fbpx

Artifical Intelligence, Utilitas & Infrastruktur

5 Manfaat AI pada Industri Utilitas Publik

· 2 min read
Manfaat AI pada Industri Utilitas Publik

Photo by freepik on Freepik

Apa saja manfaat AI pada industri utilitas publik? Selama ini, pemanfaatan AI atau artificial intelligence (kecerdasan buatan) dianggap hanya terbatas pada sektor teknologi informasi. Anggapan yang tidak salah, namun kurang tepat. Sebab, manfaat AI pun bisa dirasakan oleh sektor industri lain, seperti industri utilitas publik.

Artikel DTI kali ini akan membahas seputar manfaat AI pada industri utilitas publik, terutama dalam menyelesaikan permasalahan yang kerap dihadapi. Mari pelajari bersama.

1. Perawatan yang lebih baik

Salah satu manfaat AI untuk industri utilitas publik tentu saja berhubungan dengan publik. Bisa dibilang, inilah manfaat yang sudah mulai banyak diterapkan. AI akan membantu Anda mendesain suatu sistem otomatis untuk terus memantau infrastruktur penting.

Misalnya, menerapkan AI untuk mendeteksi adanya gangguan pada generator PLTA. Sistem dapat dilatih untuk mengenali jika terdapat perubahan kecil seperti sekrup yang kendur sebelum meluas menjadi masalah yang lebih serius.

Pemanfaatan AI dalam sistem perawatan dan pemeliharaan utilitas publik bahkan terbukti lebih efisien dari segi biaya. Perusahaan induk tenaga listrik dan gas alam Amerika Serikat, Duke Energy, bahkan dapat menghemat hingga puluhan juta Dolar dengan menerapkan sistem deteksi AI.

2. Manajemen persediaan utilitas yang tertata

Manajemen persediaan yang buruk bisa menimbulkan kerugian besar pada industri utilitas publik, terutama saat tingkat permintaan sedang tinggi. Sayangnya, hal ini masih sering terjadi. Sebab, ada banyak hal yang memang harus dikelola dalam industri utilitas publik.

Pemanfaatan AI akan membantu meningkatkan efisiensi dalam perencanaan jaringan dan prediksi permintaan. Otomatis, visibilitas terhadap pola permintaan konsumen pun akan meningkat. Hal ini akan mendorong perusahaan untuk bisa merancang jaringan baru yang lebih efisien.

Baca juga: Memanfaatkan Teknologi untuk Wujudkan Industri Utilitas Berkelanjutan

3. Mencegah pencurian energi

Manfaat AI lainnya adalah untuk mencegah kasus pencurian energi. Di Indonesia sendiri, kasus pencurian energi seperti listrik dan air sudah sangat sering terjadi. Pada 2018 lalu, kerugian yang diderita PLN karena pencurian listrik bahkan mencapai Rp10 triliun.

Hal ini juga terjadi di seluruh dunia. Di Kanada, pencurian listrik tenaga air bisa mencapai total 850 GWh. Sedangkan di Amerika Serikat, kerugian bisa mencapai US$6 miliar, menjadikan sektor energi sebagai barang yang paling banyak dicuri di sana.

AI serta machine learning dapat mengatasi permasalahan tersebut dengan memanfaatkan big data dari infrastruktur pengukuran. Model deteksi pola konsumsi pelanggan dapat mendeteksi jika terdapat perbedaan antara data penggunaan dan penagihan.

4. Bantu optimalkan produksi

Beberapa perusahaan utilitas publik sering menghadapi risiko produksi yang kemudian menyebabkan pembengkakan biaya dan waktu. Misalnya, PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) yang tidak bisa berproduksi akibat cuaca buruk. Belum lagi masalah instalasi perangkat dan penggunaan lahan yang masih harus berurusan dengan otoritas lokal.

Oleh karenanya, penting bagi perusahaan utilitas untuk memiliki model perencanaan dan penjadwalan produksi yang kuat. Di sinilah AI bisa berperan. Anda bisa memanfaatkan aplikasi berbasis AI untuk membantu operator mendeteksi perubahan cuaca sambil tetap mengoptimalkan produksi listrik dari matahari.

Baca juga: ERP: Optimalkan Proses Bisnis dengan Biaya Lebih Rendah

5. Tingkatkan keterlibatan pelanggan

Industri utilitas publik tidak hanya soal produksi energi, tapi juga pelayanan terhadap konsumen. Salah satu contoh yang sering terjadi adalah konsumen tidak bisa mendapatkan solusi tepat dari masalah mereka. Belum lagi, terkadang customer service dari perusahaan utilitas sulit untuk dihubungi sehingga memakan banyak waktu.

Ternyata, Anda pun dapat merasakan manfaat AI untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Customer service dengan dukungan AI seperti chatbot dan virtual agent akan lebih cepat menjangkau pelanggan dengan jawaban yang solutif. Hal semacam ini telah diterapkan oleh Bank of America dengan virtual agent mereka, Erica. AI membantu Erica untuk dapat menyajikan informasi yang penting bagi nasabah seperti pola penggunaan dana.

Dengan menyediakan fitur yang mirip seperti Erica, keterlibatan pelanggan tentu akan meningkat. Selain membantu pelanggan, fitur-fitur tersebut juga memudahkan perusahaan dalam pemasaran. Misalnya, menyelipkan campaign baru pada pesan chatbot pelanggan.

Baca juga: Pentingnya Memberikan Customer Experience Terbaik

Demikian ulasan mengenai manfaat AI pada industri utilitas publik. Selain kelima manfaat yang telah disebutkan di atas, sebenarnya AI masih punya beragam kegunaan. Untuk mengeksplorasi manfaat AI lebih jauh, Anda bisa mengikuti Digital Transformation Indonesia-Conference & Expo di Senayan pada 3-4 Agustus nanti.

Leave a Reply

Your email address will not be published.