Photo by Maor Attias (Pexels)
Secara makro, SDM (Sumber Daya Manusia) merupakan jumlah penduduk usia produktif yang ada di suatu negara. SDM juga merupakan salah satu kunci kesuksesan perusahaan di berbagai sektor, termasuk sektor energi. SDM yang kompeten dan berkualitas dapat mendorong perusahaan di sektor energi untuk bergerak maju secara dinamis.
Namun, pengembangan SDM di Indonesia, tidak terkecuali di sektor energi, masih cukup menantang. Saat ini, daya saing SDM Indonesia masih tertinggal. Indonesia berada di urutan ke-50 dari 141 negara, berada di bawah Malaysia dan Thailand. Untuk memahami mengapa pengembangan SDM di sektor energi begitu penting, mari simak informasi berikut ini!
Mengapa pengembangan SDM penting di sektor energi?
Menurut Laporan Pekerjaan Energi & Ketenagakerjaan, semua sektor energi mengalami penurunan SDM. Sementara menemukan SDM terampil tidaklah mudah, semua perusahaan di sektor energi sangat membutuhkan SDM dengan skill terbaik. Untuk mengisi kesenjangan ini, pengembangan SDM perlu dilakukan. SDM yang tepat dapat mendukung transisi menuju dunia yang lebih sustainable (berkelanjutan) dan meningkatkan akses ke layanan energi yang hijau dan terjangkau. Tujuannya untuk menjamin kehidupan yang sehat, nyaman, dan sehat.
Masalahnya, Indonesia sampai saat ini masih harus menggenjot perkembangan SDM di sektor energi karena adanya kekurangan skill yang dibutuhkan. Banyak perusahaan di sektor energi tidak dapat menemukan SDM yang dapat menganalisis dan memecahkan program dengan cara baru dan berbeda, mengambil pendekatan yang lebih berfokus pada lingkungan, dan menghasilkan ide-ide segar. Itulah mengapa pengembagan SDM di sektor energi perlu dilakukan.
Cara mengembangkan SDM
Kabar baiknya, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengembangkan SDM di sektor energi. Berikut ini beberapa di antaranya:
1. Memetakan jalur karier
SDM perusahaan di sektor energi akan memiliki banyak perubahan peran dan kemungkinan bekerja di lebih dari satu sektor industri selama berkarier. Untuk membangun karier yang sukses di bidang energi, SDM perlu merencanakan jalur karier, mengidentifikasi keterampilan yang dapat disalurkan kepada SDM lain, dan mengikuti perkembangan perubahan industri.
Memetakan jalur karier bagi SDM di sektor energi menunjukkan fleksibilitas dan komitmen untuk mempelajari keterampilan baru. Tujuannya tentu agar sesuai dengan industri energi yang berkembang pesat.
2. Meningkatkan keterampilan penting
Upskilling (peningkatan keterampilan) adalah tren tempat kerja yang memfasilitasi pembelajaran berkelanjutan. Caranya dengan menyediakan program pelatihan dan peluang pengembangan yang memperluas kemampuan SDM dan meminimalkan kesenjangan keterampilan.
Cara meningkatkan keterampilan SDM bisa dilakukan lewat kegiatan yang membantu SDM dalam meng-upgrade diri dengan perkembangan dan tren terbaru di sektor energi. Hal ini menguntungkan SDM untuk melakukan tugas mereka dengan lebih baik, sehingga perusahaan sektor energi dapat lebih mudah mencapai tujuan.
3. Mengakses bakat internal
Mengakses bakat internal berarti mengembangkan SDM di dalam perusahaan. Caranya adalah dengan melatih ulang SDM yang bekerja di perusahaan sektor industri. Misalnya dengan melakukan pelatihan ekstensif untuk jenis pekerjaan yang baru dan skill-nya belum dikuasai oleh SDM di perusahaan. Atau, mengisi sedikit defisit skill pada sebagian SDM lainnya karena beberapa keterampilan yang dimiliki juga akan berlaku untuk pekerjaan baru.
Negara yang sudah menerapkan langkah pengembangan SDM ini adalah Prancis. Prancis bergabung dengan EIT InnoEnergy untuk meningkatkan dan melatih ulang sekitar 800.000 SDM di sektor baterai. Meningkatkan keterampilan SDM di internal perusahaan sangat penting dalam memastikan Indonesia memenuhi target bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) sebanyak 23% pada 2025.
4. Evaluasi
Pengembangan SDM dalam hal keterampilan bisa dilakukan berdasarkan tujuan perusahaan. Dalam prosesnya, evaluasi perlu dilakukan sebagai metode sistematis. Tujuannya adalah mempelajari program, praktik, intervensi, atau inisiatif untuk memahami seberapa baik SDM mencapai tujuan pengembangan yang dibutuhkan oleh perusahaan di sektor energi. Melalui evaluasi, perusahaan bisa mengetahui faktor apa saja yang membuat program pengembangan SDM berhasil dan hal-hal yang perlu ditingkatkan.
5. Manfaatkan teknologi
Di sektor energi, teknologi berpotensi membantu berbagai aspek, seperti analisis prediktif real-time (waktu nyata), manajemen respons permintaan (demand response), manajemen aset jarak jauh, serta untuk penelitian dan inovasi. Banyak perusahaan di sektor energi memanfaatkan teknologi untuk mengautomasi tugas manual, analisis data yang lebih baik untuk pengambilan keputusan yang lebih baik, dan sebagainya. Cara ini juga mendukung transformasi digital.
Perusahaan di industri energi dapat menikmati manfaat transformasi digital. Mulai dari memungkinkan perusahaan untuk memodernisasi proses lama, mempercepat alur kerja yang efisien, memperkuat keamanan, dan meningkatkan profitabilitas. Sekarang, bahkan 90% perusahaan melakukan bisnis berbasis cloud, menunjukkan transformasi digital yang semakin pesat.
Di Indonesia, pengembangan SDM pada sektor energi masih cukup menantang karena daya saing SDM Indonesia yang masih relatif tertinggal. Untuk mendukung pengembangan SDM dan mengecilkan gap yang ada dalam hal keterampilan, salah satu hal yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan teknologi.
Jika Anda tertarik mendapatkan insight yang lebih luas lagi mengenai pengembangan SDM di sektor energi, Anda bisa mengikut Digital Transformation Indonesia Expo (DTI Expo). Pameran bertema transformasi digital ini akan menghadirkan pihak-pihak terkait hingga pemerintah sebagai pemangku kebijakan. Untuk informasi selengkapnya, silakan klik di sini.