DTI - Ways AI will deliver better cybersecurity in manufaktur

4 Cara AI Memberikan Cybersecurity di Bidang Manufaktur

Photo credit: Freepik

Cybersecurity atau keamanan siber sangat dibutuhkan di era digital kini, termasuk di bidang manufaktur. Hal ini tidak terlepas dari angka kejahatan siber yang semakin meningkat. Berdasarkan data BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara), tercatat ada sebanyak 1,6 miliar serangan siber di seluruh wilayah Indonesia sepanjang tahun 2021 lalu.

Sebagian besar serangan siber tersebut terjadi dalam bentuk malware. Secara sederhana, malware bisa diartikan sebagai perangkat lunak yang dirancang untuk merusak keamanan sistem komputer, jaringan, bahkan server.

AI (Artificial Intelligence) adalah solusi keamanan siber yang ideal untuk bisnis bidang manufaktur yang ingin berkembang secara online saat ini. AI menghadirkan banyak keunggulan dan keamanan siber menjadi salah satunya. Dengan serangan siber yang berkembang pesat dan penggandaan perangkat yang terjadi saat ini, AI dapat membantu mengikuti perkembangan cyberattack dengan mendeteksi ancaman dan merespons lebih efektif daripada teknik manual atau berbasis perangkat lunak konvensional.

Profesional keamanan siber membutuhkan dukungan kuat dari teknologi canggih seperti AI. Dengan begitu, mereka bisa bekerja dengan sukses dan melindungi bisnis mereka dari serangan dunia maya. Lantas, bagaimana cara AI memberikan cybersecurity di bidang manufaktur?

Mendeteksi ancaman baru

AI dapat digunakan untuk mendeteksi ancaman dunia maya berdasarkan kemungkinan adanya aktivitas berbahaya. Sistem perangkat lunak tradisional tidak dapat mengimbangi banyaknya malware baru yang dibuat setiap minggu, kondisi ini benar-benar dapat dibantu oleh AI. Dengan menggunakan algoritma canggih, sistem AI dilatih untuk mendeteksi malware, menjalankan pengenalan pola, dan mendeteksi perilaku terkecil serangan malware atau ransomware bahkan sebelum memasuki sistem.

AI memungkinkan kecerdasan prediktif superior dengan pemrosesan bahasa alami yang mengkurasi datanya sendiri dengan menelusuri artikel, berita, dan studi tentang ancaman dunia maya. Hal ini dapat memberikan informasi tentang anomali baru, serangan siber, dan strategi pencegahan. Sistem cybersecurity berbasis AI dapat memberikan pengetahuan terbaru tentang ancaman bahaya global.

Prediksi risiko pelanggaran

Sistem AI dirancang menyerupai kecerdasan manusia, sehingga mampu memprediksi risiko pelanggaran yang mungkin menyerang sistem perangkat Anda. Teknologi AI menentukan inventaris aset teknologi informasi yang merupakan catatan akurat dan terperinci dari semua perangkat, pengguna, dan aplikasi dengan berbagai tingkat akses ke berbagai sistem.

Sistem berbasis AI dapat memprediksi bagaimana dan di mana kemungkinan besar cyberattack akan dikompromikan. Dengan demikian, Anda dapat merencanakan dan mengalokasikan sumber daya ke area yang paling rentan. Wawasan preskriptif dari analisis berbasis AI memungkinkan Anda mengonfigurasi serta meningkatkan kontrol dan proses untuk memperkuat cybersecurity bisnis Anda.

Data center

AI dapat mengoptimalkan dan memantau banyak proses penting pada data center perusahaan. Mulai dari penyediaan daya cadangan, filter pendingin, konsumsi daya, suhu internal, dan penggunaan bandwidth. Kekuatan kalkulatif dan kemampuan pemantauan berkelanjutan dari AI memberikan wawasan tentang nilai-nilai apa yang akan meningkatkan efektivitas serta keamanan perangkat keras dan infrastruktur.

Selain itu, AI dapat mengurangi biaya pemeliharaan perangkat keras dengan memberi tahu kapan Anda harus memperbaiki peralatan. Peringatan ini memungkinkan Anda untuk memperbaiki peralatan Anda sebelum rusak lebih parah. Faktanya, Google melaporkan pengurangan 40 persen dalam biaya pendinginan di fasilitas mereka dan pengurangan 15 persen dalam konsumsi daya setelah menerapkan teknologi AI dalam pusat data pada 2016.

Keamanan jaringan

Keamanan jaringan tradisional memiliki dua aspek intensif waktu, menciptakan kebijakan keamanan, dan memahami topografi jaringan suatu organisasi.

1. Kebijakan

Kebijakan keamanan mengidentifikasi koneksi jaringan mana yang sah dan mana yang harus Anda periksa lebih lanjut untuk perilaku berbahaya. Anda dapat menggunakan kebijakan ini untuk menerapkan model zero-trust secara efektif. Tantangan sebenarnya terletak pada pembuatan dan pemeliharaan kebijakan mengingat jumlah jaringan yang besar.

2. Topografi

Sebagian besar organisasi tidak memiliki konvensi penamaan yang tepat untuk aplikasi dan beban kerja. Akibatnya, tim keamanan harus menghabiskan banyak waktu untuk menentukan rangkaian beban kerja apa yang dimiliki aplikasi tertentu.

Perusahaan dapat memanfaatkan AI untuk meningkatkan cybersecurity dengan mempelajari pola lalu lintas jaringan dan merekomendasikan pengelompokan fungsional beban kerja dan kebijakan keamanan. Terapkan AI di jaringan Anda untuk mendeteksi semua jenis serangan dan membantu Anda memprioritaskan dan mencegahnya.

Menjaga keamanan data dan jaringan bisnis manufaktur tidak mudah di lingkungan bisnis saat ini. Anda dapat mengambil langkah tegas untuk menjadi lebih aman dengan mengadopsi sistem berbasis AI demi memperkuat infrastruktur keamanan Anda. Kecerdasan buatan yang ditanamkan dalam teknologi AI memungkinkan perlindungan siber yang lebih baik untuk bisnis Anda.

0

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *