Photo by Towfiqu barbhuiya on Unsplash
Transformasi digital pada dasarnya adalah perubahan yang terjadi melalui pemanfaatan teknologi. Perubahan ini kemudian diterapkan dalam berbagai sektor kehidupan yang berhubungan dengan bisnis, termasuk industri finansial atau keuangan. Karena diterapkan dalam berbagai sektor, maka sulit untuk menentukan pengertian transformasi digital secara umum. Sebab, pengaplikasian dan tujuannya pun berbeda di masing-masing sektor.
Akan tetapi, jika bisa ditarik lebih jauh, transformasi digital pada dasarnya membicarakan tentang perubahan perusahaan dalam mengoperasikan bisnis dan menyampaikan value-nya terhadap konsumen atau pelanggan. Transformasi digital juga menuntut perusahaan untuk terus beradaptasi lantaran proses ini juga akan senantiasa berlangsung hingga beberapa tahun ke depan. Lantas, bagaimana transformasi digital di sektor keuangan pada 2025 mendatang?
Baca Juga: Keuntungan Implementasi Komputasi Awan pada Industri Manufaktur
Transformasi Digital di Sektor Keuangan: Lebih dari Sekadar Teknologi
Transformasi digital di sektor keuangan tidak bisa hanya bisa dinilai sebagai perubahan di bidang teknologi, melainkan sudah lebih dari itu. Sebab, transformasi digital dianggap bisa menjadi strategi bisnis yang menguntungkan bagi perusahaan maupun pelanggan.
Dengan adanya otomatisasi sistem, transformasi digital di sektor keuangan bisa membuat pelayanan menjadi lebih cepat dan praktis. Sehingga, tak hanya pelanggan saja yang terpuaskan, tapi juga perusahaan dengan tingginya angka kepuasan pelanggan yang memicu naiknya pemasukan.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh media EY, 92 persen dari 82 petinggi perusahaan keuangan telah menerapkan dan memperkenalkan transformasi digital di bidang keuangan ini. Mereka menerapkan transformasi digital yang semakin memungkinkan adanya penyimpanan data dalam jumlah besar dan tersebar luas meski tetap dalam batas yang aman. Perusahaan-perusahaan keuangan kemudian mulai menggunakan teknologi komputasi awan atau cloud untuk urusan penyimpanan dan sensor agar lebih aman dan otomatis.
Fintech atau financial technology adalah salah satu contoh konkret dari adaptasi transformasi digital di bidang keuangan. Berbeda halnya dengan layanan perbankan, fintech memulai bisnisnya di ranah digital dengan cara memberikan pinjaman, mengumpulkan investor, dan sebagainya. Sementara itu, layanan perbankan berjalan secara konvensional di awal kemunculannya, sebelum akhirnya juga mulai merambah ke digital guna mengimbangi keberadaan fintech yang semakin meluas.
Cara ini dilakukan oleh layanan perbankan sebagai salah satu cara untuk beradaptasi dan berkompetisi dengan penyedia layanan keuangan, yakni fintech. Agar tidak tergerus zaman yang semakin modern, kini hampir semua layanan perbankan memiliki fasilitas keuangan berbasis digital yang lebih mudah diakses. Langkah yang ditempuh oleh sektor keuangan ini bisa disebut sebagai transformasi digital yang dimanfaatkan menjadi strategi bisnis oleh berbagai sektor, termasuk keuangan.
Masa Depan Digitalisasi di Sektor Keuangan pada 2025
Setelah mengetahui transformasi digital di sektor keuangan, lantas bagaimana masa depan digitalisasi di sektor ini pada 2025 mendatang? Simak penjelasannya pada poin-poin berikut ini!
1. Transaksi nirsentuh
Cara termudah untuk membuat prediksi seputar transformasi digital di bidang keuangan adalah dengan membayangkan bahwa transaksi bisa dilakukan tanpa sentuhan. Ini artinya, sektor keuangan masih akan tetap mempekerjakan manusia untuk melaksanakan tugas-tugasnya dalam hal melayani nasabah. Akan tetapi, pengerjaan ini akan dipercepat dan dipermudah dengan penerapan sistem blockchain ke dalamnya.
Mengimplementasikan blockchain dalam sektor keuangan bisa dibilang hampir mampu menggantikan peran manusia untuk menangani berbagai kasus. Pasalnya, blockchain mampu mengotomatisasi transaksi. Di samping itu, kecerdasan buatan juga mampu memproses permintaan dan referensi berdasarkan algoritma yang diprogramkan ke padanya.
2. Self-service
Selanjutnya, transformasi digital di sektor keuangan memungkinkan nasabahnya untuk melakukan semuanya secara mandiri atau self-service. Hal ini disebabkan oleh otomatisasi sistem yang mampu memberikan apa pun yang diinginkan penggunanya berdasarkan aktivitas sehari-hari.
Misalnya, pebisnis tak perlu lagi mencatat setiap transaksi, sebab sudah banyak platform yang bisa mencatat arus kas secara otomatis. Pada akhirnya, laporan keuangan akan dihasilkan secara instan dengan tampilan yang lebih interaktif dari sekadar Microsoft Excel.
3. Dominasi blockchain
Pada 2025 mendatang, transformasi digital di bidang keuangan kemungkinan akan membuat sistem otomatis dan blockchain mengambil sebagian besar peran. Pasalnya, baik perusahaan maupun nasabah akan lebih senang jika dilayani tanpa perlu menunggu lama. Hal ini juga akan menaikkan kepuasan pelanggan dan meningkatkan mutu perusahaan, sehingga kemungkinan untuk bersaing di sektor ini akan semakin meningkat.
Baca Juga: Cara AI Meningkatkan Customer Experience di Sektor Keuangan
Itulah penjelasan lengkap seputar transformasi digital di sektor keuangan. Ternyata, transformasi digital yang terjadi tak hanya berkutat pada kemajuan teknologi, melainkan sudah lebih dari itu, yakni merembet pada strategi bisnis yang dapat memajukan perusahaan. Untuk penerapan transformasi digital pada berbagai sektor bisnis, ikuti Digital Transformation Indonesia: Conference & Expo yang akan dilaksanakan pada 3-4 Agustus 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan.