Industri data center Asia Pasifik kembali mencatat pencapaian signifikan setelah AirTrunk mengamankan green loan senilai S$2,25 miliar (US$1,75 miliar) untuk membiayai pembangunan fasilitas hyperscale data center SGP2 di Singapura.
Transaksi ini menjadi green loan terbesar yang pernah tercatat di Singapura untuk sektor data center, memberikan pernyataan meningkatnya minat investor dalam menggali potensi ekonomi digital yang ramah lingkungan.
Fasilitas yang akan dibangun di kawasan Loyang ini direncanakan memiliki daya hingga 70 megawatt (MW). Dengan dibangunnya fasilitas tersebut akan memperkuat posisi Singapura sebagai pusat infrastruktur digital utama di kawasan, sekaligus memperluas jaringan AirTrunk yang telah mencakup sejumlah pasar strategis di Asia Pasifik.
Lebih dari sekadar ekspansi infrastruktur, pendanaan ini mencerminkan transformasi cara pembiayaan industri data center. Pendanaan ini memiliki tujuan awal sebagai green loan, dengan opsi untuk beralih menjadi sustainability-linked loan (SLL) di masa mendatang , sebuah pendekatan yang mengaitkan kinerja keberlanjutan dengan manfaat finansial.
Model pendanaan proyek ini melibatkan Crédit Agricole CIB, DBS Bank, dan ING Bank sebagai koordinator global dan penyusun kerangka keberlanjutan. Mereka bekerja sama dengan lebih dari dua puluh lembaga keuangan internasional, menjadikan proyek ini sebagai salah satu skema pembiayaan terbesar dan paling kompleks di sektor digital infrastruktur, khususnya industri data center di Asia Pasifik. Tingginya partisipasi lembaga keuangan global menunjukkan bahwa model green loan menjadi salah satu daya tarik baru dari segi pendanaan dalam ekspansi industri data center yang efisien energi dan rendah karbon.
AirTrunk sebelumnya telah beroperasi di Singapura melalui SGP1, fasilitas berkapasitas 78MW yang berdiri sejak 2020 dengan luas ruang teknis mencapai 20.000 meter persegi. Pembangunan SGP2 akan memperkuat kemampuan perusahaan dalam menyediakan infrastruktur digital berskala besar bagi perusahaan global, sekaligus meningkatkan efisiensi energi melalui teknologi pengelolaan daya yang lebih canggih.
Kolaborasi antara pendanaan dan proyek pembangunan ini, merupakan salah satu wujud dari visi Infocomm Media Development Authority (IMDA) dan Singapore Economic Development Board (EDB), yang mendorong pertumbuhan industri data center melalui skema percontohan berbasis keberlanjutan.
AirTrunk menjadi salah satu penerima izin pembangunan bersama ByteDance, Microsoft, Equinix, dan GDS/DayOne, sebagai bagian dari upaya pemerintah mengelola pertumbuhan kapasitas data center secara selektif dan ramah lingkungan.
Dengan pendanaan yang substantial beserta fokus pada inovasi keberlanjutan, proyek ini memperlihatkan bagaimana investasi hijau kini memainkan peran strategis dalam akselerasi transformasi digital. Model pembiayaan seperti green loan dan sustainability-linked loan (SLL) menjadi salah satu sistem pendanaan yang prominen karena mampu menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi digital dengan komitmen terhadap pengurangan emisi karbon dan efisiensi energi jangka panjang.
