tren transformasi digital di layanan kesehatan

5 Tren Terkini Transformasi Digital di Layanan Kesehatan

Photo Credit: creativeart (freepik)

Semakin tahun, perkembangan digital yang kita alami semakin pesat. Transformasi digital kini sudah kita rasakan di berbagai sektor industri. Salah satunya adalah layanan kesehatan. Meski demikian, menurut riset McKinsey, transformasi digital di layanan kesehatan merupakan yang paling lambat.

Akan tetapi, selama beberapa tahun ini layanan kesehatan sudah melalui banyak perubahan digital. Contoh sederhana yang sudah kita rasakan adalah munculnya banyak aplikasi kesehatan. Kehadiran aplikasi kesehatan hanya satu dari beberapa tren transformasi digital yang telah mengubah wajah pelayanan kesehatan di Indonesia. Apa sajakah tren terkini transformasi digital di sektor kesehatan?

1. Implementasi Big Data 

Istilah big data sudah tak asing lagi dalam dunia perbisnisan. Pasalnya, melalui pengumpulan data yang beragam ini, pengambilan keputusan yang terkait dengan data menjadi lebih mudah. Namun, big data tak bisa diproses secara manual karena volumenya yang besar dan kompleks. Untuk itulah dibutuhkan adanya transformasi digital untuk mengolah data yang begitu rumit ini.

Dalam dunia medis, big data akan berfungsi untuk mengurangi tingkat kesalahan pengobatan. Melalui analisa catatan rekam medis pasien yang menyeluruh, software yang sudah ditanamkan akan mendeteksi setiap hal dan memberikan masukan bagi para pekerja kesehatan jika ada potensi kesalahan pengobatan.

Tren kedua yang sedang marak dikembangkan dalam dunia medis adalah telemedicine. Istilah ini mengacu pada inovasi pengobatan pasien dengan pertukaran informasi dan pelayanan medis jarak jauh. Pasien akan membuat jadwal temu virtual dengan dokter dan berkonsultasi dalam bentuk video call

2. Telemedicine

Photo by Tumisu (Pixabay)

Saat ini aplikasi layanan kesehatan sudah menerapkan teknik ini. Telemedicine sangat membantu bagi orang-orang yang tak bisa datang secara langsung ke rumah sakit akibat akses atau ketidakmampuan mereka untuk bepergian. Penggunaan teknologi ini akan memberikan layanan kesehatan yang lebih aksesibel bagi banyak orang. Bahkan, pemerhati sektor kesehatan banyak yang sepakat kalau telemedicine ini akan banyak mengubah wajah layanan kesehatan. 

3. Meningkatnya Permintaan Layanan Kesehatan secara Digital

Sejak pandemi menyerang, permintaan pelayanan kesehatan mengalami peningkatan drastis. Virus yang mudah menular membuat banyak orang jadi rentan terjangkit. Di saat yang bersamaan, tenaga medis memiliki keterbatasan sumber daya manusia. Munculnya tren peningkatan kebutuhan layanan kesehatan mendorong sektor ini untuk melakukan perubahan digital yang cepat. 

Melalui transformasi digital di layanan kesehatan, Anda bisa melakukan booking janji temu dengan dokter, menyesuaikan waktu yang Anda inginkan, di rumah sakit terdekat yang Anda mau. Bahkan, Anda bisa memilih dokter yang akan menangani Anda. Semua bisa dilakukan melalui aplikasi yang sudah terintegrasi dengan jadwal dokter di berbagai rumah sakit. Hal ini akan mempercepat alur pelayanan kesehatan. Dari yang awalnya harus datang secara langsung dan antre lama, kini Anda bisa datang pas, sesuai waktu janji temu. 

4. Layanan Kesehatan Prediktif

Tren ini berjalan berdampingan dengan poin pertama atau implementasi big data. Melalui banyaknya data yang terkumpul, mesin komputer akan melakukan prediksi atas keluhan yang pasien rasakan dan mencocokannya dengan data-data yang sudah ada sebelumnya. Dukungan transformasi digital dalam memprediksi penyakit ini akan menjadi tren yang sangat besar di layanan kesehatan. Tak hanya memprediksi penyakit yang diderita oleh pasien, teknologi ini juga bisa merekomendasi gaya hidup yang sehat bagi para pasien. 

Misalnya, dalam sebuah aplikasi Anda akan memasukkan keluhan-keluhan yang Anda rasakan. Lalu, mesin yang sudah memiliki basis data besar akan mencocokkan informasi keluhan Anda dengan pengetahuan yang sudah ditanamkan sebelumnya. Ketika mesin berhasil menemukan penyakit yang serupa, mesin bisa merekomendasikan langkah apa yang perlu Anda ambil agar merasa lebih baik.

5. Adopsi Kecerdasan Buatan

Photo by Gerd Altmann (Pixabay)

Artificial intelligence atau kecerdasan buatan adalah teknologi yang sangat berguna bagi berbagai sektor, termasuk medis. Di beberapa negara, seperti Jepang dan Amerika, sudah dikembangan robot yang bisa membantu para pekerja medis dalam menjalankan tugasnya. Jika Jepang sudah mengembangkan robot perawat, di Amerika muncul Moxi, robot yang didesain untuk melayani pasien rumah sakit. Robot ini akan melakukan pekerjaan harian perawat, misalnya mengambil dan menyediakan obat-obatan bagi pasien.

Selain robot, chatbot atau asisten virtual juga merupakan perkembangan dari kecerdasan buatan di layanan kesehatan. Asisten virtual ini dapat melakukan berbagai macam pekerjaan petugas medis. Dari memiliki peran sebagai customer service, alat diagnosis, bahkan menjadi terapis.

Kecerdasan buatan di sektor kesehatan terus dikembangkan karena potensinya yang sangat besar. Saat ini, kecerdasan buatan bisa melakukan pencitraan medis, menemukan obat-obatan baru, serta mempelajari organisme atau virus dengan tingkat kegagalan rendah.

Itulah kelima tren transformasi digital dalam dunia kesehatan. Tentunya kita perlu bersyukur berkat adanya kecanggihan teknologi karena sektor medis dapat lebih responsif menjawab kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan. Untuk mempelajari lebih jauh mengenai teknologi dalam dunia kesehatan, ikuti acara Digital Transformation Indonesia Conference & Expo di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, pada 3 dan 4 Agustus 2022.

7

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *