tren-teknologi-industri-keuangan

6 Tren Teknologi Industri Keuangan 2023

Industri keuangan mulai mengeksplorasi transformasi digital sebagai langkah strategis untuk mengembangkan bisnis. Sebagian besar industri memprioritaskan pengembangan bisnis dan IT untuk mengikuti tren teknologi.

Teknologi adalah pendorong utama semua industri sedang berkembang pesat. Tak terkecuali dengan industri keuangan. Berdasarkan explofingtopiscs.com, estimasi pasar fintech secara global mendapatkan keuntungan mencapai $165.17 triliun pada tahun 2023. Angka ini diprediksi 3 kali lipat pada tahun 2027

Prioritas teknologi industri keuangan

Terlepas dari tren yang terjadi, terdapat berbagai prioritas yang perlu diperhatikan dalam menerapkan transformasi digital dalam industri keuangan. Berikut adalah prioritas berdasarkan Forbes.

Saluran omnichannel

Melibatkan saluran omnichannel adalah cara nasabah untuk berinteraksi dengan industri keuangan. Maka dari itu, pengembangan saluran omnichannel dalam organisasi untuk memastikan setiap data pelanggan muncul secara tepat dan real time demi membangun pengalaman pelanggan yang menyenangkan.

Berfokus pada teknologi vertical

Mengadopsi alat dan teknologi untuk membantu menyelesaikan masalah nasabah dengan lebih efektif. Dengan demikian, akan menghasilkan nilai yang lebih besar.

Tren teknologi industri keuangan

Tren tekologi industri finansial

Apa saja teknologi yang membantu menyelesaikan masalah prioritas saluran omnichannel dan teknologi vertikal? Berikut adalah tren teknologi yang dapat menunjang transformasi digital bagi perusahaan keuangan.

1. Perbankan gesit dan adaptif

Industri keuangan perlu gesit untuk meluncurkan produk baru dengan efisiensi tinggi. Perusahaan keuangan, lembaga keuangan, bank, dan bisnis asuransi tetap fleksibel dan gesit bertahan dalam jangka panjang.

Gartner melakukan riset yang menunjukan tahun 2023 sekitar 80% lembaga keuangan tradisional akan lenyap. Selain itu, studi perbankan oleh Journal of Business Economic menunjukkan 77% bank dan 44% perusahaan FinTech berniat meningkatkan layanan keuangan mereka dengan mengadopsi metode Agile.

2. Cloud computing

Berdasarkan Statista, pemakaian cloud pada layanan keuangan di AS mencapai 54% dalam tahun 2021. Banyaknya data yang ditangani oleh organisasi, sisanya dilakukan memakai bus.

Perusahaan keuangan seperti bank dan asuransi merespon regulasi dan kebutuhan konsumen dengan cepat. Maka dari itu, dibutuhkan akses data yang lebih mudah dan cepat.

Makin banyak perusahaan keuangan mempelajari pemakaian cloud pada bisnis akan mengoptimalkan biaya untuk memperoleh keuntungan maksimal.

Pasar cloud keuangan global memiliki nilai $29 miliar dan diperkirakan akan meningkat pada CAGR sebesar 22% pada tahun 2027. Ini artinya transformasi digital membentuk penawaran teknologi dan pengalaman pengguna produk keuangan.

Migrasi proses keuangan ke cloud menjadi keharusan. Mengapa demikian? Karena dapat memberikan keuntungan bagi industri keuangan sebagai berikut.

  • Pengurangan biaya terkait dengan meninggalkan pusat data fisik
  • Ketangkasan dan skalabilitas melalui peningkatan kapasitas penyimpanan data cloud
  • Akses data yang lebih cepat dengan waktu henti yang lebih rendah.
  • Meningkatkan keamanan data dan transparansi data

Pemanfaatan cloud ke dalam sektor jasa keuangan membuat aman, efisien, transparan, dan efektif. Perkembangan cloud computing yang pesat adalah solusi yang tepat untuk industri yang menghargai data. Walaupun dalam pengadopsiannya masih terkendala oleh beberapa aturan yang berat.

3. Data analytic tingkat lanjut

Analitik tingkat lanjut menjadi kunci untuk profil pelanggan, keterlibatan omnichannel, dan retensi pelanggan. Pandangan 360 derajat tentang pelanggan, segmentasi, demografi, dan behavior konsumen memudahkan produk apa yang dicari pelanggan dan menawarkannya secara real time. Analitik dapat mendefinisikan ulang terkait proses di industri keuangan agar lebih efektif.

Pemakaian analitik tingkat lanjut berguna untuk mendeteksi penipuan pada seluruh proses bank. Syarat utama agar analitik dapat bekerja adalah manajemen data yang solid.

Salah satu bank di eropa telah menggabungkan analitik teks dan algoritma model terbaru untuk identifikasi karakteristik segmen pelanggan yang berpotensi beralih ke bank lain.

Dari sini, bank terbantu untuk mengembangkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan karena menerapkan metodologi Agile.

Pendekatan metodologi Agile berfokus pada model produk sentris untuk menghadapi tantangan di industri keuangan. Pendapat tersebut antara lain

  • Risiko tak terduga yang terkait dengan maraknya pencurian uang secara online
  • Tekanan dari banyaknya undang-undang dan regulasi pemerintah menjadi tantangan tersendiri
  • Kurang akses jarak jauh ketika melakukan tinjauan regulasi
  • Permintaan baru yang berlebih dalam segmen layanan pinjaman dan perencanaan keuangan

4. Artificial Intelligence dan Machine Learning

Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning (ML) sering digunakna karena inovatif dan mutakhir. Dapat dikatakan, AI di pasar FinTech mengalami pertumbuhan tercepat di sana.

Mengapa demikian, penggunaan chatbot AI di sektor perbankan menghemat 826.000.000 jam kerja. Terdapat peningkatan global sebesar 104% ketika melakukan penelusuran lewat mesin pencari “AI dalam perbankan”.

Mengapa pemakaian AI dan ML bagus untuk sektor perbankan.

  • Menaikan produktivitas dan efisiensi operasional, serta membantu memantau kualitas dan proses data keuangan dalam jumlah besar dalam waktu singkat.
  • Meningkatkan personalisasi dalam penyediaan layanan. Teknologi ini mampu menilai informasi personal klien untuk meningkatkan layanan mereka
  • Melahirkan produk dan layanan baru untuk membantu lembaga keuangan menghadirkan manfaat dari model bisnis baru.

AI dan ML merupakan teknologi yang membantu pemanfaatan data yang lebih baik. Dan menjadi aset berharga di jasa keuangan untuk tahun-tahun mendatang.

5. Perbankan hiper-otomatis dengan Robotic Process Automation (RPA)

RPA dan hiper-otomatisasi perbankan diperkirakan mencapai $4,9 miliar pada tahun 2029. Setiap tahun, pasar perbankan RPA dan hiper-otomatis mengalami pertumbuhan seperempat dari nilainya. Pertumbuhan ini terjadi pengaruh penerapan transformasi digital.

Sejatinya, industri keuangan sudah lama memakai hiper-otomatisasi. Bedanya dengan zaman sekarang adalah hiper-otomatisasi sudah meningkatkan kecepatan transaksi keuangan dan perbankan. Dengan demikian, instrument dapat membantu mengurangi biaya operasional sekaligus kesalahan dari manusia.

RPA dengan hiper-otomatisasi memakan banyak waktu sehingga mengalihkan tanggung jawab staff ke tugas keuangan inti. Fenomena ini mampu mengurangi kesalahan manusia hingga pelanggaran data. Accenture mencatat 73% responden percaya RPA adalah kunci untuk kepatuhan yang lebih baik.

Laporan Deloitte menunjukan sekitar 80% nasabah perbankan telah berinteraksi dengan satu alat RPA dalam kurun 12 bulan.

6. Buy Now Pay later

Skema kredit sudah ada sejak zaman dahulu. Metode pembelian kredit dilakukan secara cicilan, namun pembelian cicilan tanpa bunga merupakan hal baru.

Pembelian cicilan sering dipakai untuk membeli barang yang bernilai tinggi. Namun, fenomena ini sudah masuk ke industri keuangan. Skema kredit sekaran jauh lebih mudah karena dapat dilakukan secara online.

Mudahnya, sistem akan berfungsi sebagai layanan kartu kredit biasa dengan mengubah hampir semua pembelian menjadi pembayaran tanpa cicilan. Salah satu perusahaan yang mendapatkan hasilnya dari tren ini adalah Apple.

Skema kredit ini diharapkan menjadi peluang untuk melibatkan nasabah yang lebih luas. Menciptakan pengalaman pembelian yang mulus dan menurunkan tingkat pengabaian kartu. Namun tetap memperhatikan keamanan data dan potensi cyber crime.

Selain itu, tren teknologi lainnya dalam industri keuangan adalah

  • Metaverse
  • Regulasi teknologi keuangan
  • Financial super apps
  • Distributed Ledger Technology (DLT)

Demikian tren teknologi di industri keuangan sekarang ini. Apabila Anda ingin menambah wawasan terkait perkembangan dan tren teknolofi di industri keuangan, kunjungi Digital Transformation Indonesia Conference and Expo 2023 pada 26-27 Juli 2023. Masuk ke laman digitaltransformation.co.id untuk infomarsi dan registrasi.