Photo by Markus Winkler on Unsplash
Artificial intelligence, atau yang disebut sebagai kecerdasan buatan, telah terbukti memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari manusia. Salah satu bidang yang turut merasakan dampak positifnya adalah industri kesehatan. Sebagai salah satu industri yang berkaitan erat dengan teknologi, sektor kesehatan perlu mengikuti perkembangan dari adanya kecerdasan buatan ini. Pasalnya, ada banyak kegunaan artificial intelligence yang akan dirasakan. Apa saja kegunaan itu?
1. Meningkatkan mutu alat radiologi
Kegunaan artificial intelligence yang pertama dalam industri kesehatan adalah dapat berkontribusi untuk memberikan ketepatan melalui peningkatan mutu alat radiologi. Dengan alat radiologi yang telah diperbarui, industri ini bisa menghasilkan sampel dan hasil yang rinci ketika seseorang memerlukan pengobatan atau deteksi terhadap suatu penyakit tertentu.
Pasalnya, pemeriksaan terhadap organ tubuh manusia selama ini masih ada yang menggunakan sampel dari hasil biopsi. Metode tersebut dikenal cukup berisiko karena adanya kemungkinan infeksi. Tentunya, setiap pasien yang datang ke sebuah layanan kesehatan tidak ingin mendapat penyakit baru akibat munculnya infeksi tersebut.
Baca juga: Bagaimana AI Mengurangi Stress di Tempat Kerja Anda?
2. Menghasilkan ketepatan analisis untuk gambar patologi
Patologi adalah ilmu tentang penyakit yang memberi persentase cukup tinggi dalam pengambilan keputusan di ranah kesehatan. Sebanyak 70 sampai 75 persen keputusan diambil berdasarkan hasil analisis patologi. Semakin akurat dan semakin cepat hasil patologi yang dimunculkan, akan semakin baik pula dampaknya pada industri kesehatan.
Di sinilah kegunaan artificial intelligence, yakni untuk mendorong ketepatan hasil patologi yang ditunggu para ahli dan pasien layanan kesehatan. Kemampuan untuk dapat menganalisis hasil gambar secara detail dapat menyelamatkan dari missed atau human error. Selain itu, artificial intelligence juga dapat meningkatkan produktivitas berkat kecepatan dan ketepatannya.
3. Kegunaan artificial intelligence dalam menambah penggunaan imunoterapi
Imunoterapi adalah salah satu obat yang paling manjur dalam pengobatan penyakit kanker. Metode ini dilakukan dengan menggunakan imun pasien tersebut untuk menyerang sel-sel kanker yang ganas. Meski menjadi salah satu obat kanker yang paling menjanjikan, imunoterapi tidak punya reaksi yang sama pada setiap orang.
Pada akhirnya, dokter dan ahli kesehatan harus menerka-nerka siapa yang bisa memanfaatkan imunoterapi dan mana yang tidak. Alih-alih melakukan uji coba pada setiap pasien, tenaga kesehatan bisa memanfaatkan artificial intelligence yang dapat mengumpulkan data penderita kanker di berbagai tempat untuk melihat siapa yang berhasil sembuh dan dengan menggunakan apa.
Baca juga: Bagaimana Teknologi Memanfaatkan Data dan AI?
4. Memudahkan pemantauan catatan kesehatan
Kegunaan artificial intelligence lainnya adalah untuk memantau kesehatan secara lebih mudah. Bagaimana bisa? Kini, sudah banyak perangkat smartphone yang dilengkapi dengan aplikasi pendeteksi detak jantung dan catatan kesehatan lainnya. Dari aplikasi-aplikasi ini, seseorang bisa lebih mudah memantau kondisinya sendiri dan melakukan pengecekan apabila terdapat kondisi darurat seputar kesehatannya.
5. Mempermudah pengambilan keputusan
Mengaplikasikan artificial intelligence dalam industri kesehatan terbukti dapat mempermudah pengambilan keputusan. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pemberian hasil analisis yang cepat dan tepat dari patologi berkontribusi hingga 75 persen dalam pengambilan keputusan medis.
Semakin cepat dan tepat sebuah keputusan diambil, semakin besar pula peluang untuk menyelamatkan nyawa manusia yang sedang bergantung pada industri kesehatan. Hal ini disebabkan oleh algoritma Artificial Intelligence (AI) yang dapat menganalisis data dengan lebih gesit, sehingga memudahkan para tenaga kesehatan.
Baca juga: Transformasi Digital: Dari Manusia Indonesia untuk Manusia Indonesia
6. Kegunaan artificial intelligence memudahkan akses pelayanan kesehatan
Akses pelayanan kesehatan di beberapa kota besar mungkin bukanlah masalah. Akan tetapi, di pelosok daerah, hal ini tentu berbeda. Kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang bertugas di daerah-daerah tersebut membuat para pasien harus datang ke kota untuk mendapatkan fasilitas kesehatan yang mumpuni.
Masalah ini tentu bisa dibantu dengan adanya kecerdasan buatan atau AI (Artificial Intelligence). Selain dapat memantau rekam jejak kesehatan melalui perangkat cerdas (smartphone), AI juga bisa digunakan untuk memberikan pelatihan lebih pada tenaga kesehatan sekitar dan meningkatkan efektivitas dari teknologi kesehatan yang sudah ada.