Digital health menggabungkan konsep teknologi dengan kesehatan. Pengaplikasiannya pada ranah kesehatan meliputi piranti keras, piranti lunak, dan pelayanan.
Bentuk dari digital health antara lain aplikasi mobile health, electronic health records (EHRs), electronic medical records (EMRs), wearable devices, telehealth and telemedicine.
Teknologi ini dapat diterapkan pada peralatan kesehatan untuk mendiagnosa maupun menghasilkan produk terbaru.
Pengertian digital health
Digital health menyediakan solusi pencegahan penyakit dan meningkatkan kualitas hidup berbasis teknologi digital.
Dengan ini masyarakat dapat mendapatkan bantuan untuk permasalahan penuaan, penyakit anak dan kematian, endemi, serta pandemi.
Tujuan digital health
WHO menampilkan tiga tujuan untuk mengadopsi dan scale-up penggunaan dan inovasi digital health
1. Menerjemahkan data, penelitian dan bukti medis menjadi aksi tindakan
Memiliki standar interoperabilitas berbagi data untuk mendukung pengambilan keputusan yang tepat.
2. Meningkatkan pengetahuan melalui komunitas praktik ilmiah
Teknologi tidak tebatas jarak dan waktu. Siapapun dapat mengakses jurnal dan penelitian sejawat profesi. Demi mencapai tujuan kesehatan, WHO menyatukan para pakar terkait klinis dan masalah kesehatan
3. Menghubungkan kebutuhan negara dengan berbagai inovasi kesehatan
WHO mengambil pendekatan proaktif dan sistematis untuk mengidentifikasi, mengembangkan, dan mempromosikan inovasi produk kesehatan.
Bukan cuma itu, penyelesaian masalah kesehatan menyesuaikan dengan kebutuhan setiap negara. Dengan begitu, negara dapat mencari solusi penyelesaian masalah secara spesifik.
Seberapa penting digital health
Melansir dari Delontte insights, digital health lebih dari sekadar teknologi dan alat. Penerapan meliputi pengoperasian data, artificial intelligence, dan platform kesehatan untuk konsumen.
Big data, robotic dan machine learning membawa perubahan besar pada layanan kesehatan digital.
Dengan mengganti lanskap layanan kesehatan digital menghasilkan perkembangan dalam sensor, pengasuh robot. Aplikasi ini diharapkan mampu menantau kondisi pasien dari jarak jauh.
Baca juga : Tantangan Layanan Kesehatan di Wilayah Pedesaan
Precedence Research memproyeksikan pasar kesehatan digital global akan mengalami pertumbuhan tahunan gabungan sebesar 27,9% dari tahun 2020 sampai 2027.
Firma riset pasar di Ottawa memiliki argumen tentang pertumbuhan pasar. Pemicunya adalah banyaknya orang mulai mengundduh aplikasi digital health. .
Amerika Utara menjadi pangsa dominan di pasar kesehatan digital global. Hal ini karena memiliki penduduk lansia, tingkat adopsi smartphone yang tinggi, dan dorongan untuk mengembangkan aplikasi kesehatan digital.
Keuntungan penerapan digital health
Digital health menyediakan kebutuhan kesehatan pasien. Tentunya ini menguntungkan untuk meningkatkan hasil medis dan meningkatkan efisiensi.
Teknologi dapat memberdayakan masyarakat untuk pengambilan keputusan yang lebih baik terkait kesehatannya. Serta mampu menyediakan pilihan untuk diagnosis penyakit, preventif, dan manajemen kondisi kronis.
Menyediakan teknologi digital health kepada pemangku kebijakan tiap negara. Apabila diterapkan dengan baik, masyarakat dapat merasakan manfaat sebagai berikut ini.
- Meningkatkan efisiensi
- Meningkatkan akses kesehatan ke semua lini
- Mengurangi anggaran yang tidak perlu
- Meningkatkan kualitas layanan kesehatan
- Mampu membuat pengobatan berdasarkan permasalahan pasien
Anda dapat mengakses melalui smartphone, situs web, dan aplikasi internet.
Walaupun tidak mengubah cara berkomunikasi, melainkan menyediakan informasi dan memberi akses kesehatan.
Penerapan digital health di Indonesia
McKinsey Global Report menunjukan layanan kesehatan Indonesia memprioritaskan kesehatan digital. Terlihat dari investasi pada artificial intelligence sebesar 82% dan telehealth sebesar 49%.
Sebanyak 47% pimpinan pelayanan kesehatan Indonesia berinvestasi pada catatan kesehatan digital. Sedangkan 44% berprioritas pada pusat operasi klinis.
Pasca pandemi covid 19, Indonesia sedang gencar melaksanakan gerakan kesehtan digital. Ulasan lengkapnya dapat Anda simak melalui penuturan Jonathan Sudharta CEO & Co-Founder Halodoc, dan Setiadi, Chiel Digital Transformation Office dan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.
Indonesia mendapatkan tingkat pertumbuhan pendapatan sebesar 60 persen per tahun. Frost & Sullivan Digital Market memproyeksikan Indonesia mendapatkan US$ 726 juta. Dengan tingkat pertumbuhan 60% per tahun. Salah satu bentuk layanan kesehatan ramai digunakan adalah telemedicine.
Daeng M. Faqih selaku Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyatakan digital health membuat pelayanan kesehatan membaik, komunikasi pasien dengan dokter semakin intensif. Hasil positif ini pun perlu mendapat dukungan agar layanan dapat dirasakan seluruh masyarakat.
Tercatat ada lima aplikasi telemedicine terbesar di Indonesia. Semua layanan ini mendapat dukungan dari dokter umum dokter spesialis yaitu
“Tiga hal penting dalam konsep digital health adalah infrastruktur internet, integrasi memadai, dan electronic medical record”
Daeng M. Faqih, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) – .Tantangan Pelayanan Kesehatan di Masa Depan, Sabtu (22/8/2020)
Layanan telemedicine datang sebagai terobosan untuk pengurangan penyebaran Covid-19 pada saat itu.
- Alodokter (21.500 dokter umum, 4.500 dokter spesialis)
- Halodoc (12.000 dokter umum, 8.000 dokter spesialis)
- Klikdokter (9.000 dokter umum, 2.000 dokter spesialis)
- Aido Health (100 dokter umum, 1.000 dokter spesialis)
- Good Doctor (150 dokter umum, 250 dokter spesialis).
Pembahasan lengkap tentang digital health dapat Anda temukan melalui DTI Conference 2023. Acara ini dihadiri lebih dari 100 pembicara dari instansi pemerintah, praktisi, dan business leader.