Photo Credit: aleksandarlittlewolf (Freepik)
Sebelumnya, komputasi awan (cloud computing) dinilai sebagai suatu disrupsi bagi industri manufaktur. Namun, kini situasi telah berbalik, teknologi tersebut justru menjadi masa depan manufaktur. Menurut analisis Gartner, pemanfaatan layanan cloud pada bidang manufaktur mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Dari tahun 2020 ke 2021, jumlahnya mengalami peningkatan sekitar 23,1%.
Terlebih, kini manufaktur juga telah bertransisi menuju era Industri 4.0, sebuah industri yang menekankan transformasi digital. Dalam Industri 4.0, pemanfaatan teknologi seperti kecerdasan buatan dan machine learning akan semakin masif. Nah, komputasi awan di sini akan berperan sebagai suatu dasar yang menopang penerapan teknologi tersebut.
Namun, sebenarnya apa keuntungan riil yang bisa didapatkan oleh industri manufaktur saat mengimplementasikan teknologi ini? Berikut penjelasan lengkapnya.
Baca Juga: 5 Tantangan Penerapan Cloud Data di Sektor Publik
Keuntungan implementasi komputasi awan pada industri manufaktur
Menurut laporan dari Center for Digital Society (CfDS) Universitas Gadjah Mada, dalam kurun waktu lima tahun terakhir, perkembangan industri manufaktur cenderung stagnan. Di masa pandemi, perkembangannya bahkan melambat. Sebab, Indonesia saat ini sedang mengalami pergeseran. Tren ekonomi yang sebelumnya berorientasi pada produk, kini beralih ke jasa.
Untuk menghadapi transisi tersebut, industri manufaktur perlu melakukan beberapa perubahan. Salah satunya adalah dengan melakukan transformasi digital. Penerapan teknologi seperti komputasi awan dinilai akan mendatangkan keuntungan, seperti:
1. Sistem yang lebih gesit
Dengan menerapkan cloud, maka produsen dapat mengambil keputusan berbasis data. Penerapan teknologi komputasi awan juga akan membantu produsen memecahkan masalah lebih cepat untuk mengikuti lingkungan yang berubah dengan cepat.
2. Akses menuju sumber daya yang lebih baik
Komputasi awan menawarkan integrasi dengan berbagai layanan dan kapabilitas. Hal ini memungkinkan Anda untuk mendapatkan resources yang lebih baik. Terlebih, penyedia seperti Google memiliki jaringan layanan yang begitu luas dan menyeluruh.
3. Menghemat biaya
Saat dilihat sekilas, implementasi layanan cloud memang memerlukan biaya yang tak sedikit. Meski begitu, Anda harus melihat dalam jangka panjang. Teknologi ini tidak memerlukan biaya perawatan yang besar. Bahkan, Anda tidak perlu menggunakan perangkat keras untuk berbagai layanannya. Sebab, semuanya tersimpan dalam cloud.
4. Inovasi
Penerapan komputasi awan memungkinkan tim IT Anda untuk fokus pada pengembangan dan pelaksanaan aplikasi. Mereka tak perlu lagi mengkhawatirkan masalah infrastruktur IT atau pusat data untuk sistem di lokasi.
Baca Juga: 5 Keuntungan Penerapan Komputasi Awan dalam Industri Konstruksi
Jenis-jenis komputasi awan
Sebagai sebuah layanan, teknologi komputasi awan terdiri dari beberapa jenis. Berikut beberapa tiga di antaranya yang paling umum digunakan:
1. IaaS
Pada IaaS (Infrastructure as a Service), perusahaan membeli akses ke penyimpanan dan sumber daya cloud. Penyedia seperti Google Cloud dan Microsoft Azure menyediakan infrastruktur yang dibutuhkan pelanggan untuk mendukung transformasi digital mereka.
2. PaaS
PaaS (Platform as a Service) memungkinkan pelanggan untuk merancang, membangun, dan menerapkan aplikasi sendiri. Ini karena penyedia PaaS memberikan lisensi untuk infrastruktur dasar dan lingkungan pengembangan.
3. SaaS
Penyedia SaaS (Software as a Service) menawarkan software yang didistribusikan dengan internet. Untuk menggunakan software tersebut, Anda harus berlangganan. Nantinya, software dapat digunakan di mana saja bahkan tanpa harus terhubung dengan internet.
Implementasi komputasi awan terbaik dalam industri manufaktur
Ada beberapa contoh penerapan komputasi awan dalam industri manufaktur, di antaranya:
1. Menyusun prioritas
Perusahaan manufaktur melibatkan banyak sekali rangkaian proses bisnis dan sistem kerja. Hal ini menyebabkan transformasi digital secara menyeluruh sulit untuk dilakukan.
Untuk itu, sebaiknya implementasi teknologi ini dilakukan secara menyeluruh. Susunlah skala prioritas. Tentukan mana proses bisnis yang bisa menghasilkan dampak paling besar jika dipindahkan pada jaringan cloud. Tidak ada salahnya untuk menerapkan model hibrida (kombinasi metode konvensional dengan komputasi awan) di awal transformasi digital Anda.
2. Mengambil keputusan berdasarkan data
Layanan cloud membuat Anda bisa mendapatkan prediksi akurat dari data yang ada sebelumnya. Misalnya, untuk mengetahui waktu pemeliharaan mesin yang tepat, sistem akan menganalisis waktu pemeliharaan sebelumnya. Dari situ, akan muncul waktu yang akurat dan sesuai dengan kondisi mesin. Bahkan analisis tersebut dapat diintegrasikan dengan proses bisnis lain seperti EAM (Enterprise Asset Management), sehingga menghasilkan alur kerja yang lebih mulus.
3. Menentukan KPI
KPI atau key performance indicators merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur progres strategi perusahaan. Terkadang, proses penentuan KPI ini bisa sangat memakan waktu. Dengan inisiatif teknologi cloud, perusahaan manufaktur dapat menentukan KPI yang benar-benar sesuai dengan situasi di dalam perusahaan.
Dengan menerapkan komputasi awan, perusahaan manufaktur bisa menyederhanakan berbagai proses bisnis. Selain itu, teknologi ini juga lebih efisien karena tidak membutuhkan biaya operasional dan perawatan yang besar.