Digital Transformation Indonesia
Phishing, yang merupakan taktik penipuan online dimana pelaku kejahatan mencoba mendapatkan informasi sensitif seperti username, password, dan detail kartu kredit dengan menyamar sebagai entitas terpercaya dalam komunikasi elektronik, telah menjadi salah satu bentuk kejahatan siber yang paling cepat berkembang di negara ini. Dengan peningkatan serangan mencapai 15.050 kasus hanya dalam bulan Februari 2023, kita melihat sebuah ‘tsunami’ kejahatan siber yang mengancam keamanan digital kita.
Indonesia sedang aktif dalam menerapkan transformasi digital, didukung oleh jumlah populasi yang mayoritas berusia muda dan lebih responsif terhadap teknologi.
Hal ini telah membawa kemajuan yang signifikan dalam dunia bisnis di Indonesia, meskipun belum mencapai tingkat beberapa negara maju yang lebih tradisional.
Peningkatan transformasi digital di Indonesia selama beberapa tahun terakhir menciptakan tantangan baru dalam deteksi ancaman keamanan. Menurut Chandra Sekar selaku Associate Director (APAC Region) ManageEngine, pada tanggal 28 Oktober 2023, Badan Siber dan Sandi Negara mencatat tiga juta anomali trafik hanya pada pagi hari, mencerminkan kompleksitas dan intensitas ancaman yang semakin meningkat.
Di tengah pesatnya pertumbuhan ekonomi digital, perusahaan di Asia-Pasifik dan Indonesia dihadapkan pada tantangan keamanan siber yang semakin kompleks.
Dalam era digital yang semakin meresap ke dalam kehidupan sehari-hari, keamanan siber telah menjadi sebuah kebutuhan mendesak yang tak terhindarkan. Data terkini menyoroti tantangan besar yang dihadapi oleh Indonesia, terutama dengan lonjakan serangan siber yang mencolok pada tahun 2022.
Era digital telah mentransformasi berbagai aspek kehidupan di Indonesia. Sejak diluncurkannya program Making Indonesia 4.0 pada tahun 2019, baik sektor swasta maupun pemerintah menunjukkan akselerasi pesat dalam adopsi teknologi.