Pasca pandemi covid-19, perusahaan dihadapkan dengan situasi sulit. Keterbatasan pergerakan membuat semua kegiatan bisnis berhenti total. Masalah ini dapat merugikan perusahaan apabila tidak segera diatasi.
Salah satu cara yang berhasil dilakukan adalah melakukan transformasi digital. Dengan melakukan digitalisasi, perusahaan dapat bertahan dari krisis dan mampu bangkit untuk melanjutkan usaha dan mampu menaikan pendapatan perusahaan.
Memang, tidak semua perusahaan dapat melakukan transformasi digital. Faktor finansial dan SDM menjadi hambatan. Terutama perusahaan menengah dan kecil.
Oleh sebab itu, perusahan kecil dan menengah butuh bantuan pihak ketiga yang sudah berpengalaman dalam melakukan transformasi digital.
Hal ini akan dibahas dan dijabarkan oleh Kusuma Wijaya – Sales Director Sangfor Technologies Indonesia, perusahaan penyedia jaringan kealaman dan cloud computing.
Kebutuhan internet sudah ada sejak kondisi bubble dot com
Indonesia mengalami masa dimana ketika internet baru booming. Situasi ini dimanfaatkan untuk pelaku usaha untuk tidak ketinggalan dengan tren teknologi yang ada.
Sepanjang perjalanan 23 tahun, internet sudah menjadi komoditi bagi semua orang. Terutama bagi perusahaan yang membutuhkan keamanan jaringan.
Internet dapat membantu aktivitas manusia. Namun, perlu disadari bahwa internet tidak selamanya aman. Terdapat ancaman yang membahayakan pengguna seperti pencurian data.
Data menjadi hal penting untuk keberlangsungan perusahaan. Maka dari itu, solusi yang dilakukan adalah memberikan inovasi total solusi keamanan data. Caranya dengan menggabungkan Sangfor firewall dan Endpoint security dan dukungan Cyber Command sebagai Network Detection and Response untuk membekali kemampuan AI Base. Inilah yang akan memberi proteksi lebih baik dan meminimalisir potensi terjadinya pencurian data.
Sektor industri memiliki ketergantungan dengan internet
Sektor industri yang tercover berada di level enterprise yang mencakup semua sektor. Namun terdapat sektor lain yang menjadi perhatian adalah perusahaan yang memiliki keterbatasan kemampuan dan perangkat seperti perusahaan telepon.
Network Security, Cloud Computing, Security Services dan Infrastructure merupakan dasar untuk perusahaan melakukan transformasi digital
Perusahaan perlu menyiapkan infrastruktur sebagai landasan utama transformasi digital. Cara ini bisa dilakukan secara on premises maupun on cloud.
Langkah selanjutnya adalah menambah perangkat security services untuk meningkatkan sistem keamanan. Sistem keamanan dapat dibangun dengan dua cara yaitu memperkuat teknologi dan memanfaatkan SDM yang memiliki keahlian keamanan data.
Walaupun begitu, Sales Director Sangfor tersebut menyatakan tidak semua perusahaan memiliki tenaga ahli keamanan data. Terutama ketika menghadapi masalah kompleksitas keamanan digital. Oleh karena itu, solusi security services dibutuhkan perusahaan agar dapat mencapai tujuan transformasi digital.
Finansial, SDM, dan budaya perusahaan menjadi kendala terbesar untuk melakukan transformasi digital
Walaupun manfaat transformasi digital dapat membantu efektivitas dan efisiensi operasional bisnis. Bukan berarti ini bisa langsung diinginkan oleh perusahaan begitu saja. Tidak semua perusahaan ingin going digital secara langsung.
Kendala terbesar yang dihadapi adalah budaya perusahaan, SDM, dan model bisnis yang dilakukan. Budaya perusahaan seringkali menyebabkan kendala transformasi digital.
Kultur perusahaan yang merasa aman dan menghasilkan keuntungan walaupun tanpa memakai teknologi terkini. Ini membuat perusahaan tidak membutuhkan pergeseran teknologi digital. Bagi perusahaan tersebut, selama masih bisa menghasilkan maka tidak perlu melakukan transformasi.
“Proses transformasi digital membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Hasilnya tidak dapat dinikmati dalam waktu cepat. Hal ini belum termasuk dengan biaya investasi teknologi yang mampu mendukung transformasi digital” Ujar Kusuma Wijaya
Faktor SDM dapat jadi kendala perusahaan melakukan transformasi digital. Adanya kesenjangan pemahaman digital antara C-level dengan staff membuat proses ini jadi tantangan.
Untuk perusahaan kecil dan menengah, akan kesulitan mendapatkan karyawan yang memiliki kompetensi digital. Berbeda dengan perusahaan besar yang memiliki sumber daya berlimpah sehingga bisa melakukan pergeseran dengan cepat.
Menurut Kusuma Wijaya, kendala tersebut dapat diantisipasi dengan memberikan solusi Data Center secara on premises maupun on cloud, ditambah dengan solusi dan layanan keamanan data yang terintegrasi. Tentunya dengan biaya yang efektif dan terjangkau bagi perusahaan yang membutuhkan.
Pembahasan terkait kendala transformasi digital dan integrasi solusi dan layanan keamanan data lainnya dapat Anda temukan dalam DTI-CX 2023. Kunjungi sangfor.com untuk konsultasi terkait transformasi digital perusahaan Anda.