Saat Indonesia melangkah menuju ekonomi digital yang kuat, beberapa prioritas utama telah muncul: mempercepat konektivitas melalui pengembangan infrastruktur, membangun masyarakat digital yang mumpuni, dan memberdayakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menyumbang lebih dari 60% PDB negara. Untuk mewujudkan tujuan ini, Indonesia memerlukan peningkatan konektivitas dan akses online universal, yang didukung oleh infrastruktur digital yang handal dan tangguh. CommScope, sebagai pemimpin global dalam infrastruktur jaringan, siap memainkan peran penting untuk mendukung inisiatif transformasi digital Indonesia melalui keahlian dan juga teknologi mereka yang canggih.
Mempercepat Agenda Digital Indonesia
Memahami agenda digital Indonesia yang ambisius, CommScope telah membentuk tim khusus untuk terjun langsung berinteraksi dengan UMKM, memahami kebutuhan-kebutuhan unik mereka untuk dapat memberikan solusi-solusi konektivitas yang sesuai melalui kolaborasi dengan operator jaringan seluler (Opsel) dan penyedia layanan. Pendekatan langsung ini memastikan bahwa solusi yang ditawarkan relevan dan tepat sasaran, dan dapat mengatasi tantangan spesifik yang dihadapi UMKM dalam perjalanan digital mereka.
“Selain itu, CommScope secara aktif berkolaborasi dengan berbagai instansi lokal terkait, berbagi pengetahuan dan keahlian untuk meningkatkan konektivitas di berbagai platform. Mulai dari layanan Wi-Fi hingga broadband, hingga jaringan 4G/5G di dalam dan luar ruangan, CommScope berkomitmen untuk menyediakan konektivitas yang lebih cepat dan lebih handal, sehingga memfasilitasi pertumbuhan digital Indonesia”, Ujar Raed Aoude, Sales Director, Service Provider for Middle East, Africa and Indonesia Commscope
Mempercepat Agenda Digital Indonesia
Memahami agenda digital Indonesia yang ambisius, CommScope telah membentuk tim khusus untuk terjun langsung berinteraksi dengan UMKM, memahami kebutuhan-kebutuhan unik mereka untuk dapat memberikan solusi-solusi konektivitas yang sesuai melalui kolaborasi dengan operator jaringan seluler (Opsel) dan penyedia layanan. Pendekatan langsung ini memastikan bahwa solusi yang ditawarkan relevan dan tepat sasaran, dan dapat mengatasi tantangan spesifik yang dihadapi UMKM dalam perjalanan digital mereka.
“Selain itu, CommScope secara aktif berkolaborasi dengan berbagai instansi lokal terkait, berbagi pengetahuan dan keahlian untuk meningkatkan konektivitas di berbagai platform. Mulai dari layanan Wi-Fi hingga broadband, hingga jaringan 4G/5G di dalam dan luar ruangan, CommScope berkomitmen untuk menyediakan konektivitas yang lebih cepat dan lebih handal, sehingga memfasilitasi pertumbuhan digital Indonesia”, Ujar Femi Oshiga selaku VP sales of APAC&MEA Commscope
Prioritas Strategis untuk Lima Tahun Mendatang
Transisi Indonesia dari tahap 4G yang matang ke 5G menghadirkan peluang dan tantangan. Opsel berusaha meningkatkan jaringan 4G mereka dengan biaya yang efisien dan di saat yang sama merencanakan implementasi 5G yang memerlukan perangkat-perangat baru di tower telekounikasi yang sudah penuh. Skenario ini menuntut solusi-solusi inovatif untuk memaksimalkan infrastruktur yang ada dan mengurangi konsumsi daya. Strategi CommScope melibatkan optimalisasi sumber daya yang ada di suatu tower untuk meminimalkan kebutuhan konstruksi baru, menyeimbangkan pengembangan yang berbiaya-efektif melalui penggabungan layanan-layanan 4G dan ekspansi 5G yang dibutuhkan di masa depan.
Keberlanjutan juga menjadi fokus utama, dengan penekanan yang semakin besar pada pengurangan emisi gas rumah kaca. CommScope mendukung Opsel seperti XL Axiata dalam peta perjalanan “net-zero carbon” mereka dengan menawarkan solusi ramah lingkungan. Misalnya, platform antena aktif-pasif Mosaic milik CommScope menyederhanakan dan mempercepat penyembangan tower 5G dan secara bersamaan mendukung jaringan 4G yang masih menguntungkan. Solusi ini dirancang untuk ramah lingkungan secara berkelanjutan, menggunakan lebih sedikit logam, mengkonsumsi lebih sedikit listrik, dan mengurangi limbah ke tempat pembuangan sampah di akhir siklus hidupnya.
Mengatasi Tantangan dalam Transformasi Digital
Sektor industri menghadapi tantangan-tantangan signifikan selama transformasi digital, terutama terkait ketersediaan spektrum. Secara global, biaya tinggi lisensi spektrum dan alokasi spektrum untuk layanan-layanan nasional yang kritis mempersulit penerapan kecepatan jaringan yang lebih tinggi. Indonesia, dengan beberapa biaya spektrum tertinggi di Asia Tenggara, tidak terkecuali. Saat ini, Indonesia memiliki 452 MHz spektrum seluler yang ditetapkan, tetapi seiring berkembangnya 5G, rata-rata 2 GHz spektrum mid-band akan diperlukan untuk memberikan layanan 5G yang komprehensif.
Teknologi baru seperti layanan cloud, AI, IoT, dan komputasi edge menuntut akses yang lebih baik untuk data yang sensitif terhadap latensi. 5G, dengan kecepatan tinggi dan latensi rendah, sangat penting untuk inovasi-inovasi ini. Namun, penerapan jaringan 5G kompleks dan mahal. Opsel dan perusahaan penyedia tower perlu berhati-hati membuat strategi untuk mengoptimalkan pengembalian investasi mereka sambil memastikan keberlanjutan jaringan dalam jangka panjang.
Solusi CommScope menawarkan pendekatan strategis dengan membangun di jaringan 4G yang ada, menggabungkan teknologi 4G dan 5G untuk menjaga tower agar tetap rapi. Hal ini menyederhanakan penggelaran jaringan menjadi fleksibel dan efisien, memastikan operator jaringan dan penyedia layanan dapat memenuhi tuntutan masa depan digital.
Kesimpulan
Komitmen CommScope untuk mendukung transformasi digital Indonesia terlihat melalui solusi-solusi konektivitas yang disesuaikan, pengembangan infrastruktur strategis, dan fokus pada keberlanjutan. Dengan mengatasi tantangan dan peluang unik yang dihadirkan oleh agenda digital Indonesia, CommScope diposisikan untuk menjadi mitra utama dalam perjalanan bangsa menuju ekonomi digital yang berkembang. Dengan keahlian dan teknologinya yang inovatif, CommScope membantu membangun infrastruktur digital yang tangguh yang memberdayakan UMKM, membangun masyarakat digital yang mumpuni, dan mempercepat transformasi digital Indonesia secara keseluruhan.