disaster recovery

Mengenal Konsep Disaster Recovery dalam Teknologi Cloud Computing | Fani Fatullah – Chief Technical Officer Eranyacloud

Cloud computing menjadi bagian dari teknologi transformasi digital. Penyimpanan data yang sangat banyak tidak bisa memakai perangkat fisik saja karena ada keterbatasan. Penyimpanan cloud dilakukan secara digital sehingga mudah diakses.

Secara prinsip, data cloud mudah diakses kapan saja dan dimana saja. Walaupun begitu ada kalanya data digital rawan serangan siber. Maka dari itu, dibutuhkan sistem untuk melindungi dan memproteksi data supaya tidak hilang begitu saja.

Konsep perlindungan dan proteksi data cloud sering disebut dengan istilah disaster recovery. Penjelasan tentang disaster recovery dan penggunaannya akan dijabarkan oleh Fani Fatullah – Chief Technical Officer Eranyacloud.

Disaster recovery

Ilustasi disaster recovery

Disaster recovery adalah skema aktif pasif yang berarti memiliki dua lokasi yang mana perusahaan memiliki dua lokasi production. Dari sini, provider membuatkan backup RPO (recovery point objective) dengan durasi satu jam dan running untuk melihat status dari penyimpanan tersebut.

“Pada saat terjadi disaster, customer dapat menyalakan tombol untuk memindahkan data ke lokasi kedua. Ketika sudah dinyalakan, sistem akan mencetak data dari konsumen untuk memastikan semua data tersebut sudah sesuai” Tuturnya

CTO Eranyacloud mengibaratkan disaster recovery seperti konsep tangga darurat dalam gedung bertingkat. Kehadiran tangga darurat tetap tersedia walaupun jarang dipakai. Namun tetap memperhatikan keamanan karena dipakai pada saat terjadi hal-hal darurat.

“Secara umum, konsep disaster recovery menyerupai tangga darurat dalam gedung bertingkat. Walaupun jarang dipakai, namun tetap dibutuhkan untuk memastikan sistem keamanan ketika terjadi masalah” Pungkasnya

Perusahaan tidak hanya mengamankan data, disaster recovery memiliki keuntungan untuk memberikan proteksi data. Perlindungan ini dapat mendeteksi ransomware, add on, dan malware agar dapat diantisipasi.

Penggunaan disaster recovery membantu pengguna untuk terus diawasi selama proses penyimpanan data. Ransomware bisa diatasi dengan membackup data. Dengan adanya proteksi data, system sudah melakukan backup terlebih dahulu sebelum terjadi serangan ransomware.

Berbeda dengan cloud provider lain, Eranyacloud saat ini menggunakan prosesor AMD EPYC sehingga pelanggan dapat merasakan kecepatan 5x dari prosesor yang dimiliki cloud provider pada umumnya.
Prosesor mendukung proses penggunaan cloud untuk melindungi data.

Tempat penyimpanan penting untuk menyimpan dan membaca data maka proses membaca dan menulis semakin cepat. Kecepatan storage dapat dihubungkan dengan konektivitas.

Dengan memakai connectivity network sebesar 25Gb. Kapasitas ini cocok untuk perusahaan yang ingin membutuhkan cloud computing dengan berbagai tipe jalur. Serta kecepatan server mencapai sepuluh kali lebih cepat dari storage biasa berkat NVMe.

Multi cloud

multi cloud

Multi cloud adalah konsep pemakaian dua provider cloud yang berbeda. Sederhananya, perusahaan dapat memakai layanan dari masing-masing penyedia cloud.

Tujuan pemakaian multi cloud untuk meningkatkan fleksibilitas dan keandalan sistem. Bukan cuma itu, organisasi mendapatkan dua keuntungan dari provider yang berbeda. Provider A punya kelebihan dalam kecepatan data sedangkan provider B dipakai untuk menjalankan aplikasi.

Penyiapan dua lokasi cloud berbeda dengan level tier 4 dan tier 3 yang menjamin uptime sampai 99,9% service level agreement (SLA) merupakan bentuk dari compliment sebagai syarat disaster recovery dengan dua provider berbeda.

Jarak antara main data center dengan disaster recovery bersisar 30km sampai 60 km. Ini merupakan regulasi yang harus dipenuhi untuk mendukung disaster recovery.

“Multi cloud bertujuan untuk meningkatkan fleksibilitas dan dan keandalan sistem dengan memakai dua provider cloud yang berbeda. Jarak antar main data center dengan disaster recovery dapat mencapai 60km demi mendukung keamanan sistem” Ujarnya

Pelayanan disasater recovery untuk perusahaan financial technology (fintech)

ilustrasi karyawan financial technology

Fintech merupakan salah satu industri yang banyak mengolah data. Oleh sebab itu, menerapkan disaster recovery sangat diperlukan demi melindungi data sensitif nasabah.

Perusahaan financial technology(fintech) membutuhkan panduan dan dokumen untuk melakukan laporan ke OJK dan Bank Indonesia. Bentuk bantuan ini sangat membantu dalam urusan pelaporan administrasi keuangan.

Biasanya, perusahaan fintech jarang memiliki orang IT yang khusus mengembangkan dan membuat aplikasi keuangan. Maka dari itu, dibutuhkan konsultan IT agar dapat membantu membuat sistem keamanan dan proses transaksi keuangan secara digital yang aman bagi konsumen.

Hal ini tak lepas dari kompleksitas regulasi perusahaan keuangan ketika konsumennya sedang melakukan transaksi digital. Rumitnya regulasi diperlukan supaya keamanan data terjamin dan mengurangi risiko kebocoran data.

Maka, penerapan sistem keamanan dan proteksi membutuhkan bantuan dari OJK yang meliputi masalah teknikal dan administrasi. Pengguna diberikan kelengkapan infrastruktur, kelengkapan laporan, dan laporan finansial serta compliance untuk konsumen.

Fani Fatullah mengatakan, selain administrasi masih ada persyaratan technical adalah dalam bentuk laporan status seperti rekap data, aplikasi, dan fungsi yang dapat berjalan dengan baik seperti RPO.

RPO (recovery point objective) merupakan kumpulan data yang berbeda yang dapat diterima oleh regulator selama 15 menit. Bentuk lain dari hal tersebut adalah adalah membantu customer untuk menyediakan diklat diatrill per enam bulan sekali.

Dari situ, hasil yang ditampilkan adalah availability data center issue tersebut dalam waktu dua jam apakah sudah bisa diakses oleh konsumen. Proses ini dilakukan secara periodik, kemudian membuat laporan berdasarkan hasil pengujian teknikal.

Bentuk compliance karena proses pengurusan cloud sangatlah panjang dan melibatkan berbagai pihak. Terutama dalam urusan administrasi dan teknikal untuk konsumen.

Cloud computing tidak bisa lepas dari AI karena dalam penggunaannya melibatkan penggunaan dan pengolahan data. Teknologi AI dapat membahayakan apabila dipakai secara kurang bijak. Penggunaan yang liar berpotensi melahirkan kejahatan digital seperti pencurian data.

Eranyacloud

Kunjungi Eranyacloud untuk menemukan solusi cloud infrastructure dan cloud service lainnya. Temukan solusi pengembangan dan pemanfaatan big data melalui Digital Transformation Indonesia Conference and Expo melalui tautan ini.

tren teknologi industri perbankan

7 Macam Tren Teknologi Industri Perbankan 2023

Tren teknologi industri perbankan mulai dirasakan oleh masyarakat, terutama pasca pandemi covid-19. Terlihat dari banyaknya layanan dan produk digital dari perbankan, terutama di Indonesia. 

Produk bank digital pun mulai dirasakan oleh masyarakat. Kemudahan pembayaran dan transaksi menjadi menyenangkan. Hanya butuh waktu singkat sehingga Anda dapat mengerjakan pekerjaan lainnya.

Industri perbankan mulai meningkatkan customer experience dengan memanfaatkan artificial intelligence. Sementara, blockchain tersambung dengan transaksi finansial streamline untuk menaikan transparansi. 

Tren teknologi industri perbankan

Mesin ATM

Berdasarkan riset dari Top Banking Technology Trends & Startup, lebih dari 1926 perusahaan menghasilkan inovasi berbasis data driven yang menaikan kemampuan pengambilan keputusan strategik dengan memberikan manfaat teknologi pada industri perbankan. 

Berdasarkan peta inovasi teknologi perbankan, menggambarkan dampak tren teknologi industri perbankan pada tahun 2023. AI memungkinkan bank untuk mengotomasi interaksi nasabah dengan chatbot. Open banking dan hyper-personalized banking memberi pengalaman konsumen yang unik.

Selain itu, blockchain dapat meningkatkan integritas sistem keuangan. Internet of things memungkinkan respons transaksi keuangan secara real time. Sementara, solusi keamanan makin melindungi sistem perbankan dari cyber crime

Teknologi imersif membawa bank ke arah metaverse dan meningkatkan interaksi dengan pelanggan. Startup menawarkan platform otomasi proses robot (RPA) untuk merampingkan proses perbankan. 

1. Artificial Intelligence

Bank memanfaatkan artificial intelligence untuk menyediakan layanan perbankan  kepada nasabah. Hal ini mampu menghemat biaya operasional dan efisiensi pekerjaan. Salah satu bentuknya adalah pemakaian chatbot untuk berinteraksi dengan nasabah.

Nantinya, chatbot memberikan informasi akun kepada pelanggan dan menyelesaikan kueri terkait. Biometrik dengan AI dapat mendeteksi kecurangan dan menaikan keamanan data nasabah. 

Algoritma machine learning dapat memberdayakan pemodelan skor kredit untuk membantu bank memberikan pinjaman. Dengan dukungan komputer untuk menyederhanakan analisis dokumen sesuai dengan orientasi pelanggan dan manajemen kepatuhan. 

Manfaat lain dari AI adalah menganalisa data keuangan untuk meningkatkan penilaian risiko dan prediksi keuangan. Nantinya mampu membantu investor dalam mengambil keputusan investasi. 

2. Open Banking

Open banking adalah konsep layanan keuangan perbankan untuk berbagai data finansial pada pihak ketiga melalui API (Application Programming Interface) dan platform terbuka. Konsep ini muncul pada tahun 2010 melalui peluncuran directive Payment Services (PSD) oleh Uni Eropa. Dari sini, perbankan wajib memfasilitasi pengiriman pembayaran dari pihak ketiga lewat API. 

API memungkinkan pengembang pihak ketiga mengakses data keuangan pelanggan dengan aman tanpa mengorbankan kepatuhan data. Open banking mencakup aggregator akun yang memungkinkan pelanggan mengelola semua akun bank lewat satu platform. 

Bukan cuma itu, API dari bank memungkinkan perusahaan keuangan non perbankan mengintegrasi fungsional perbankan kedalam aplikasi layanan mereka. Selain itu, open banking memungkinkan terjadi banking-as-a service (BaaS) untuk menjangkau nasabah baru. 

3. Hyper-Personalized Banking

Pengamanan perbankan yang dipersonalisasi dapat meningkatkan retensi nasabah. Inilah mengapa bank memanfaatkan berbagai strategi seperti buy now pay later, omnichannel, dan alat penasihat keuangan dan menyesuaikan penawaran pada konsumen

Perbankan omnichannel memberi tampilan informasi keuangan terpusat pada pelanggan sembari berinteraksi melalui berbagai saluran. Dengan demikian, bank memakai AI dan machine learning merekomendasi produk keuangan secara real time.

4. Blockchain

Blockchain menyediakan catatan anti rusak dari semua transaksi keuangan dan peningkatan keamanan transaksi. Bukan cuma itu, ini mampu meningkatkan efisiensi perdagangan melalui otomatisasi transaksi dan merampingkan operasi manual berbasis kertas.

Adanya smart contract dapat mengotomatisasi transaksi keuangan dan meningkatkan kinerja kontrak keuangan. Ini dapat meniadakan kebutuhan perantara dan memungkinkan transaksi peer-to-peer (P2P). Hal ini mampu meningkatkan kecepatan dan efisiensi transaksi pada pembayaran lintas batas. 

Semantara, keuangan terdesentralisasi memanfaatkan blockchain untuk menghadirkan layanan keuangan yang mudah diakses sembari menurunkan biaya transaksi.

5. Banking of Things

Industri perbankan menerapkan IoT untuk mengumpulkan data yang efisien. Hal ini mengotomatiskan akuisisi data untuk merampingkan proses perbankan untuk merespon secara real time.

Anda dapat melihat pada mesin ATM berkemampuan IoT yang mampu mengirim peringatan untuk tingkat kasa yang rendah dan pemeliharaan tepat waktu. Kehadiran dompet digital berbasis IoT ke dalam ponsel memungkinkan nasabah melakukan transaksi. 

Perangkat IoT mengirimkan data ke pelanggan secara real time agar bank dapat mendeteksi penipuan dan kerugian. 

6. Cybersecurity

Industri keuangan memegang data nasabah dalam jumlah besar. Demi menjaga keamanan data, diperlukan infrastruktur IT untuk mengatasi kejahatan cyber

Maka dari itu, perusahaan penyedia layanan keamanan data dan manajemen kepatuhan data perlu menyesuaikan sistem perbankan. Solusi keamanan ini memungkinkan bank dapat melindungi data nasabah. 

Semakin luas alat enkripsi data mampu mengurangi resiko kebocoran data. Deteksi penipuan yang didukung AI dapat mengidentifikasi dan mencegah pencurian data dan phishing.

Perbankan juga memanfaatkan software anti-peretasan untuk melindungi jaringan yang tidak sah. Fitur ini membantu bank dalam meningkatkan deteksi dan respon ancaman. 

7. Teknologi imersif

Teknologi imersif menghadirkan customer experience yang interaktif dan personalisasi. Augmented Reality (AR) dan virtual reality (VR) mengoptimalkan interaksi antara bank dan nasabaH. 

VR memungkinkan bank melatih karyawan berbagai prosedur, produk, dan pengaturan perbankan dalam lingkungan interaktif. Teknologi ini menjadi tempat pelanggan menjelajahi lingkungan virtual. Hadirnya lingkungan virtual membuat bank mampu merampingkan proses pengajuan pinjaman.

Adanya bank metaverse memungkinkan pelanggan berinteraksi di lingkungan virtual. Dengan memanfaatkan teknologi imersif, memastikan customer experience makin menarik untuk kepuasan dan loyalitas nasabah.

cybersecurity

Mengapa Cybersecurity Penting untuk Melindungi Bisnis dan Individu Online

Keamanan siber menjadi masalah yang makin mendesak bagi bisnis dan individu di era digital. Kemunculan teknologi digital membuat serangan dunia maya menjadi lebih sering dan canggih.

Masalah ini berpotensi menghadirkan ancaman keamanan finansial dan pribadi yang signifikan.

Apa sebenarnya keamanan siber itu?

Keamanan digital mengacu langkah-langkah untuk melindungi sistem komputer, jaringan, dan data dari akses yang tidak diizinkan. Cybersecurity mencakup penggunaan kata sandi yang kuat, memperbarui perangkat lunak, dan menghundaru email dan tautan yang mencurigakan.

Survei oleh Hiscox menyatakan 60% bisnis kecil di AS gagal pulih dari serangan dunia maya dan gulung tikar dalam waktu enam bulan. Individu juga rentan terhadap ancaman dunia maya seperti pencurian identitas dan penipuan keuangan.

Tantangan keamanan siber

keamanan siber
sistem keamanan digital

Salah satu tantangan terbesar keamanan dunia maya adalah ancaman dunia maya yang berkembang. Penjahat dunia maya selalu memiliki taktik baru untuk mengeksploitasi sistem komputer dan kerentanan jaringan. Misalnya, serangan ransomware menjadi semakin umum.

Baru-baru ini, penjahat dunia maya menggunakan perangkat lunak berbahaya untuk mengenkripsi data dan meminta bayaran sebagai bentuk imbalan. Untuk bentuk perlindungan, bisnis dan individu harus memprioritaskan masalah keamanan digital.

Hal ini artinya berinvestasi pada keamanan dunia maya seperti firewall, perangkat lunak antivirus, dan sistem deteksi penyusupan. Sembari itu, tetap mengikuti perkembangan terbaru tentang ancaman dan praktik perlindungannya.

Memanfaatkan tenaga professional

Anda dapat menggunakan tenaga profesional untuk mengelola dan memelihara sistem keamanan. Praktisi keamanan siber mampu mengidentifikasi kerentanan, menanggapi insiden keamanan, dan mengembangkan kebijakan dan prosedur keamanan yang efektif.

Pada akhirnya, pentingnya ancaman siber tidak dapat dilebih-lebihkan. Tingginya ketergantungan pada teknologi digital dan komunikasi online, bisnis dan individu harusvmelindungi diri dari ancaman dunia maya.

Dengan menerapkan langkah-langkah keamanan siber yang efektif dan tetap mendapatkan informasi tentang ancaman terbaru dan praktik terbaik. Maka terbantunya keamanan finansial dan pribadi di era digital.

Indonesia mengalami peningkatan serangan siber

Indonesia telah mengalami peningkatan serangan siber yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Menurut laporan Badan Siber dan Sandi Negara Indonesia, ada 43,7 juta serangan siber yang menargetkan institusi pemerintah, bisnis, dan individu di Indonesia pada kuartal pertama tahun 2020 saja. Angka ini meningkat 10% dibandingkan kuartal sebelumnya.

Pesatnya pertumbuhan ekonomi digital menjadi salah satu faktor peningkatan serangan digital di Indonesia. Potensi imbalan bagi penjahat dunia maya meningkat seiring banyaknya penggunaan teknologi digital dan komunikasi online.

Selain itu, banyak bisnis dan individu di Indonesia minim kesadaran dan pemahaman tentang risiko serangan siber. Kurangnya edukasi serangan siber sehingga membuatnya rentan terhadap ancaman siber.

Tantangan keamanan siber di Indonesia

Pemerintah Indonesia meluncurkan Strategi Keamanan Siber Nasional untuk meningkatkan koordinasi dan kolaborasi antara lembaga pemerintah dan sektor swasta. Tujuannya sebagai pemantau ancaman siber secara waktu nyata.

Namun, masih banyak pekerjaan rumah untuk meningkatkan keamanan siber di Indonesia. Bisnis dan individu juga harus menerapkan langkah-langkah keamanan dan tetap mengikuti perkembangan ancaman siber.

Bekerja sama dapat membantu melindungi diri dari ancaman dunia maya.

Oleh: Arki Rifazka (Direktur Eksekutif APJII)