Photo credit: Ivan Babydov (pexels)
Transformasi digital mulai ikut memengaruhi industri kesehatan. Tak bisa dihindari lagi, perkembangan teknologi memang memiliki banyak manfaat bagi banyak sektor.
Namun, mengubah sistem kesehatan menjadi lebih digital pasti membutuhkan usaha yang besar. Pasalnya, lingkup dunia medis sangat kompleks dan melibatkan begitu banyak lapisan pemangku kepentingan.
Baca juga : Halodoc dan Kominfo Melihat Digital Health di Indonesia | DTI Dialogue with Jonathan Sidharta dan Setiaji
Sejak pandemi Covid-19, kebutuhan akan teknologi pun semakin meningkat. Apalagi pemerintah memberlakukan pembatasan pergerakan di luar rumah. Karena itulah, kebutuhan akan adanya software atau perangkat lunak untuk dunia medis sangat diperlukan.
Misalnya untuk melakukan pemesanan jadwal kunjungan agar pasien tidak perlu menunggu terlalu lama di rumah sakit, yang pada dasarnya merupakan tempat berkumpulnya berbagai macam penyakit.
Software medis dalam revolusi medis
Perangkat lunak atau software di dunia medis ini mengacu pada sebuah program yang digunakan untuk melakukan automasi alur kerja pada pekerja medis. Software ini bisa membantu dan membimbing para pekerja kesehatan untuk melakukan pengaturan yang berkaitan dengan perawatan kesehatan.
Pengembangan software yang tepat akan mengubah cara kerja rumah sakit dan layanan kesehatan pada umumnya. Apa saja software medis yang dapat membantu sektor kesehatan untuk meningkatkan pelayanan mereka?
1. Hospital Management Systems (HMS)
HMS dapat membantu administrasi rumah sakit dalam pekerjaan sehari-hari, termasuk automasi akuntansi, tagihan medis, manajemen pasien, manajemen inventaris, dan tugas lainnya. Software ini juga terintegrasi dengan perangkat lunak lainnya, yakni EHR untuk melacak rekam medis pasien.
2. Telemedicine Software
Software medis ini dipercaya akan menguasai pasar nantinya. Berbagai lembaga kesehatan mulai menggunakan Telemedicine atau e-prescribing untuk meningkatkan efisiensi.
Selain itu, software ini bisa menyediakan obat dan membatasi kesalahan pengobatan untuk meningkatkan keselamatan pasien. Dokter yang menggunakan perangkat lunak ini akan meresepkan obat secara online.
Software ini dapat meningkatkan alur kerja, mengurangi kesalahan pengobatan, dan meningkatkan pengarsipan catatan.
3. Electronic Health Record Software (EHR Software)
Software ini adalah salah satu perangkat lunak terpopuler dalam dunia medis. EHR akan mengumpulkan data pasien yang berkaitan dengan informasi pribadi, obat yang mereka gunakan, rekomendasi dokter, serta prosedur kesehatan yang pernah mereka lalui sebelumnya. Perangkat lunak ini memiliki platform terpisah untuk para pasien sehingga mereka bisa mengakses riwayat, catatan medis, dan resep mereka sendiri.
Software EHR terbagi menjadi dua, salah satunya Electronic Patient Record Software (EPR Software) yang digunakan secara internal oleh manajemen rumah sakit untuk menyimpan dan memroses informasi pasien. Ada pula Electronic Medical Records Software (EMR Software) yang digunakan untuk menyimpan data seperti resep pasien, rekam medis, dan riwayat konsultasi.
4. Medical Database Software
Software medis satu ini memiliki cara kerja yang mirip dengan EHR. Perangkat lunak ini akan menyimpan informasi diagnosis pasien, hanya saja perbedaannya terdapat pada kemampuan software untuk mengategorikan informasi berdasarkan penyakit, bukan pasien.
Ini membantu dokter dan staf medis dalam membuat keputusan pengobatan yang lebih baik dengan merujuk dari penyakit serupa. Selain itu, para dokter juga bisa mempelajari kasus penyakit tertentu.
5. Medical Diagnosis Software
Perangkat lunak ini mengotomatiskan pertukaran informasi pasien secara real-time di antara para profesional dunia medis untuk memungkinkan diagnosis yang aman dan andal di dalam rumah sakit. Para pekerja medis dapat lebih tepat mendiagnosis penyakit dengan memasukkan informasi yang relevan ke software ini. Perangkat lunak ini mendorong adanya kolaborasi antara berbagai bidang medis.
6. Appointment Booking Software
Software ini akan sangat membantu pasien yang ingin melakukan jadwal temu dengan dokter. Tujuan utamanya adalah mempermudah proses pemesanan kunjungan.
Pasien bisa membuat janji temu, memberikan informasi yang berkaitan dengan masalah kesehatan sebelum jadwal temu berlangsung, dan bahkan bisa mengatur pembatalan janji temu. Dengan software ini, layanan rumah sakit juga bisa menampilkan jadwal dokter secara transparan
7. Remote Patient Monitoring Software
Perangkat lunak ini mampu mengumpulkan data pasien di luar institusi kesehatan, misalnya klinik atau rumah sakit. Alhasil, informasi yang didapatkan bisa lebih menyeluruh.
Software ini juga bisa membantu melakukan diagnosis jarak jauh berdasarkan data tersebut. Mirip dengan layanan telemedicine, pemantauan pasien jarak jauh mendapatkan momentum selama pandemi ketika proses manajemen kesehatan konvensional terganggu.