktifkan secondary site

Jika primary site mengalami kerusakan, secara otomatis secondary site akan aktif. Ketika terdampak, primary site akan berhenti beroperasi namun ini hanya berlangsung singkat.

Secondary site akan aktif agar operasional perusahaan dapat berjalan dengan lancar. Walaupun tidak stabil, setidaknya aktivitas harian dapat berjalan sebagaimana mestinya.

Membangun ulang primary side

Selama secondary site mulai aktif, primary site akan Kembali dibangun. Pembedanya adalah primary site dibangun Kembali dengan infrastruktur baru.

Pembangunan infrastruktur baru primary situ bertujuan agar dapat digunakan kembali setelah bencana selesai. Nantinya, data yang tersimpan di secondary site akan disalin ulang ke primary site supaya tidak mengganggu aktifitas kerja yang sudah berjalan.

Penggantian operasional dari secondary ke primary site

Aktivitas perusahaan dapat Kembali ke tempat asal ketika primary site selesai dibangun. Sebelum digunakan, pastikan seluruh aktivitas data dari secondary site terhenti sejenak. Proses pengalihan seluruh operasional perusahaan dari secondary site ke primary site dapat berjalan dengan baik.

Pentingnya disaster recovery

Perlindungan data

Yang Namanya bencana memang tidak dapat diprediksi. Dalam konteks IT bencana dapat mempengaruhi perlambatan, gangguan dan pemadaman jaringan system IT.

Bentuk bencana yang menyebabkan pemadaman jaringan antara lain

  • Gempa bumi
  • Kegagalan teknologi
  • Kesalahan manusia
  • Ketidakcocokan system
  • Akses tanpa izin dari pihak ketiga

Bencana ini dapat mengganggu operasi bisnis yang mengakibatkan hilangnya pendapatan. Dengan penggunaan disaster recovery membantu organisasi mengatasi gangguan serta memberikan proteksi keamanan data.

Mengapa perusahaan atau organisasi membutuhkan disaster recovery

Agar mampu beroperasi dengan baik, sistem bisnis Anda perlu terus beroperasi selama 24 jam. Ini membuat pentingnya disaster recovery agar bisnis dapat berjalan walaupun sedang terjadi musibah.
Selain untuk jaminan keamanan, ada alasan lain mengapa perusahaan membutuhkan disaster recovery.

Mencegah kehilangan data

Alasan terkuat pemakaian disaster recovery adalah mencegah kehilangan data. Berbagai jenis serangan siber berpotensi untuk mencuri maupun menghapus data bisnis Anda. Terutama data-data kritikal seperti data pelanggan maupun perusahaan.

Menjaga kepuasan pelanggan

Saat bisnis sedang lumpuh, pelanggan bisa saja beralih ke competitor untuk menyelesaikan masalah mereka. Pergeseran ini sering terjadi, namun tidak apabila memakai disaster recovery.

Penggunaan layanan disaster recovery membuat perusahaan tidak mudah kehilangan pelanggan. Namun, Anda perlu menambah biaya lagi untuk mencari pelanggan baru.

Melindungi bisnis

Bisnis manapun di dunia ini rentan terkena musibah maupun serangan yang dapat mengganggu operasional bisnis. Bencana yang tidak segera diatasi membuat operasional bisnis terganggu. Untuk itu, dibutuhkan asuransi untuk melindungi data penting perusahaan.

Disaster recovery menjadi asuransi untuk memproteksi bisnis agar ketika terjadi musibah masih, bisnis dapat beroperasi seperti sedia kala.

Bagaimana cara kerja disaster recovery

Disaster recovery berfokus pada aktivasi dan menjalankan aplikasi dalam beberapa menit setelah pemadaman. Terdapat tiga komponen yang mempengaruhi kinerja disaster recovery.

Preventif

Bisnis membutuhkan perencanaan untuk memastikan semua sistem dapat diandalkan dan aman. Dengan begitu, kemungkinan bencana terkait teknologi dapat diantisipasi.

Pencegahan yang berlaku disini meliputi masalah jaringan, risiko keamanan, dan kesalahan manusia. Maka dari itu, organisasi perlu mengatur peralatan dan strategi yang tepat untuk mencegah bencana yang terjadi.

Salah satu contohnya adalah pengujian sistem perangkat lunak yang memeriksa semua file konfigurasi baru secara otomatis sebelum dapat menerapkan agar mencegah kesalahan konfigurasi dan kegagalan yang terjadi.

Antisipasi

Antisipasi meliputi prediksi bencana yang terjadi di masa mendatang, dan merencanakan prosedur pemulihan bencana yang tepat. Memprediksi ancaman yang terjadi di masa depan memang sulit namun perusahaan masih bisa mencari solusi disaster recovery dengan melakukan analisis dari kejadian di masa lalu.

Salah satu contohnya adalah mencadangkan data bisnis penting ke cloud untuk antisipasi kegagalan di masa mendatang. Cara ini dipakai manajemen data demi menjaga keamanan data.

Mitigasi

Selanjutnya adalah bagaimana bisnis merespon pasca terjadinya bencana. Strategi mitigasi bertujuan mengurangi dampak negatif dalam prosedur bisnis normal.

Terdapat berbagai Langkah-langkah yang dapat digunakan untuk melakukan mitigasi, antara lain

  • Memperbaharui dokumentasi
  • Melakukan pengujian disaster recovery secara teratur
  • Mengidentifikasi prosedur pengoperasian manual seandainya terjadi pemadaman listrik
  • Mengkoordinasi strategi pemulihan bencana dengan personil terkait

Kunjungi Digital Transformation Indonesia Conference & Expo (DTICX) pada 26-27 Juli 2023 di Jiexpo Kemayoran. Kunjungi tautan ini untuk informasi dan registrasi.

cyber security

Pentingnya Penerapan Cyber Security Dalam Melindungi Data Kritikal | Andi Subali – Senior Data Center Sales Sapta Tunas Teknologi.

Cyber security menjadi krusial untuk perlindungan data digital. Penduduk di kota besar melakukan hampir berbagai transaksi secara digital. Digitalisasi sudah menjadi kultur yang tak terhindarkan.

Tidak hanya terjadi di masyarakat, perusahaan juga tidak lepas dari pengaruh digitalisasi untuk menunjang produktivitas bisnis. Dalam transaksi e-niaga, bisnis dapat mengakses kekayaan intelektual sensitif dan data pelanggan, seperti data pribadi hingga informasi perilaku konsumen. Sistem keamanan harus mampu menjaga agar terhindar dari pertumpahan data pribadi.

Maka, dibutuhkan sistem keamanan siber untuk melindungi data digital yang krusial. Bagaimana cara menerapkan cyber security dan memasang proteksi data penting, kupas tuntas bersama Andi Subali – Senior Data Center Sales Sapta Tunas Teknologi.

Menerapkan cyber security ada berbagai rangkaian tahapan untuk melindungi data

tahapan cyber security

Cyber security membutuhkan berbagai tahapan agar proses perlindungan data berjalan dengan baik. Dimulai dari analisis resiko hingga pemeriksaan untuk memastikan tidak ada data yang bermasalah.

Tahap pertama dalam penerapan cybersecurity adalah melakukan analisis risiko untuk mengidentifikasi dan memahami ancaman keamanan yang mungkin dihadapi oleh organisasi. Ini melibatkan penilaian potensi kerentanan, dampak yang mungkin terjadi, dan peluang serangan yang dapat terjadi.

Setelah menganalisis risiko, langkah selanjutnya adalah membuat rencana keamanan yang komprehensif. Rencana ini harus mencakup kebijakan keamanan, prosedur operasional standar (SOP), perencanaan respons insiden, dan tindakan mitigasi yang tepat.

Tahap implementasi melibatkan penerapan kebijakan, prosedur, dan kontrol keamanan yang telah ditetapkan dalam rencana keamanan. Ini mencakup instalasi perangkat lunak keamanan, pengaturan firewall, enkripsi data, dan pengaturan akses pengguna.

Kontrol keamanan perangkat keras maupun perangkat lunak menjadi perhatian tersendiri. Memastikan semua komponen dapat bekerja dengan baik.

Penerapan keamanan cybersecurity yang efektif melibatkan pelatihan dan kesadaran user. Semua anggota organisasi harus diberikan pelatihan tentang praktik keamanan yang aman, seperti penggunaan kata sandi yang kuat, mengenali serangan phishing, dan menjaga kerahasiaan data.

Organisasi juga harus secara terus-menerus memantau sistem mereka untuk mendeteksi aktivitas yang mencurigakan atau ancaman keamanan potensial. Penggunaan perangkat lunak pemantauan keamanan, seperti sistem deteksi intrusi (IDS) atau sistem manajemen keamanan (SIEM), dapat membantu mengidentifikasi serangan atau pelanggaran keamanan.

Jika terjadi insiden keamanan, organisasi harus memiliki rencana respons insiden yang jelas dan terdefinisi dengan baik. Ini mencakup langkah-langkah untuk menangani serangan, memulihkan sistem, serta melacak dan mengusut pelaku.

Keamanan cybersecurity bukanlah upaya satu kali, melainkan suatu proses berkelanjutan. Sistem dan perangkat lunak harus secara teratur diperbarui dan dilakukan pemeliharaan rutin untuk memastikan bahwa mereka tetap aman dari ancaman keamanan yang berkembang.

Cara menerapkan cyber security terkait data penting

Digital immune system

Data pada umumnya disimpan di storage dengan standar keamanan perangkat keras. Sementara, data kritikal dianjurkan ditaruh pada tempat penyimpanan yang eksklusif.

Data krusial terisolasi dari kumpulan data lainnya. Tidak ada koneksi ke bagian production. Hal ini mengingat ransomware sudah bisa menghancurkan data production dan sekaligus data backup juga. Fungsi pengisolasian data tersebut dikenal sebagai Isolation.

Penyimpanan data krusial dipastikan aman dari ransomware, malware, dan tidak dapat diubah sampai waktu tertentu atau Immutable.

Salah satu strategi penyerangan ransomware sekarang ini adalah mengincar backup data terlebih dahulu barulah mengincar data utamanya. Dengan begitu, semua kumpulan data backup menjadi tidak bisa di restore.

Data Vault dengan menggunakan Cyber Recovery Solution dari DELL merupakan sistem yang menggunakan salinan penyimpanan cadangan dari data yang tidak terkoneksi dengan sistem production (Isolated) dan dapat digunakan untuk memulihkan data-data krusial dan data tersebut juga memiliki ciri dapat dibaca, namun tidak dapat diubah maupun dihapus (Immutable), selain itu CRS juga memiliki fitur AI (Intelligence) yang dapat mengidentifikasi secara otomatis jika ada ransomware maupun malware yang menyusup ke dalam data yang disimpan di sistem tersebut.

Digital immune system

Digital immune system

Sistem keamanan yang baik mempengaruhi performa sistem IT yang lebih baik. Keamanan yang kurang baik menyebabkan operasional terganggu. Secara tidak langsung, DIS mampu menunjang sistem keamanan siber.

Dalam dunia cyber security, data yang hilang akan sulit dikembalikan. Dan umumnya tidak 100 persen data yang dapat dikembalikan. Sangat disayangkan apabila itu terjadi, Oleh sebab itu, menjaga kesehatan sistem diperlukan agar dapat perlindungan data menjadi lebih baik.

Modern infrastruktur IT

Modernisasi infrastruktur IT diperlukan untuk meningkatkan operasional. Dengan mengadopsi teknologi dan solusi baru. Selain operasional, peningkatan kinerja akan dirasakan oleh organisasi dalam bekerja.
Infrastruktur modern memiliki firmware yang sudah mendapatkan peningkatan keamanan, mobilitas, aksesibilitas, serta meningkatkan pertumbuhan bisnis menjadi lebih baik.

Sapta Tunas Teknologi

Keadaan setelah pandemic covid 19, membuat pembaharuan infrastruktur IT menjadi diperbaharui demi menyesuaikan dengan keadaan dan kondisi yang diinginkan. Perbaharui infrastruktur IT dan keamanan data bersama www.saptatunas.com.


Temukan solusi dan penjabaran permasalahan cloud computing dalam Digital Transformation Indonesia Conference & Expo pada 26-27 Juli 2023 di Grand Ballroom JIEXPO Convention Centre & Theatre, Jakarta. Informasi dan registrasi dapat Anda temukan di sini.