manajeman bandwidth

Pengertian Manajemen Bandwidth : Definisi, Manfaat, dan Cara Kerja

Manajemen bandwidth merupakan proses pengaturan jumlah data pada jaringan dengan mengatur alokasi perangkat yang memakan data jaringan. Hal ini membantu meringankan kemacetan jaringan dan memastikan aplikasi kritis suatu organisasi mendapatkan bandwidth yang cukup.

Konsep pengelolaan bandwidth menyerupai dengan penjatahan. Prinsip penjatahan menyerupai kondisi darurat akibat pandemi covid-19 yang membatasi jumlah komoditas.

Penjatahan memastikan apakah semua orang mendapatkan yang dibutuhkan. Dalam pengertian bandwidth management, porsi bandwidth di jatah untuk setiap aplikasi maupun perangkat.

Manajemen bandwidth

manajemen bandwidth adalah
manajemen bandwidth

Manajemen bandwidth adalah cara untuk menyelesaikan masalah kecepatan internet yang tiba-tiba melambat ketika banyak yang menggunakan jaringan. Maupun membuka aplikasi di beberapa aplikasi dalam satu perangkat sekaligus.

Apa itu Bandwidth

Bandwidth mengacu pada jumlah maksimum data yang dapat ditransfer jaringan, perangkat, maupun aplikasi. Semakin besar bandwidth, makin cepat kecepatan koneksi jaringannya.

Bandwidth dapat diibaratkan sedotan yang memiliki ukuran berbeda. Orang dengan sedotan yang lebih besar mampu menyeruput minuman lebih banyak daripada sedotan lebih kecil.

Hal yang sama dengan perangkat maupun alamat IP dengan lebar pita yang lebih besar. Sebab dapat mempengaruhi koneksi internet lebih cepat.

Pentingnya manajemen bandwidth

Koneksi jaringan dipengaruhi beberapa aktivitas yang terjadi. Jika berada dalam lingkungan perkantoran, aktivitas karyawan mempengaruhi koneksi jaringan, antara lain:

  • Mengunggah informasi karyawan baru ke dalam platform sistem informasi sumber daya manusia
  • Mendownload bahan penelitian untuk riset melalui mesin pencari seperti Google
  • Menonton video hiburan di Youtube
  • Mengunggah foto, video, maupun konten lewat sosial media

Dari banyaknya aktivitas ini, manajemen bandwidth membantu mengalokasikan bandwidth untuk aktivitas penting.

Bagaimana cara kerja management bandwidth

management bandwidth
Kabel jaringan

Management bandwidth bisa dilakukan dengan berbagai cara. Seperti bagaimana jaringan administrasi dapat mengendalikan bandwidth.

Administrasi jaringan dapat mengendalikan bandwidth berdasarkan aplikasi. Bukan cuma itu, lebih banyak bandwidth yang mengatur penggunaan platform dan media komunikasi.

Sementara, Internet Service Provider (ISP) dapat mengimplementasikan pengaturan bandwidth berdasarkan alamat IP.

Apabila alamat IP ditentukan untuk menggunakan perusahaan, mereka dapat mengalokasikan lebih banyak bandwidth.

Penggunaan alat manajemen bandwidth

Management bandwidth memiliki alat dan software yang dapat diimplementasikan sebagai berikut

Router

Fungsi utama router adalah membuat rute lalu lintas bandwidth untuk kepada tujuan masing-masing. Anda masih bisa memakainya untuk mengimplementasikan control bandwidth untuk menganalisa lalu lintas.

Pembatas bandwidth

Pembatas bandwidth memantau lalu lintas dengan membatasi bandwidth berdasarkan perangkat yang sudah ditetapkan. Berbeda dengan router, alat ini dirancang khusus untuk mengendalikan bandwidth.

Traffic shaping tools

Cara lain untuk mengendalikan bandwidth adalah menggunakan alat pembentuk lalu lintas atau traffic shaping tools. Fungsi alat ini menunda jenis lalu lintas jaringan tertentu untuk perangkat maupun aplikasi yang lebih penting.

Manfaat dari manajemen bandwidth

Salah satu manfaat manajemen bandwidth yang signifikan adalah mengurangi kemacetan antara jaringan maupun aplikasi. Tanpa itu, semua aplikasi akan memperebutkan bandwidth sehingga dapat mengganggu pekerjaan.

Selain mengurangi kemacetan jaringan antar perangkat, berikut ini manfaat lain management bandwidth berdasarkan ipwithease.com.

Meningkatkan performa jaringan

Manfaat utama mengaktifkan manajemen bandwidth pada router WiFi adalah meningkatkan performa jaringan mereka. Dapat diaktifkan dari panel admin router WiFi, dan memungkinkan organisasi mengalokasikan bandwidth ke perangkat maupun aplikasi lainnya berdasarkan prioritas.

Meningkatkan user experience

Management bandwidth bermanfaat untuk meningkatkan pengalaman pengguna untuk memastikan distribusi bandwidth dilakukan secara adil dan merata kepada pengguna. Tanpa adanya management bandwidth, perangkat manapun akan kesulitan mendapatkan bandwith.

Baca juga : Pentingnya Memberikan Customer Experience Terbaik

Efisiensi alokasi sumber daya daringan

Aktivasi manajemen bandwidth memungkinkan Anda mengalokasikan sumber daya secara efisien untuk memastikan penggunaan internet yang tidak adil. Hal ini penting untuk penggunaan organisasi dengan banyak penggunaan dan perangkat yang terhubung.

Management bandwidth memungkinkan pengoptimalan pemakaian bandwidth yang tersedia sehingga banyak perangkat dapat bergabung dengan jaringan tanpa mengalami kemacetan jaringan maupun penurunan kinerja.

Hal ini memastikan kecepatan dan kinerja jaringan secara keseluruhan tidak terganggu dan semua perangkat menerima bagian yang adik dari sumber daya jaringan

Memprioritaskan aplikasi kritis

Memprioritaskan aplikasi atau jaringan menjadi manfaat dari management bandwidth. Kemampuan ini mampu mengalokasikan lebih banyak bandwidth ke aplikasi maupun perangkat yang sangat dibutuhkan.

Mengalokasikan lebih banyak bandwidth untuk aktivitas internet yang membutuhkan kecepatan transfer daya dan bandwidth lebih tinggi seperti mengunduh, online meeting, hingga analitik daya.

Baca juga : Teknologi Cloud Computing Telah Mengubah Kultur Masyarakat

Dampak yang dirasakan dari prioritas alokasi bandwidth adalah meningkatkan kinerja jaringan pada perangkat untuk tugas-tugas penting seperti remote working maupun online meeting yang butuh koneksi internet yang lebih cepat.

Efisiensi pemanfaatan paket data

Untuk pengguna paket data dengan limit tertentu, management bandwidth menjadi fitur yang bermanfaat untuk membantu mengurangi pemakaian biaya berlebih.

Management bandwidth memberi kendali besar data yang dipakai oleh setiap perangkat maupun aplikasi supaya tidak melebihi batas data yang dianjurkan.

Baca juga : Menyelesaikan Masalah Customer Experience dengan Menerapkan Manajemen Data

Manajemen bandwidth adalah cara untuk mengatasi masalah kecepatan internet yang lambat ketika banyak yang menggunakan jaringan tersebut. Tidak hanya mengendalikan lalu lintas bandwidth, proses manajemen ini mampu meningkatkan pengalaman pengguna menjadi lebih baik.

komunikasi data

Pengertian Komunikasi Data : Definisi, Karakteristik, dan Metode Transmisi

Komunikasi data merupakan istilah yang tidak bisa lepas dari perkembangan teknologi. Pengertian komunikasi data sangat berkaitan dengan aktivitas pemakaian teknologi modern transformasi digital.

Istilah ini melibatkan pergerakan data elektronik berdasarkan lokasi geografis, media teknologi, maupun konten. Terdapat berbagai tahapan yang cukup kompleks agar proses komunikasi dapat diterima dengan baik.

Pengertian komunikasi data

komunikasi data

Secara umum, komunikasi data merupakan proses pengiriman dan menerima data dan informasi melalui dua atau perangkat lebih. Proses komunikasi data melibatkan dua titik yang menjadi pusat dari pengiriman data sekaligus informasi.

Komunikasi data menggabungkan berbagai teknik dan teknologi untuk mengaktifkan segala bentuk komunikasi elektronik. Secara lebih luas, cara ini merujuk pada semua teknologi jaringan di lingkungan digital.

Beberapa tipe teknologi komunikasi data meliputi telekomunikasi, jaringan komputer dan radio atau satelit. Komunikasi data membutuhkan media transportasi antar node untuk saling terhubung seperti kabel tembaga, fiber optic, maupun nirkabel.

Contoh umum komunikasi data adalah komputer yang terhubung ke internet lewat jaringan Wi-Fi dengan media nirkabel untuk mengirim dan menerima data ke berbagai server jarak jauh.

Komponen komunikasi data

Proses komunikasi data secara virtual

Komponen komunikasi data menjadi aspek yang paling penting dalam proses pengiriman maupun penerimaan. Apabila salah satu komponen tidak ada, kedua proses tersebut tidak dapat berjalan secara otomatis.

Komunikasi data memiliki lima komponen dasar yang berkaitan dengan sistem, yaitu

1. Sumber data

Sumber data merupakan tempat dimana kumpulan data dapat dimunculkan sekaligus dikirimkan secara bersamaan.

Sumber perangkat dapat berupa kumpulan teks, gambar, maupun video. Semua data telah tersistem dalam satu kesatuan kemudian masuk ke system computer.

Tidak hanya computer, terdapat beberapa perangkat lain seperti fax, telepon, PC, telegram, dan sebagainya. Setiap sumber ini mampu menghasilkan suatu gelombang elektronik untuk mengirimkan data.

2. Transmitter

Elemen penting selanjutnya adalah transmitter. Komponen ini berfungsi untuk memproses beragam informasi data sebelum dikirimkan melalui media tertentu.

Data yang dikirimkan berupa kode biner dengan angka 0 dan 1. Untuk mengolah data tersebut agar bisa menjadi file harus menggunakan transmitter.

Transmitter membangkitkan kumpulan data kemudian mengolah dan memproses menjadi suatu file. Setelah data diolah menjadi teks, kemudian diubah lalu dikirimkan dalam bentuk sinyal analog.

Salah satu contoh transmitter adalah modem, yang berfungsi untuk mengirimkan digital bit stream, dari satu perangkat ke perangkat lain. Proses penyaluran dikirimkan lewat sinyal analog jaringan telepon.

3. Sistem transmisi

Sistem transmisi merupakan media yang berfungsi membawa sinyal dari sumber transmitter menuju penerima. Tugas sistem transmisi adalah mengirim data sekaligus informasi ke sumber penerima.

Bentuk dari sistem transmisi meliputi jalur yang beragam, ada jalur tunggal namun ada yang kompleks. Jalur tunggal hanya melewati satu jaringan, sementara jalur kompleks membutuhkan beberapa rangkaian sistem tertentu.

Copper media, wireless media, dan optical media merupakan contoh dari sistem transmisi.

4. Penerima

Penerima adalah komponen untuk menerima sinyal yang sudah dikirim oleh sinyal transmisi.

Proses penerimaan tidak dilakukan secara langsung karena harus melalui tahapan proses transmitter seperti workstation.

5. Pengirim dan tujuan

Penerima tidak menerima data secara langsung karena data masih dalam bentuk biner. Diperlukan proses pengolah data menjadi bentuk yang dapat diterima.

Setelah data diproses dalam transmitter, data dikembalikan dalam bentuk awal seperti sebelum dikirim pada tahap awal. Setelah itu, barulah data utuh diterima kembali dalam bentuk teks.

Metode transfer data

Terdapat tiga metode transfer daya yang digunakan dalam proses komunikasi data.

  • From one personal computer to another
  • From a personal computer to server computer 
  • Processor to Processor communication

From one personal computer to another

Umumnya, komputer dapat berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain secara one-on-one. Tidak ada batasan jumlah informasi yang dapat dikirimkan maupun dibagikan.

From a personal computer to a server computer 

Metode ini digunakan untuk mengirim, menerima, dan menyimpan data dengan menggunakan super komputer atau server mid-range. Dan komputer pribadi dapat menarik pengolahan dan data dari komputer host dengan baik.

Processor to Processor communication

Bentuk komunikasi ini terjadi di antara dua komputer atau lebih yang bertukar data seperti pembaharuan file dan sejenisnya. Hal ini juga menguraikan bagaimana dua komputer atau lebih berkomunikasi ketika bekerja dalam sebuah regu.

Karakteristik komunikasi data

Komunikasi data memiliki empat karakteristik yaitu pengiriman, akurasi, ketepatan waktu, dan jigger.

Pengiriman

Sistem mampu mengirimkan sesuai dengan alamat yang dituju. Data yang dikirimkan harus bisa diterima oleh perangkat yang dituju

Akurasi

Data yang dikirimkan harus bersifat akurat. Baik data sebelum dan setelah diterima harus sesuai dan tidak berubah sama sekali.

Ketepatan waktu

Pengiriman data oleh sistem harus tepat waktu. Keterlambatan pengiriman data membuat data tersebut tidak bisa digunakan kembali.

Jitter

Jitter adalah waktu kedatangan dari paket data antara delay pertama dengan delay kedua.

Pengiriman video audio dilakukan setiap 5Dms, apabila terdapat delay lebih dari 5D ms maka kualitas video audio tidak merata.

Tujuan komunikasi data

Komunikasi data tidak hanya sebatas memproses pengiriman dan penerima data atau informasi lewat dua perangkat atau lebih.

Tujuan komunikasi data dapat dijabarkan sebagai berikut:

  • Memungkinkan pengiriman data berjumlah besar dari satu tempat ke tempat lain secara lebih efisien
  • Mendukung manajemen, control, desentralisasi dan sentralisasi dalam proses pengiriman data
  • Memudahkan pengelolaan dan pengaturan data
  • Membantu mendapatkan data dari sumbernya langsung
  • Mempercepat penyebaran informasi

Komunikasi data merupakan porses mengirim dan menerima data lewat dua perangkat atau lebih. Proses ini melibatkan pusat pengiriman data sekaligus informasi.

Dapatkan solusi kemprehensif terkait penggunaan data digital bersama Digital Transformation Indonesia Conference & Expo 26-27 Juli 2023. Informasi selengkapnya klik digitaltransformation.co.id

pengertian disaster recovery

Pengertian Disaster Recovery, Cara Kerja, dan Manfaatnya

Disaster recovery merupakan sebuah langkah pencegahan yang efektif untuk melindungi data penting. Sebab, di masa depan potensi keburukan yang mengganggu keamanan data akan selalu terjadi. Terutama pada perangkat lunak agar data tidak hilang begitu saja.

Bagaimana pengertian disaster recovery dan penerapan plan untuk keamanan data Anda. Berikut ini ulasannya

Disaster recovery

Mengamankan data cloud dengan disaster recovery

Disaster recovery merupakan konsep keamanan untuk melindungi semua system, aplikasi, maupun komponen IT dari potensi bencana di masa depan, Bencana yang dimaksud meliputi bencana alam sampai dengan serangan siber.

Dengan kata lain, disaster recovery dilakukan untuk proteksi data dari ancaman di masa depan yang tidak dapat diprediksi. Jika seandainya, perusahaan mengalami serangan yang merusak system dan mengancam data maka tersedia system cadangan supaya aktivitas operasional perusahaan dapat Kembali berjalan.

Target disaster recovery dapat diukur dengan Recovery Point Objective (RPO) dan Recovery Time Objectives (RTO). Untuk proses pemulihan data yang terlindung meliputi prosedur dan kebijakan organisasi agar dapat pulih dengan cepat pasca kejadian bencana.

Cara kerja disaster recovery

Disaster recovery

Membuat cadangan data dan system ke tempat berbeda dari data center utama merupakan bentuk sederhana dari disaster recovery. Apabila terjadi bencana pada data, perusahaan masih bisa beroperasi dengan memakai data cadangan.

Terdapat beberapa Langkah dalam memahami cara kerja disaster recovery, antara lain.

Duplikasi data

Duplikasi data penting perusahaan tidak hanya dilakukan di satu tempat saja. Jika terjadi kerusakan di salah satu pusat data, masih ada data yang tersimpan aman di tempat lain.

Semua data yang terdapat di primary side akan diduplikasi dan tersimpan di secondary site. Tempat penyimpanan data dapat dilakukan secara virtual dan tempat fisik.

Mengaktifkan secondary site

Jika primary site mengalami kerusakan, secara otomatis secondary site akan aktif. Ketika terdampak, primary site akan berhenti beroperasi namun ini hanya berlangsung singkat.

Secondary site akan aktif agar operasional perusahaan dapat berjalan dengan lancar. Walaupun tidak stabil, setidaknya aktivitas harian dapat berjalan sebagaimana mestinya.

Membangun ulang primary side

Selama secondary site mulai aktif, primary site akan Kembali dibangun. Pembedanya adalah primary site dibangun Kembali dengan infrastruktur baru.

Pembangunan infrastruktur baru primary situ bertujuan agar dapat digunakan kembali setelah bencana selesai. Nantinya, data yang tersimpan di secondary site akan disalin ulang ke primary site supaya tidak mengganggu aktifitas kerja yang sudah berjalan.

Penggantian operasional dari secondary ke primary site

Aktivitas perusahaan dapat Kembali ke tempat asal ketika primary site selesai dibangun. Sebelum digunakan, pastikan seluruh aktivitas data dari secondary site terhenti sejenak. Proses pengalihan seluruh operasional perusahaan dari secondary site ke primary site dapat berjalan dengan baik.

Pentingnya disaster recovery

Perlindungan data

Yang Namanya bencana memang tidak dapat diprediksi. Dalam konteks IT bencana dapat mempengaruhi perlambatan, gangguan dan pemadaman jaringan system IT.

Bentuk bencana yang menyebabkan pemadaman jaringan antara lain

  • Gempa bumi
  • Kegagalan teknologi
  • Kesalahan manusia
  • Ketidakcocokan system
  • Akses tanpa izin dari pihak ketiga

Bencana ini dapat mengganggu operasi bisnis yang mengakibatkan hilangnya pendapatan. Dengan penggunaan disaster recovery membantu organisasi mengatasi gangguan serta memberikan proteksi keamanan data.

Mengapa perusahaan atau organisasi membutuhkan disaster recovery

Agar mampu beroperasi dengan baik, sistem bisnis Anda perlu terus beroperasi selama 24 jam. Ini membuat pentingnya disaster recovery agar bisnis dapat berjalan walaupun sedang terjadi musibah.
Selain untuk jaminan keamanan, ada alasan lain mengapa perusahaan membutuhkan disaster recovery.

Mencegah kehilangan data

Alasan terkuat pemakaian disaster recovery adalah mencegah kehilangan data. Berbagai jenis serangan siber berpotensi untuk mencuri maupun menghapus data bisnis Anda. Terutama data-data kritikal seperti data pelanggan maupun perusahaan.

Menjaga kepuasan pelanggan

Saat bisnis sedang lumpuh, pelanggan bisa saja beralih ke competitor untuk menyelesaikan masalah mereka. Pergeseran ini sering terjadi, namun tidak apabila memakai disaster recovery.

Penggunaan layanan disaster recovery membuat perusahaan tidak mudah kehilangan pelanggan. Namun, Anda perlu menambah biaya lagi untuk mencari pelanggan baru.

Melindungi bisnis

Bisnis manapun di dunia ini rentan terkena musibah maupun serangan yang dapat mengganggu operasional bisnis. Bencana yang tidak segera diatasi membuat operasional bisnis terganggu. Untuk itu, dibutuhkan asuransi untuk melindungi data penting perusahaan.

Disaster recovery menjadi asuransi untuk memproteksi bisnis agar ketika terjadi musibah masih, bisnis dapat beroperasi seperti sedia kala.

Bagaimana cara kerja disaster recovery

Disaster recovery berfokus pada aktivasi dan menjalankan aplikasi dalam beberapa menit setelah pemadaman. Terdapat tiga komponen yang mempengaruhi kinerja disaster recovery.

Preventif

Bisnis membutuhkan perencanaan untuk memastikan semua sistem dapat diandalkan dan aman. Dengan begitu, kemungkinan bencana terkait teknologi dapat diantisipasi.

Pencegahan yang berlaku disini meliputi masalah jaringan, risiko keamanan, dan kesalahan manusia. Maka dari itu, organisasi perlu mengatur peralatan dan strategi yang tepat untuk mencegah bencana yang terjadi.

Salah satu contohnya adalah pengujian sistem perangkat lunak yang memeriksa semua file konfigurasi baru secara otomatis sebelum dapat menerapkan agar mencegah kesalahan konfigurasi dan kegagalan yang terjadi.

Antisipasi

Antisipasi meliputi prediksi bencana yang terjadi di masa mendatang, dan merencanakan prosedur pemulihan bencana yang tepat. Memprediksi ancaman yang terjadi di masa depan memang sulit namun perusahaan masih bisa mencari solusi disaster recovery dengan melakukan analisis dari kejadian di masa lalu.

Salah satu contohnya adalah mencadangkan data bisnis penting ke cloud untuk antisipasi kegagalan di masa mendatang. Cara ini dipakai manajemen data demi menjaga keamanan data.

Mitigasi

Selanjutnya adalah bagaimana bisnis merespon pasca terjadinya bencana. Strategi mitigasi bertujuan mengurangi dampak negatif dalam prosedur bisnis normal.

Terdapat berbagai Langkah-langkah yang dapat digunakan untuk melakukan mitigasi, antara lain

  • Memperbaharui dokumentasi
  • Melakukan pengujian disaster recovery secara teratur
  • Mengidentifikasi prosedur pengoperasian manual seandainya terjadi pemadaman listrik
  • Mengkoordinasi strategi pemulihan bencana dengan personil terkait

Kunjungi Digital Transformation Indonesia Conference & Expo (DTICX) pada 26-27 Juli 2023 di Jiexpo Kemayoran. Kunjungi tautan ini untuk informasi dan registrasi.

infrasktuktur data

DCI Ungkap Potensi Transformasi Industri Indonesia melalui Solusi Infrastruktur Data Terdepan | Abieta Billy VP Market Development and Sales Strategy – DCI Indonesia

Solusi infrastruktur data menjadi pembahasan dalam sebuah wawancara bersama DTI-CX, perwakilan dari DCI Indonesia, Abieta Billy (VP Market Development and Sales Strategy), menjelaskan perkembangan terkait transformasi digital di Indonesia. Menurut DCI, perkembangan ini sangat pesat.

Hasil penelitian dari Structure Research menunjukkan bahwa ekonomi internet Indonesia diperkirakan akan tumbuh sebesar 20% per tahun, mencapai 146 miliar USD pada tahun 2025. Pertumbuhan ini didorong oleh penetrasi internet yang saat ini mencapai 80%, ekosistem startup yang aktif, dorongan digitalisasi dari pemerintah yang kuat, program pengembangan bakat lokal, serta pembangunan infrastruktur digital yang sehat. Dengan kondisi ini, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pusat digital di kawasan Asia Tenggara.

Potensi transformasi digital melalui DCI

Sebagai salah satu sponsor acara DTI CX, DCI akan menampilkan berbagai produk dan solusi yang inovatif pada penyelenggaraan di tanggal 26-27 Juli mendatang. Beberapa di antaranya meliputi:

Colocation: Layanan pusat data colocation yang menyediakan infrastruktur fisik, konektivitas jaringan, dan keamanan yang diperlukan untuk menampung dan mengelola peralatan server, storage, dan jaringan dalam fasilitas bersama.

Bare Metal: DCI Bare Metal memberikan pelanggan server dengan kapasitas satu pemakai yang memberikan akses penuh ke perangkat keras yang mendasarinya. Pelanggan tidak perlu membeli server sendiri karena DCI menyediakannya.

Interkoneksi: Menyediakan solusi konektivitas berkecepatan tinggi dan aman bagi bisnis, memungkinkan komunikasi dan pertukaran data yang lancar antara berbagai sistem, jaringan, dan layanan cloud.

IIX Redundant Node for ISP: Indonesia Internet Exchange (IIX) Node merupakan titik pertukaran lalu lintas internet di Indonesia. DCI menempatkan node IIX di pusat data mereka sebagai node redundansi dengan kapabilitas 1:1 dibandingkan dengan Core IIX yang berlokasi di pusat data APJII (Gedung Cyber 1). Dalam situasi apapun yang mempengaruhi node inti IIX yang berada di Gedung Cyber 1, node cadangan yang terletak di pusat data DCI siap memberikan layanan cadangan dan fungsi failover. Hal ini memastikan operasi yang tanpa hambatan bagi Penyedia Layanan Internet (ISP).

Manfaat bagi sektor-sektor prioritas

Ilustrasi sektor prioritas dalam keamanan dan ketersediaan ekosistem

Abieta Billy juga menjelaskan bahwa solusi dari DCI memberikan manfaat bagi sektor-sektor prioritas di Indonesia. Skalabilitas, keamanan, dan ketersediaan ekosistem yang lengkap menjadi fokus utama dalam memenuhi kebutuhan semua sektor di Indonesia. Dengan rekam jejak 100% sejak berdiri pada tahun 2013, sektor-sektor prioritas dapat mengandalkan DCI untuk memastikan fokus mencapai tujuan strategis mereka.

DCI mampu membangun pusat data baru dalam waktu kurang dari 12-18 bulan dengan operasi berbasis kecerdasan buatan (AI) yang sudah diakui secara internasional, sehingga dapat mendukung pertumbuhan ambisius perusahaan. Keberadaan DCI di berbagai lokasi di Indonesia juga memberikan jaminan bahwa kualitas layanan yang diberikan konsisten di semua lokasi.

Untuk menjaga keamanan sistem digital, DCI menyarankan perusahaan untuk berfokus pada infrastruktur data, memastikan perangkat ditempatkan di gedung atau tempat yang aman dari bencana alam, api, dan risiko yang mungkin ditimbulkan oleh orang yang tidak berwenang. Keamanan perangkat fisik merupakan strategi fundamental bagi setiap perusahaan dalam menjaga keamanan sistem digital mereka.

DTI CX 2023 akan menjadi ajang yang penting untuk mendiskusikan dan memperkenalkan solusi digital terkini yang akan mengakselerasi transformasi industri di Indonesia. Acara ini akan diadakan pada tanggal 26-27 Juli 2023. Kunjungi digitaltransformation.co.id untuk informasi terkait acara DTI CX 2023.

cloud computing

Penyebab Organisasi Kesulitan Dalam Menerapkan Multi Cloud | Gilland Cardindo – Business Director CloudMile

Multi Cloud adalah pemakaian dua atau lebih cloud berbeda untuk menjalankan aplikasi. Seringkali penerapan dari multi cloud menggabungkan dari public cloud dan private cloud dari provider yang berbeda.

Tujuan utama dari multi cloud memberikan fleksibilitas untuk mengoperasikan lingkungan komputasi untuk tiap beban kerja. Hanya saja penerapannya saat ini masih menjadi kendala.

Berdasarkan riset dari VMWare, 70% perusahaan di Asia Pasific sudah menerapkan operasional multi cloud, namun hanya 38% yang mampu merumuskan strategi secara utuh.

Apa penyebab perusahaan kesulitan menerapkan strategi multi cloud. Ulasan ini akan dijabarkan oleh Gilland Cardindo – Business Director CloudMile.

Hanya beberapa perusahaan yang berhasil mengadopsi multi cloud

Ilustrasi pemakai cloud di berbagai belahan negara

Multi cloud adalah strategi perusahaan memakai dua atau lebih provider cloud. Tujuannya untuk distribusi data, aplikasi, serta kebutuhan pekerjaan. Perusahaan mendapatkan fleksibilitas, aksesibilitas, dan fitur yang berbeda-beda.

Perusahaan perlu melakukan risiko mitigasi, menghadapi dua cloud yang berbeda. Setiap cloud memiliki interface dan sistem yang tidak sama. Konektivitas port tidak sama. Maka dari itu, butuh konsultasi untuk penerapan sistem multi cloud.

Dari sisi manajemen, perusahaan seringkali terkendala dalam memanage dua cloud yang berbeda. Terdapat perbedaan biaya yang menjadi pertimbangan tersendiri oleh suatu organisasi. Bisa jadi satu provider cloud harganya lebih murah, semenatra provider lainnya jauh lebih mahal. Itu tidak bisa dilepaskan dari fitur dan spesifikasi yang ditawarkan.

Data dan aplikasi setiap cloud yang tidak bisa berkomunikasi terjadi disintegration. Proses integrasi memperhatikan platform, perencanaan, desain, serta mengimplementasikan untuk menerapkan strategi multi cloud.

Keamanan data menjadi hal krusial. Konsumen sering berasumsi bahwa sistem keamanan dalam multi cloud sudah terpenuhi. Nyatanya, untuk mengatur multi cloud membutuhkan effort yang lebih besar dengan best practice yang ada.

Kompleksitas menjadi tantangan tersendiri

Melakukan integrasi dan instalasi secara mandiri seringkali menyusahkan perusahaan karena tidak ada pihak ketiga yang memberi konsultasi.

Umumnya, provider cloud menyediakan partner konsultasi untuk perusahaan sebelum melakukan instalasi multi cloud agar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Pemahaman tentang multi cloud

pemakian cloud

Organisasi memiliki suatu tujuan akhir untuk melakukan multi cloud. Kebutuhan perusahaan menjadi pertimbangan penting untuk memasang multi cloud.

Orkestrasi, data transfer, mengatur cost, data, dan aplikasi memakai multi cloud. Hal lain adalah kesiapan sumber daya, arsitektur, biaya, dan pengoperasional.

Perlu diketahui, cloud memiliki arsitektur yang berbeda. Dibutuhkan pemahaman untuk saling menyambungkan antara arsitektur dan bisa melakukan komunikasi secara data maupun aplikasi.

Proses penyatuan infrastruktur cloud dapat diibaratkan terdapat dua gedung perkantoran yang saling berdekatan dan ingin dihubungkan. Cara menghubungkan dua gedung perkantoran dengan membuat jalur akses melalui bawah tanah maupun jembatan di atas gedung. Proses jalur dibutuhkan untuk melancarkan komunikasi, operasional, dan transaksi.

Infrastruktur modernisasi, data analitik, machine learning

Infrastruktur IT

Perusahaan startup yang sudah ramah dengan istilah transformasi digital pembahasannya biasanya lebih ke aplikasi modernisasi dan data analitik. Data analitik menjadi dasar untuk melakukan transformasi digital, yang familiar disebut generative AI. Data merupakan sumber untuk AI.

Perusahaan yang kurang familiar dengan digital, sangat disarankan untuk memperbaiki infrastruktur terlebih dahulu. Setelah itu, melakukan eksplorasi cloud seperti pembaharuan aplikasi sampai data analitik untuk penggunaan AI.

Generative AI menjadi familiar karena penggunaan less effort. Namun, penggunaan AI saja tidak cukup. Dibutuhkan data yang kuat dan machine learning yang komprehensif untuk menghasilkan AI dengan akurasi tinggi.

Pendampingan cara memakai AI meliputi pembuatan arsitektur, road map, services, back end. Ujungnya customer dapat menghasilkan suatu output. Keberhasilan output dari prompt dipengaruhi dari jalur yang sudah dibuat dengan dibuat.

Mesin AI butuh dilatih untuk menghasilkan pelayanan dengan tingkat akurasi tertentu. Melatih AI dapat dilakukan dengan menyusun arsitektur terlebih dahulu. Hal lain yang jadi perhatian adalah kesiapan perusahaan untuk pengaplikasian AI yang terdiri dari kesiapan data, arsitektur, training, dan akurasi yang baik.

Pemanfaatan AI di Industri

Pemakaian AI dapat diterapkan banyak hal. Indonesia memiliki roadmap IT yang jelas berbasis IoT dan otomasi. Secara pasar, Indonesia punya potensi yang sangat kuat di SEA.

Walaupun begitu, tetap memperhatikan tujuan akhir dan best practice yang tersedia. Pemakaian teknologi AI dapat dipelajari dan diterapkan untuk tujuan akhir perusahaan.

AI memiliki sisi baik dan buruk

Sisi baik AI adalah menghasilkan pekerjaan yang berkualitas. Hanya memasukan input lalu keluar output yang diharapkan. Walaupun begitu, penggunanya berusaha mengeluarkan inovasi dan produk terbaru dari pemakaian AI.

Sementara, disrupsi terjadi jika perusahaan tidak menerapkan AI untuk memaksimalkan potensi bisnis.
Perusahaan penyedia produk memakai AI untuk menawarkan produk kepada konsumennya. Dengan membaca kebiasaan, recommendation engine akan merekomendasi produk berdasarkan data kebiasaan konsumen yang sudah terkumpul di dalam cloud.

Cloudmile

Konsultasikan kepada CloudMile terkait pemakaian cloud dan AI. Temukan pembahasan solusi komprehensif tentang AI dalam Digital Transformation Indonesia Conference & Expo pada 26-27 Juli 2023 – Grand Ballroom JIEXPO Convention Centre & Theatre, Jakarta.

perbedaan multi cloud dan hybrid cloud

Perbedaan Multi Cloud dan Hybrid Cloud

Multi cloud dan hybrid cloud mengarah pada pengembangan cloud yang terintegrasi. Infrastruktur hybrid cloud menyatu dengan cloud private dan public. Multi cloud memakai dua cloud dari provider yang berbeda.

Cloud merupakan kumpulan penyimpanan terdistribusi dan pemrosesan sebagai entitas tunggal. Dengan sistem cloud, perusahaan mampu meluncurkan sistem komunikasi berkinerja tinggi dan perangkat yang mudah diakses. Dampaknya adalah dapat menyelesaikan tugas dengan jauh lebih baik.

Baca juga : Komputasi Awan Definisi, Jenis Layanan dan Keuntungan

Cloud pada umumnya terbagi dalam tiga jenis yaitu Public, Private, dan Hybrid.

  1. Public cloud : Public cloud memakai infrastruktur yang dapat berbagi dengan konsumen. Dengan cloud ini, setiap data konsumen dan aplikasi dalam cloud tetap tersembunyi dari pelanggan.
  2. Private cloud : Sistem private cloud dimana pelanggan tunggal menikmati akses ke semua sumber daya. Sebagian dari sistem ini berada di lokasi, namun beberapa vendor menawarkan cloud private.
  3. Hybrid cloud : Sistem hybrid menggabungkan akses infrastruktur public dan private untuk memberi fleksibilitas bagai penggunanya. Konfigurasi yang paling umum adalah cloud public untuk data umum. Perpindahan data-data yang kritikal diatur oleh private cloud.


Apa Itu Multi cloud

Multi cloud

Multi cloud merupakan model penyebaran yang memanfaatkan berbagai jenis layanan cloud. Organisasi mampu memakai satu public cloud sebagai database dan public cloud lainnya untuk peningkatan komputasi. Konsep multi cloud memakai layanan cloud computing dari provider yang berbeda.

Ada beberapa pertimbagan mengapa organisasi perlu memakai multicloud diantaranya butuh layanan lain dari provider lain. Tidak ingin memigrasi semua layanan menjadi salah satu pertimbangan dalam memilih strategi multi cloud.

Perbedaan multi cloud dan hybrid cloud

Perbedaan multi cloud dengan hybrid cloud

Multi cloud dan hybrid cloud mengacu pada penerapan cloud yang mengintegrasikan lebih dari satu cloud. Namun, keduanya memiliki perbedaan jenis infrastruktur yang terlibat.

Selain perbedaan infrastruktur, hal lain yang membedakan dari segi arsitektur hingga kompleksitas.

Berikut ini merupakan perbedaan multi cloud dan hybrid cloud.

Arsitektur

Multi cloud menjangkau beberapa lingkungan public cloud dari provider berbeda. Public cloud dipakai untuk tugas yang berbeda seperti logika program, data base, hingga machine learning dan didistribusikan berdasarkan aplikasi.

Hybrid cloud mencakup dua atau lebih cloud yang berbeda. Arsitektur hybrid cloud digunakan organisasi untuk migrasi aplikasi ke cloud dengan beragam urusan teknis.

Fleksibilitas

Penggunaan multi cloud dari berbagai provider. Arsitektur multi cloud memungkinkan organisasi menghindari penggunaan vendor dan mengoptimalkan pengeluaran cloud. Keputusan ini berdasarkan persyaratan dan faktur bisnis seperti kinerja, fitur, dan letak geografis.

Fleksibilitas arsitektur hybrid cloud menggabungkan keunggulan private cloud dan public cloud.
Keunggulan private cloud antara lain keamanan, control, dan kepatuhan yang lebih besar. Sedangkan public cloud memiliki skalabilitas, efektivitas biaya, dan kemudahan pengguna.

Keamanan

Arsitektur multi-cloud mendistribusi data ke beberapa public cloud untuk meningkatkan keamanan. Ketika memakai penyedia cloud yang berbeda, organisasi memanfaatkan fitur keamanan yang ditawarkan provider.

Lapisan keamanan data sensitif tersedia oleh penyedia cloud dalam arsitektur hybrid cloud. Infrastruktur tersebut membeli kendali yang lebih besar atas langkah-langkah keamanan seperti kontrol akses, enkripsi, dan perlindungan data di cloud pribadi.

Namun, komponen public cloud dapat mengalirkan masalah keamanan untuk melindungi data pelanggaran data. Serta ancaman yang mampu mengganggu integritas dan ketersediaan data.

Kompleksitas

Arsitektur multi cloud melibatkan pemahaman pengelolaan lingkungan public cloud seperti tools, API, maupun interface. Melakukan konfigurasi dan pengelolaan arsitektur memerlukan perencanaan dan koordinasi yang signifikan. Hal ini membutuhkan manajemen berkelanjutan untuk memastikan organisasi mencapai kinerja optimal dan keamanan data.

Arsitektur hybrid cloud perlu mengintegrasi dan mengelola komponen private cloud dan public. Ini melibatkan konfigurasi dan pengelolaan konektivitas antara cloud private dan public. Memastikan sinkronisasi data di berbagai cloud, dan menjaga keamanan di seluruh lingkungan cloud.

Tantangan yang dihadapi

Dengan beragamnya arsitektur cloud, terdapat tayangan yang dalam menerapkan multi cloud, yaitu

Tantangan multi cloud

  • Kompleksitas : Mengatur platform multi cloud membutuhkan kemampuan tertentu karena sistemnya kompleks. Hal ini dapat menaikkan biaya operasional dan mempersulit untuk menyelesaikan masalah.
  • Integrasi : Mengintegrasi beberapa platform cloud terbilang sulit jika ada perbedaan pada API dan arsitektur. Hal ini membutuhkan upaya pengembangan dan meningkatkan risiko menghadapi masalah kompatibilitas kecuali ada pertimbangan yang memadai. Sistem integrator menjadi salah satu solusi untuk mengintegrasi cloud yang memiliki perbedaan infrastruktur.
  • Biaya : Sejatinya multi cloud dapat memangkas biaya produksi. Memanfaatkan dua provider cloud berbeda juga berpotensi meningkatkan biaya operasional karena kebutuhan sumber daya manajemen dan penambahan integrasi.

Tantangan hybrid cloud

Serupa dengan multi cloud, hybrid cloud pun memiliki tantangan yang harus dihadapi organisasi. Antara lain

  • Kompleksitas : Pengelolaan lingkungan cloud hybrid menjadi lebih rumat dan membutuhkan keahlian khusus. Dampaknya adalah peningkatan biaya operasional dan mempersulit penyelesaian masalah.
  • Tantangan integrasi : Mengintegrasi infrastruktur local dengan layanan cloud public menjadi tantangan tersendiri. Terutama jika platform memakai API dan arsitektur yang berbeda. Dibutuhkan upaya pengembangan tambahan dan peningkatan risiko masalah kompatibilitas.
  • Risiko keamanan : Apabila tidak dikonfigurasi dengan benar, data yang berpindah dari infrastruktur local dan layanan public cloud rentan terhadap cyber crime.

Temukan solusi lain penerapan cloud dalam Digital Transformation Indonesia Conference & Expo pada tanggal 26-27 Juli 2023 di Jakarta International Expo. Klik link di sini untuk registrasi.