penerapan cloud data di sektor publik

5 Tantangan Penerapan Cloud Data di Sektor Publik

Photo credit: rawpixel.com (freepik)

Perkembangan teknologi memberikan solusi bagi berbagai macam masalah yang dihadapi beragam sektor. Salah satu solusi yang ditawarkan oleh kecanggihan teknologi adalah cloud data. Cloud data merupakan sebuah istilah yang mengacu pada penyimpanan data secara digital pada komputasi awan. 

Dengan melakukan penyimpanan data secara digital, Anda bisa mengakses data kapan saja dan di mana saja asal Anda terhubung dengan internet. Sektor publik termasuk salah satu sektor yang dapat merasakan manfaat dari penerapan cloud data. Bila pemerintah menerapkan teknologi cloud data, maka akses terhadap data penting masyarakat dan pemerintah bisa lebih mudah. 

Saat ini, 67,7% sektor publik di Indonesia sudah mulai beralih mengadopsi teknologi tersebut. Namun, dalam setiap hal, pasti akan ada kelebihan dan kekurangannya. Penerapan teknologi cloud data yang tidak dirancang secara matang bisa menimbulkan tantangan baru. Apa saja tantangan tersebut? Berikut ulasannya!

1. Keamanan

Tantangan pertama yang pastinya sudah banyak diduga oleh banyak orang adalah masalah keamanan. Karena teknologi cloud data menggunakan dunia digital, maka siapa saja bisa mengakses data tersebut. Artinya, bila data tidak diproteksi dengan keamanan yang tinggi, maka bisa saja terjadi penyalahgunaan data yang berakibat fatal.

Penerapan teknologi ini harus sejalan dengan penguatan keamanan siber. Pemerintah perlu mempelajari secara terperinci risiko ancaman siber yang mungkin terjadi. Selain itu, pihak sektor publik juga harus bisa menemukan penyedia layanan teknologi yang responsif dan cakap.

2. Kesenjangan skill

Penerapan cloud data tak akan bisa berjalan dengan lancar dan sukses bila sumber daya manusianya tidak memadai. Saat ini, meskipun sudah mulai banyak orang yang memiliki kemampuan di bidang IT, namun di sektor publik masih lebih banyak orang yang gagap akan teknologi.

Kurangnya pengetahuan terkait cloud computing akan sangat berdampak bagi proses penerapannya. Pemerintah harus bisa mendorong para pekerja di sektor publik untuk mempelajari teknologi ini. Memberikan pelatihan serta menemukan orang yang tepat akan sangat membantu untuk mengurangi masalah kesenjangan keterampilan ini.

3. Infrastruktur teknologi yang kurang memadai

Selain kurangnya sumber daya manusia yang cakap akan masalah teknolog, pemerintah juga harus bisa membangun sebuah infrastruktur digital yang baik. Percuma saja bila pemerintah memiliki sumber daya yang memadai, namun alat yang dipakai belum termutakhirkan. Untuk itulah, pemerintah harus bisa menginvestasikan sebuah prasarana yang berkualitas.

4. Regulasi

Permasalahan lainnya dalam proses adaptasi cloud data ini adalah regulasi atau peraturan. Sering kali, proses perubahan sistem terganggu akibat regulasi yang berbelit-belit atau belum melindungi serta mengakomodir percepatan transformasi digital di sektor publik. 

Pemerintah juga harus bisa membuat peraturan yang nantinya akan berkaitan dengan keamanan siber. Pasalnya, kemajuan teknologi akan berjalan beriringan dengan ancaman kejahatan digital. Artinya, pemerintah harus terlebih dahulu menciptakan peraturan yang mampu mewadahi dan melindungi kepentingan bersama agar kejahatan siber bisa ditangani dengan cepat.

5. Biaya pemindahan

Perubahan dari sistem yang konvensional ke komputasi awan yang lebih digital akan membutuhkan biaya. Misalnya saja membangun infrastruktur digital yang kuat akan menghabiskan biaya yang tidak murah. Pasalnya, dibutuhkan keahlian untuk menciptakan sistem dan mengamankannya. Selain itu, pemerintah juga perlu mengadakan pelatihan yang mungkin memakan biaya.

Meskipun penerapan cloud data memiliki tantangan, bukan berarti pemerintah tak harus menghadapinya, apalagi manfaat cloud data akan sangat berguna bagi percepatan pelayanan publik nantinya. Melakukan transformasi data akan lebih mudah dan aman bila Anda mengetahui seluk beluk terkait dunia digital ini.Kunjungi website Digital Transformation Indonesia untuk mempelajari lebih jauh tentang transformasi digital atau mendatangi Digital Transformation Indonesia-Conference & Expo yang berlangsung pada 3-4 Agustus 2022 di Senayan.

2

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *